"Jaehyungie-hyung, biasa saja dong, lihatnya."
Suara Wonpil terdengar pelan, tapi cukup menjangkau pendengaran Jae. Sontak, pria bersurai pirang itu menoleh hanya untuk bertemu dengan Wonpil yang menaik-turunkan alis dan seringai usilnya yang khas.
"Apaan, sih." Jae menyahut, kekesalan jelas terkandung dalam suaranya.
"Nggak usah sok menyangkal. Aku tahu kok, kau dari tadi melihat Younghyun-hyung," balas Wonpil seraya mundur selangkah. Kelereng hitamnya tetap tak lepas dari milik Jae. "Kau benar-benar nggak berkedip. Apalagi waktu dia begini." Sang keyboardist mengarahkan mikrofon di depan wajahnya, bibir membuka sedikit. Tangan yang satu mengepal seperti tengah menarik sesuatu seraya memajukan pinggulnya dengan sedikit sensual.
Jae langsung berdiri dan mendorong Wonpil. Ia buru-buru bergabung bersama Dowoon yang hanya berjalan-jalan kecil mengitari panggung sambil mengayunkan tangannya. Mikrofon lekas memantulkan suara merdunya, melanjutkan ke bagian verse 2. Ia bisa merasakan tatapan Wonpil yang masih menyapu punggungnya, tapi Jae berusaha acuh tak acuh. Dengan sekuat tenaga, ia meraih high note sebelum sampai pada reff yang dinyanyikan Sungjin. Ia ingin melenyapkan fakta bahwa Wonpil menangkapnya memerhatikan Younghyun dengan berfokus pada not-not tinggi.
Audiens bersorak kagum, termasuk Dowoon yang berhenti sejenak dan memandang Jae dengan mata membulat. Jae tersenyum puas, tak lagi merasa malu akibat tertangkap basah. Menit-menit berikutnya, ia berusaha membaur dengan teman-teman segrupnya, menyalakan api antusiasme tinggi hingga bumi bergetar.
.
Kang Younghyun adalah definisi dari pria yang sempurna.
Jae mengakui itu.
Ia tak hanya pintar dalam memanajemen waktu antara kuliah dengan pekerjaan, tetapi juga pandai menguasai panggung. Ia dapat membuat seluruh atensi audiens tertuju padanya, bahkan ketika ia sedang tidak menyanyi. Mata yang tajam. Rahang yang tegas. Jejari panjang yang menggetarkan senar bass. Semua karakteristiknya adalah favorit kamera mana pun. Jae dapat membuktikan itu dengan sejumlah fancam Younghyun yang terus berseliweran di linimasa Twitter-nya. Dibandingkan dengan fancam-nya atau member lain, Younghyun mendapat jumlah like dan retweet terbesar.
Dan lelaki tersebut kini berdiri membelakangi Jae. Kedua kaki memijak selebar bahu. Tubuhnya rileks, agak condong ke belakang seakan ingin menyerukan eksistensinya lebih keras. Dagu terangkat seperti seorang raja yang memandang rendah budaknya. Jari-jari yang panjang menggenggam erat mikrofon, menyanyikan bridge pada Be Lazy. Keringat yang membasahi jenjang lehernya membuat Jae tanpa sadar menelan ludah.
Bukan niat Jae ingin memaku tatapnya pada Younghyun. Sejak awal, ia sudah duduk di pojok panggung untuk beristirahat sejenak sambil mengamati para Myday. Berlari dan melompat di tengah kerumunan membuat tenaganya cepat terkuras. Namun, seolah Jae hanya sebuah penyangga mik, Younghyun mencuri spotnya.
Mata Jae tidak menunjukkan tanda-tanda ingin beranjak dari sosok Younghyun, hingga telapak tangan menyentuh pundaknya.
"Serius amat. Ngelihatin apa, sih?" tanya Sungjin.
Jae sedikit tergagap untuk menanggapi pertanyaan Sungjin. Akhirnya, ia hanya bisa menggeleng dan buru-buru mengambil beberapa tenggak air mineral.
.
"Kau tahu, kamu melihat Younghyunie-hyung terlalu sering, Hyung."
Jae menghela napas. Lagi-lagi Kim Wonpil datang mengganggu.
Ia menghentikan game-nya sejenak, mengalihkan perhatian pada Wonpil yang berdiri di sebelahnya.
"Nggak usah mengada-ngada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloud Nine [Jaehyungparkian] ✓
FanfictionSeirama. Senada. Namun sensasi yang Younghyun rasakan sedikit berbeda. - fluff tapi agak tidak fluff - [DAY6] [WARN: BXB]