Cloud Nine [Jaehyungparkian] ✓

w h o s e • a r e • t h o s e

"Wow." Jae terkekeh, mengusapkan handuk pada surai-surai pirangnya yang basah. "Jadi kau mau memakannya segera ya."

"Kau tahu aku tidak bisa tidur kalau masih belum kenyang, kan?" Younghyun tersenyum. Ia mematikan kompor, memanggil, "Hei, Hyung."

Jae menghentikan langkahnya sebelum memasuki kamar mereka, menoleh ke sumber suara. 

Younghyun mengangkat dua bungkus keripik yang baru dibeli. "Ini punyamu?" tanyanya. 

"Oh, bukan. Tapi kalau kau mau, makan saja."

"Lalu punya siapa? Aku tak akan memakannya kalau belum izin sama yang punya." Younghyun meletakkan keripik itu kembali, kemudian memasukkan bumbu-bumbu ramyeon ke dalam panci. 

"Sudahlah, ambil saja. Kau menginginkannya, jadi itu untukmu."

Sang pemegang bass tidak berkedip untuk sesaat, bingung hendak membalas apa. Seingatnya, yang menitip pada Jae hanya dia, sedangkan pria bersurai pirang tersebut mengatakan keripik itu bukan miliknya. 

Hanya satu kesimpulan yang dapat Younghyun tarik. "Ah ... kalau begitu, terima kasih," adalah kalimat yang dipilihnya sebagai respons dengan satu tarikan napas, ragu-ragu memandang Jae.

Ia mengambil sebuah sumpit dan mangkuk. "Mau makan bareng?"

Kesenyapan mengisi ruang lingkup selama lima detik. Tatapan keduanya beradu dalam kehampaan suara, sementara pikiran Jae berisik mendebat dengan dirinya sendiri mengenai sebuah keputusan. Rasa penasaran selama konser terus bercokol dalam benak dan tentu saja ia merasa risi. Apa ini saat yang tepat untuk bertanya? Tentang apa yang ia lakukan di panggung tadi?

Younghyun merasakan sinyal kesangsian pada air wajah Jae. Buru-buru, ia mengatakan, "Ah, aku tidak memaksamu untuk menemaniku kok. Kau bisa tidur duluan kalau tak mau, Hyu--"

"Tidak. Aku juga mau makan."

>>>

.

Mau tanya, di sini ada yang daftar My Day membership tidak? Aku mau daftar tapi lihat fee-nya langsung mundur. Tapi aku juga mau dapetin kit box-nya. Waktu itu pernah di-unboxing sama mas-mas desik, jadi salty :(

Oh iya ada yang ikut Gravity di Jakarta nanti tidak?