a n • a t t e m p t

1K 159 67
                                    

Tiga orang telah menanyakan hal yang sama kepada Jae dan Younghyun.

"Tadi Brian keluar waktu Jaehyung menyanyi lho. Kalian ada apa sih?"

Jawab Jae, "Mana kutahu?! Dia yang keluar ruangan, kenapa kalian tanya aku?"

Jawab Younghyun, "Terserah akulah! Kalau kalian penasaran apa yang terjadi, tanyakan saja ke dia! Orang itu lebih tahu apa yang salah. Sekalian buat dia introspeksi diri."

Dan ketika ketiganya beralih kepada Jae, pria tersebut enggan memberi jawaban valid. Justru semakin menyanggah bahwa dirinya tiada salah.

Sungjin, Wonpil, dan Dowoon tidak semata-mata menanyakan hal tersebut tanpa sebab. Younghyun yang beranjak keluar ketika sesi rekaman individual Jae dimulai sudah menjadi alasan. Kedua, di waktu proses rekaman secara bergrup, dia benar-benar menolak hanya karena dirinya harus berada dalam satu ruangan dengan suara Jae. Hendak dibujuk rayu bagaimana pun, bahkan Dowoon sempat menawarkan kupon makan all you can eat hasil loterenya minggu lalu, Younghyun tetap bersikukuh. Akhirnya, dengan gertakan dari Sungjin dan manajer, ia terpaksa menahan dirinya untuk tidak kehilangan fokus saat Jae membuka suara merdunya, erat-erat memegangi gagang mikrofon seperti hidupnya hanya bergantung pada benda tersebut. Tentu tidak ada yang mau mendengarkan kicauan sang manajer dan pemimpin mereka selama lebih dari setengah jam, kecuali jika dia memang masokis.

Walaupun begitu, Sungjin tetap tidak membiarkan begitu saja. Ini bukan sesuatu yang bila dibiarkan akan membaik sendiri, seperti halnya pertengkaran mereka sehari-hari. Tidak bisa dipungkiri bahwa sedikit demi sedikit, kelakuan tidak biasa Younghyun seperti ini pasti akan membawa pengaruh pada performa mereka di atas panggung, di depan para Myday.

Sekarang, sudah dua jam berlalu. Legam mulai bergulir membalut angkasa, memberi ruang bagi bintang dan bulan untuk bersinar. Mereka kembali ke rumah sehabis menyantap street food yang dibeli Wonpil.

"Kang Bra," Sungjin memanggil seraya menghampiri sang bassist di sofa ruang tengah, "mau makan apa buat malam ini?"

"Aku ikut yang lain saja, Hyung," jawab Younghyun, tak lepas pandangnya dari layar ponsel.

Sungjin diam sejenak, mengamati gerak-gerik Younghyun yang tampak tak peduli. Bukan biasanya dia bersikap seperti itu. "Oke, aku coba tanyakan ke yang lain--"

"Anu, Hyung." Tatap mata yang menyerupai rubah itu lekas pindah fokusnya pada Sungjin. "Maaf, buat yang tadi."

Sungjin membalas pandang dengan tanda tanya. Namun, ingatannya lebih dulu merekap kejadian di studio rekaman, membuatnya mendahului Younghyun sebelum pria bersurai gelap itu mengucap lebih lanjut. "Oh itu." Sungjin menghela napas. "Tak apa. Aku tidak tahu kalian ada masalah apa (karena bertanya pun enggak guna juga), jadi kuharap kau tidak mengulanginya lagi. Yang begitu bisa mempengaruhi penampilan kita untuk ke depannya, bahkan memunculkan citra buruk di depan para fans, asal kau tahu saja."

Younghyun mengangguk kecil. Bibirnya mengembuskan 'maaf' dengan lirih.

Sungjin menghela napas pendek. Ia lekas beranjak menghampiri Jae dan para maknae, kalau saja sesuatu tidak segera menghantam memorinya.

"Oh iya, ada satu lagi. Ini dari Manajer-hyung."

Younghyun menengadah.

"Dia memintamu untuk berkolaborasi dengan Jae."

"Hah?" Kedua alis terangkat ketika suara yang dikeluarkan naik seoktaf secara spontan. Younghyun bisa merasakan kehilangan degupnya sepersekian detik. "Kolaborasi apa?"

"Apa saja, terserah kau. Entah itu cover lagu, VLive bareng, membuat lirik, semuanya dia serahkan kepadamu."

"Kalau begitu, aku bisa melakukannya dengan Hyung kan, atau Wonpil dan Dowoon? Enggak harus Jae?" Younghyun bersumpah mulutnya terasa panas kala nama pria berkacamata tersebut meluncur dari pangkal lidahnya. 

Lagi-lagi. Sungjin menahan untuk tidak mengelus dada. "Manajer-hyung yang mau JAE berpasangan denganmu dalam kolaborasi ini, oke?"

Penekanan itu membuat Younghyun terpaksa tidak membantah lagi. Ia hendak bungkam, tetapi satu pertanyaan terbesit dalam kepala, meminta kepastian akan rasa penasarannya, "Lagipula ini dalam rangka apa?"

"Entahlah. Membuat DAY6 terlihat produktif, mungkin," pungkas Sungjin sebelum membaur bersama Jae dan dua anggota termuda di kamar Wonpil, menanyakan menu makan malam. Tak sempatlah ia melihat raut wajah Younghyun yang tampak lugu, seakan belum puas. 

Namun, diam-diam sang gitaris membisik bangga, kerja bagus, Park Sungjin.

>>>

.

iya ujin boong. omelin aja dia, bulan puasa ga baik berbohong atuh kang :( 

h-3 menuju comeback day6 btw hehe. istg when i saw the lyrics preview, i was like, "astaga ini album bakal ambyar seambyar-ambyarnya dah ini" and i kinda grateful for that because it means, i'll have lots of references buat nulis angst :')

Cloud Nine [Jaehyungparkian] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang