⚠MENGANDUNG BAHASA KASAR⚠
⚠WARNING 18+⚠🚫Happy Reading🔥🚫
.
.
.Dugh.. dugh.. dugh...
Sebuah pintu yang digedor dengan sangat kuat, membangunkan sang pemilik kamar yang baru saja terlelap selama 3 jam.
"Hei.. bangun sialan!" Teriak seorang perempuan sambil mengedor pintu dengan kuat.
Cklek.
"Hebat banget lo ya. Lo pikir lo Ratu di rumah ini! Lo ga lihat ini sudah jam berapa hah! Mana sarapan gua sama Ibu hah!" Teriak perempuan itu.
"M-maaf.. Alin baru bisa tidur jam 3, Kak."
"Alasan! Lo pikir gua peduli hah!
"Akh.. s-sakit Kak. Tolong lepasin rambut Alin Kak." Rintih Alinka kesakitan karna perempuan yang dipanggilnya Kakak itu. Menjambak rambutnya dengan kuat.
"Lo itu cuma anak jalang yang dipungut oleh Ayah gua ya. Jadi gak usah banyak alasan. Sekarang lo siapin sarapan buat gua dan keluarga gua. Habis itu lo bersihin ini rumah sampe bersih. Dan lo cuci semua pakaian yang ada dibelakang." Perintah perempuan itu lalu melepaskan jambakannya dengan kasar. Terlihat beberapa helai rambut lepas dan ada di tangannya.
"Ck.. gua harus nyuci tangan pakek antiseptik. Biar kuman dari rambut lo gak nempel di tangan gua." Ujar perempuan itu kesal.
"Heh! Kenapa lo masih diam aja disini! Lo gak denger apa yang gua bilang tadi!" Seru perempuan itu.
"T-tapi Kak.., Alin juga harus sekolah. Cuci baju dan beresin rumahnya nanti setelah pulang sekolah aja ya Kak." Pinta perempuan yang bernama Alinka itu, dengan takut-takut.
Plak.
Sebuah tamparan melayang ke pipi kanan Alinka. Membuat ia meringis merasakan sakit yang amat luar biasa.
"Hebat banget ya lo. Lo pikir lo siapa! Lo itu disekolahin pakek uang Ayah gua. Seharusnya lo itu gak usah sekolah tau gak! Ngebuang-buang uang Ayah gua aja. Lakuin semua yang gua perintahin atau lo gak bakalan gua kasih makan selama 3 hari."
Perempuan itu pergi dari kamar Alinka setelah mengatakan hal itu.
Alinka hanya bisa terduduk lemas sambil memegang pipinya yang terasa sangat panas. Akibat tamparan Kakaknya.
Tidak ingin membuat sang Kakak bertambah marah. Akhirnya Alinka bergegas ke dapur untuk membuat sarapan Kakak dan Ibu nya.
Setelah berkutat di dapur cukup lama, Alinka memasuki ruang makan dengan tergesa-gesa. Tak lupa juga makanan yang sudah ia masak.
"Lama banget sih lo!" Bentak perempuan itu pada Alinka yang sedang menyajikan sarapan diatas meja makan.
"Ada apa ini, Pitaloka? Ini masih pagi. Kenapa kamu sudah teriak-teriak?" Tanya seorang wanita paruh bayah kepada perempuan yang membentak Alinka.
"Ini Bu. Anak jalang ini gak tau diri banget. Masa Pitaloka harus nungguin dia bangun dulu baru dia masak sarapan Bu. Pitaloka kan bisa telat Bu." Adu perempuan itu pada Ibunya.
"Kau tidak mempunyai jam hah dikamarmu! Bagaimana bisa kau telat menyiapkan sarapan putriku!" Ucap perempuan yang dipanggil Ibu oleh Pitaloka dengan nada tajamnya.
"M-maaf Bu., Alin tidak bisa tidur semalam. Alin baru bisa tidur jam, 3 Bu." Dengan perasaan takut Alin menjawab perkataan Ibunya, Pauline.
"Kau pikir aku peduli?! Kau tidak akan mendapatkan jatah makan untuk satu hari ini Alin. Dan kerjakan semua pekerjaan rumah sampai selesai. Baru kau bisa berangkat ke sekolah."
"T-tapi.., Bu. Nanti Alin bisa telat berangkat sekolahnya, Bu. Nanti Alin kena hukum Bu." Jelas Alinka pada Ibunya.
"Aku tidak peduli. Lebih baik kau kerjakan sekarang. Dari pada kau semakin terlambat nantinya. Dan, kamu Pitaloka cepat habiskan sarapanmu. Ibu akan mengantarmu ke sekolah. Ibu harus pergi mengurus butik Ibu pagi ini-
Dan kau Alin. Jangan sampai aku mendapati seorang pembantu membantu mu dalam mengerjakan pekerjaanmu. Jika sampai aku mengetahuinya. Maka kau akan mendapatkan hukuman yang tidak akan pernah bisa kau bayangkan." Lanjutnya dengan nada tegas dan menatap Alinka dengan tajam. Sedangkan Alinka, ia hanya bisa mengangguk patuh pada perintah Ibunya.
****
///
Note :
Enaknya update Re-publish tiap hari atau kelang tiap 2 hari ya? Hmm...
Cb kasih tau dong pendapat kalian, mau nya tiap hari update atau 2 hari sekali...VOTE AND COMMENT JANGAN LUPA!!
APRESIASI DONG, KARYA AUTHORNYA BIAR AUTHORNYA SEMANGAT LANJUTIN CERITANYA!!!
SEE U NEXT CHAP!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinka's Story! [Completo]
RomancePINDAH KE KUBACA!! "Anak siapa yang sedang kau kandung hah!" teriak pria paruh baya dengan wajah memerah menahan amarahnya. "Mungkin itu anaknya dan kekasih-nya yah. Kemarin, aku melihatnya bercumbu dengan kekasih-nya di taman belakang sekolah yah...