⚠MENGANDUNG BAHASA KASAR⚠
⚠WARNING 18+⚠🚫Happy Reading🔥🚫
.
.
.
.Suara berisik klakson dan deruman kendaraan menghiasi suasana pagi itu. Seorang perempuan berjalan dengan tergesa-gesa bahkan sesekali berlari agar cepat sampai ke sekolah. Walaupun, dia tahu bahwa dia sudah terlambat. Dia harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu sesuai dengan perintah Ibunya. Siapa lagi orang itu, jika bukan Alinka.
Alinka dapat menyelesaikan pekerjaan rumah ketika jam sudah menunjuk di pukul 07.25 . Dan menambah kesialannya, tidak ada satupun angkot/bus yang bisa ia naiki menuju sekolahnya. Sehingga, ia terpaksa harus berjalan kaki menuju sekolahnya.
"Pak, tolong bukain gerbangnya Pak. Saya mau masuk." Pinta Alinka dengan wajah memelas sedih pada satpam yang berjaga di gerbang sekolah. SMA XAVERION DREAM.
"Aduh neng, mana bisa atuh Bapak bukain gerbangnya. Eneng kan udah telat. Telatnya nya hampir 1 jam lagi. Ini udah jam 8.15 neng. Udah mau masuk jam ke 2. Eneng gak bisa masuk lagi." Jelas Bapak itu pada Alinka.
"Ayolah Pak. Sekali ini saja. Saya terlambat karna gak ada satupun angkot/bus yang lewat Pak. Jadinya saya jalan kaki ke sekolah Pak." Mohon Alinka dengan wajah yang mengiba. Membuat Pak satpam itu merasa kasihan. Bisa dilihat dengan jelas bahwa Alinka memang benar-benar berjalan menuju ke sekolah. Dari wajah letih yang penuh dengan keringat dan seragam yang sudah terlihat kusut.
"Bapak tetep gak bisa bukain neng. Nanti, malah Bapak yang kena marah sama Kepala Sekolah ini neng." Ucap Pak satpam itu dengan penuh sesal membuat Alinka tertunduk lemas.
Suara deruman motor mengalihkan pandangan Alinka dan Pak satpam itu. Mereka melihat seorang pria membuka kaca helm-nya. Memerintahkan Pak satpam untuk membuka gerbang sekolah.
Pak satpam yang mengetahui siapa pria itu pun langsung membuka gerbang sekolah itu dengan cepat.
"Masuk" ujar pria itu pada Alinka sebelum menutup kembali kaca helm-nya. Dan kembali mengendarai motornya untuk masuk ke halaman parkir sekolah.
"Cepet neng mau masuk gak? Atau mau pulang aja?" Tanya Pak satpam itu yang memecah lamunan Alinka.
Alinka yang tersadar pun segera masuk ke dalam sekolah tak lupa juga ia mengucapkan terima kasih pada Pak satpam.
Alinka berlari kecil masuk ke dalam sekolah menuju lorong kelasnya. Ia tak melihat bahwa ada orang yang tiba-tiba muncul di depan lorong kelasnya. Sehingga Alinka terjatuh tepat didepan orang itu.
"Awsh.., m-maaf. Aku gak sengaja. Aku gak ngeliat kalau ada orang lewat." Ujar Alinka seraya berdiri lalu pergi tanpa melihat wajah orang yang ia tabrak barusan.
Sedangkan orang yang ditabrak oleh Alinka, hanya memandangi Alinka dengan tatapan penuh arti.
🚫A l i n k a ' s S t o r y!🚫
Tok.. tok.. tok..
Cklek.
"P-permisi Bu.." ujar Alinka dengan nada takut. Sedangkan, sang Guru terlihat terkejut melihat Alinka yang baru saja datang.
"Alinka? Kenapa kamu terlambat? Ini sudah jam berapa?" Tanya Guru itu pada Alinka yang masih berdiri di ambang pintu kelas.
"M-maaf Bu, tadi saya kesiangan. Trus enggak ada angkot/bus Bu. Jadi saya jalan kaki ke sekolah." Jawab Alinka dengan jujur.
Terlihat Guru itu menghela nafasnya pelan.
"Ya sudah kamu boleh masuk. Lain kali, kamu jangan terlambat lagi oke?! Ini pertama dan terakhir kalinya kamu boleh terlambat." Ujar Guru itu dengan nada tegasnya.
Dengan cepat Alinka mengganggukan kepalanya dan menjawab perkataan gurunya "Iya Bu. Terima kasih. Saya janji gak akan datang terlambat lagi."
"Ya sudah. Duduk sana." Perintah Gurunya
Alinka pun masuk ke dalam kelas lalu duduk di bangku paling belakang.
Bukannya Alinka anak yang pemalas sehingga ia mengambil tempat duduk di paling belakang. Ia hanya merasa nyaman duduk di paling belakang. Terlebih lagi, posisi tempat duduk Alinka bisa tertutupi dari pandangan guru, yang membuat Alinka bisa tidur saat jam pelajaran.
****
VOTE AND COMMENT JANGAN LUPA!!
APRESIASI DONG, KARYA AUTHORNYA BIAR AUTHORNYA SEMANGAT LANJUTIN CERITANYA!!!
SEE U NEXT CHAP!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinka's Story! [Completo]
RomancePINDAH KE KUBACA!! "Anak siapa yang sedang kau kandung hah!" teriak pria paruh baya dengan wajah memerah menahan amarahnya. "Mungkin itu anaknya dan kekasih-nya yah. Kemarin, aku melihatnya bercumbu dengan kekasih-nya di taman belakang sekolah yah...