Capítulo Nueve✔

19.5K 1.1K 17
                                    

MENGANDUNG BAHASA KASAR
WARNING 18+⚠

⚠MENGANDUNG BAHASA KASAR⚠⚠WARNING 18+⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🚫Happy Reading🔥🚫
.
.
.

"Terima kasih atas jamuannya, Bram. Kalau begitu kami pulang dulu. Ini sudah malam. Dan anak-anak saya harus sekolah besok." Ujar Geraldi sekaligus berpamitan. Karna waktu sudah menunjukan pukul 10 lewat.

"Ah iya.., anda benar. Putri saya juga harus sekolah besok." Jawab Bram mengiyakan ucapan Geraldi

"Kalau begitu kami permisi." Pamit Geraldi bersama dengan keluarganya lalu masuk kedalam mobil mereka dan pergi dari kediaman Rodiguez.

"Beruntung mereka senang dengan jamuan kita. Semoga saja Tuan Xaverion mau bekerja sama dengan kita." Ujar Bram berharap

"Pitaloka udah ngantuk. Jadi, Pitaloka ke kamar dulu ya Bu, Yah." Ucap Pitaloka lalu mencium pipi kedua orang tua nya sebelum masuk ke dalam kamarnya.

"Aku bakalan bikin perhitungan buat Alinka sama Bi Nina besok." Ujar Pauline jengkel yang membuat Bram memandangnya dengan tatapan bertanya.

"Aku tuh dah bilang sama mereka tadi. Buat cemilan yang banyak. Eh malah cuma dibuat brwonies. Untung aja mereka suka. Coba kalau enggak. Mau ditarok dimana ni muka." Jelas Pauline dengan nada jengkelnya.

"Udah ah, biarin aja. Yang penting keluarga Xaverion puas dengan jamuan kita. Ayo, lebih baik kita tidur." Ujar Bram sambil memeluk istrinya memasuki kamar mereka.

Tanpa mereka sadari Bi Nina sedari tadi mendengar percakapan mereka.

Bi Nina tadinya ingin membereskan ruang tamu
Tapi, melihat kedua majikannya sedang berbicara pun ia mengurungkan niatnya dan ingin kembali kedapur. Namun, langkahnya terhenti ketika Pauline membawa-bawa namanya dan Alinka dalam pembicaraan mereka.

Tunggu sampai waktunya tiba. Dan kalian akan memohon dan menangis. Batin Bi Nina

🚫A l i n k a ' s  S t o r y!🚫

"Selamat pagi Bi." Sapa Alinka dengan suara lemah ketika memasuki dapur.

"Astaga non. Wajah non pucet banget. Non gak usah masak ya biar Bibi aja yang masak. Non lagi sakit. Nanti non pingsan." Kata Bi Nina dengan khawatir.

"Gak papa kok Bi. Alin masih kuat kok. Udah biar Alin aja yang masak." Alin tersenyum pada Bi Nina lalu memulai kegiatan memasaknya.

Bi Nina hanya dapat memandangi Alinka dengan sendu. Semua ini harus berakhir. Penderitaan yang dialami oleh Alinka sudah cukup.

Karna tak tega melihat Alinka menyiapkan sarapan sendirian. Bi Nina pun membantu Alinka, meski Alinka sempat melarangnya.

Setelah semuanya masak . Alinka langsung menghidangkannya diatas meja makan. Lalu, pergi ke kamar nya untuk bersiap-siap ke sekolah.

Alinka pergi ke sekolah dengan menggunakan bus. Karna ketika ia tiba di pinggir jalan. Bus yang menuju ke sekolahnya tiba tepat dihadapan Alinka. Alinka menaiki bus itu lalu duduk di kursi paling belakang. Ia duduk disamping anak perempuan yang sedang dipangku oleh Ibunya.

"Ma.. Kakak itu wajah nya pucat. Kayak orang sakit." tunjuk anak perempuan itu pada Alinka. Alinka yang sadar bahwa ia yang dimaksud pun hanya tersenyum kecil.

"Kamu gak papa, dek? Atau mau dianterin ke dokter, dek?" Tanya Ibu dari anak perempuan yang menunjuk ke arah Alinka.

"Saya gak papa kok, Bu." Jawab Alinka dengan lemah disertai senyuman manisnya.

"Kamu pucet banget loh itu. Ke dokter aja ya? Ibu temenin. Kebetulan Ibu gak kerja hari ini. Cuma mau nemenin anak Ibu keliling-keliling kota aja." Tawar Ibu itu pada Alinka yang dijawab dengan gelengan samar.

Akhirnya Ibu itu hanya dapat menghela nafasnya. Merasa khawatir dengan gadis yang baru ia temui.

Alinka memberhentikan bus tepat di halte dekat sekolahnya.

Baru saja ia akan berjalan keluar dari bus. Tiba-tiba kepalanya pusing dan penglihatannya pun buram. Mencoba berpegangan pada tiang bus. Namun, kegelapan lebih dulu menjemputnya.

Bruk.

Alinka terjatuh di lantai bus. Membuat semuanya terkejut dan panik.

****

VOTE AND COMMENT JANGAN LUPA!!

APRESIASI DONG, KARYA AUTHORNYA BIAR AUTHORNYA SEMANGAT LANJUTIN CERITANYA!!!.

SEE U NEXT CHAP!!

Alinka's Story! [Completo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang