▀▄▀▄Happy▄▀▄▀
▀▄▀▄Reading▄▀▄▀✿✿✿✿✿✿
Udara pagi hari ini terasa sangat sejuk. Jalanan Ibu Kota Jakarta becek oleh hujan tadi malam yang sangat lebat.
Burung-burung beterbangan mencari makan untuk mengisi perutnya dan anak-anaknya.
Berbeda dengan remaja seusianya yang sedang bermalas-malasan di tempat tidur saat hari libur, Keisya malah disibukkan dengan aktivitasnya membersihkan ruangan CEO milik Rian di perusahaan Rian's Company. Pukul enam dini hari, Rian telah menunggunya di depan panti asuhan berniat menjemputnya untuk pergi ke perusahaannya.
Keisya sedikit senang karena ruangan kerja Rian lebih bersih daripada ruang OSIS di SMA Brawijaya sehingga ia tak perlu bekerja ekstra untuk membersihkannya.
"Yan," panggil Keisya saat membersihkan kaca-kaca jendela.
"Hm."
"Perjanjian awal gue cuma bersihin ruang OSIS, kenapa sekarang harus ruangan lo, sih?"
Rian seakan menulikan pendengarannya tak memperdulikan pertanyaan dari Keisya.
"Yan, gue tanya sama lo. Jawab, kek."
"Diem, kerjain yang bener."
Keisya menghela napas berat. Ia pikir menghabiskan waktu seharian bisa membuat Rian sedikit terbuka padanya sehingga ia tak akan bosan berada di dalam ruangan itu.
Setelah selesai membersihkan jendela, ia beralih membersihkan foto-foto yang ada di meja. Keisya mengamati foto dua orang anak kecil laki-laki dan perempuan yang tengah bergandengan tangan dan tersenyum menatap kamera. Keisya bisa menebak bahwa seorang anak laki-laki itu adalah Rian, tetapi ia tak tahu siapa gadis kecil yang ada di sebelahnya. Gadis kecil itu memiliki mata yang bulat, bulu mata yang panjang, serta hidung yang mancung. Manis sekali pikirnya.
"Ini siapa, Yan?"
Rian hanya melirik sebentar foto yang dipegang oleh Keisya lalu mengalihkan pandangannya ke laptop kembali.
"Temen kecil."
"Sekarang dia di mana?"
"Jawa Tengah."
"Cantik ya?" tanya Keisya melirik Rian yang tengah tersenyum menatap foto yang ada di tangan Keisya.
"Iya, cantik."
Entah mengapa, hati Keisya tertohok mendengar jawaban itu. Tangannya terulur meletakkan foto itu ke meja Rian. Rian mengambil foto itu setelah Keisya meletakkannya. Samar-samar, Keisye mendengar gumaman dari Rian.
"Long time no see, Anindya."
✿✿✿✿✿✿
Keisya berjalan dengan lunglai menuju ke kamarnya setelah pulang dari kantor Rian sore ini. Sungguh, baru kali ini ia merasakan badannya lelah, pikirannya lelah, bahkan hatinya pun lelah. Entah mengapa, mendengar Rian menyebut nama gadis lain membuat gairah hidupnya seakan turun dengan drastis.
Saat masuk ke kamarnya dan adik-adik panti, Keisya disambut dengan adanya Vanya dan Dennis yang tengah menatap datar ke arahnya. Dalam kamar itu, hanya ada Vanya, Dennis, dan Keisya karena adik-adik panti yang menempati kamar itu sedang bermain di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Pesona Ketua OSIS
Teen FictionKeisya Alea, gadis yang hidup dan tinggal di panti asuhan sejak kecil ini memiliki segudang prestasi sehingga dia mendapat beasiswa dan mampu masuk di salah satu SMA elit di Jakarta, SMA Brawijaya. Hingga suatu tragedi besar menimpanya. Dia tak sen...