▀▄▀▄Happy▄▀▄▀
▀▄▀▄Reading▄▀▄▀✿✿✿✿✿✿
Keisya duduk termenung di ranjang UKS. Matanya terkadang melirik gadis yang sedang berbaring sambil bermain ponsel di ranjang sebelahnya. Beberapa kali, Keisya menghela napas berat membuat Vanya yang sedang menggosip di pesan grup terganggu.
"Lo kenapa, sih, Kei?" tanya Vanya sambil melirik Keisya lewat ekor matanya.
"Nggak papa."
"Lo ngebet nikah sama Pak Danang?"
"Sembarangan!"
Pak Danang adalah penjaga gerbang SMA Brawijaya yang telah memasuki kepala empat, tetapi belum pernah menikah sama sekali.
"Gue kenal lo dari dulu, Kei. Lo kenapa?"
Keisya turun dari ranjangnya dan duduk di ranjang yang ditempati oleh Vanya.
"Gue minta maaf," ucap Keisya sambil menunduk.
"Minta maaf kenapa?"
"Gara-gara gue, lo jadi kayak gini, Van."
Vanya duduk lalu menangkup kedua pipi Keisya agar menghadapnya.
"Gue seneng, Kei."
"Lo seneng karena bisa bantuin gue?"
"Gue seneng karena kejadian tadi, gue dipapah sama Arga pas gue lemes dia gendong gue, Kei. Aww, bahagianya hati ini."
Jangan ditanya lagi raut wajah Keisya saat ini. Kesal? Tentu saja. Bayangkan jika kamu kira sahabatmu membantumu karena tulus, tetapi sebenarnya ada maksud lain juga.
"Bercanda, Kei. Gue tulus bantuin lo. Lo dari dulu udah sering berkorban buat gue. Sedangkan gue nggak bisa bales pengorbanan lo. Lo itu udah kayak kakak buat gue walaupun sebenarnya lo nggak ingat tanggal, bulan, dan tahun berapa lo lahir. Siapa yang lebih tua di antara kita." Keisya tersenyum mendengarkan pernyataan Vanya.
Memang benar, dulu ketika Vanya berbuat kesalahan di panti, maka Keisya akan membelanya dengan mengatakan bahwa itu salahnya. Jika Vanya dihukum, maka Keisya akan membantu meringankan hukuman Vanya. Keisya sangat menyayangi Vanya begitupun sebaliknya.
"Dan soal Arga, itu udah jadi poin plus buat kejadian hari ini," ucap Vanya sambil tersenyum.
"Lo beneran suka sama Arga?"
"Iya."
"Walaupun dia keliatan banget Sering nolak lo?"
Wajah Vanya berubah menjadi pias. Benar juga. Dari awal Arga memang terlihat menolak Vanya. Bahkan ketika Arga melewati koridor dan di sana ada Vanya, maka Arga akan memilih berputar dan mencari jalan yang lain.
"Bukannya cinta itu harus diperjuangkan? Semakin tinggi gue memperjuangkan, maka akan semakin tinggi juga gue mencintai. Kalaupun pada akhirnya dia nggak bisa nerima gue, itu akhirnya gue harus berada di titik tertinggi, yaitu mengikhlaskan," ucap Vanya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Pesona Ketua OSIS
Teen FictionKeisya Alea, gadis yang hidup dan tinggal di panti asuhan sejak kecil ini memiliki segudang prestasi sehingga dia mendapat beasiswa dan mampu masuk di salah satu SMA elit di Jakarta, SMA Brawijaya. Hingga suatu tragedi besar menimpanya. Dia tak sen...