1 AM, How To See

951 303 96
                                    

CHAPTER O9 | 1 AM, HOW TO SEE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER O9 | 1 AM, HOW TO SEE

🦊🐻

"Jeonin."

"Ya?" Yang dipanggil menoleh singkat. Tungkai-tungkainya tak henti terus dibawa melangkah maju lebih cepat.

"Kau tadi ... sempat mengumpulkan tulang-tulang busuk itu, kan?" tanya Hyorim mensejajarkan langkah, menyenter jalan di depan mereka. "Apa maksudmu kita memerlukan itu untuk menyelamatkan anak-anak kita?"

"Selama tujuh hari aku menginterogasi jaringan orang-orang yang sempat terlibat urusan dengan Desa atau pun hutan ini. Aku mendapat sangat banyak pencerahan."

"Sangat banyak pencerahan? Soal misteri ini?"

Tanpa menoleh, sang lawan mengangguk yakin. "Si penguasa sialan itu hanyalah berupa arwah penasaran yang menghendaki jiwa segar anak lelaki muda. Dan itu ada alasan di baliknya."

Arwah penasaran dan alasan? Wah, kejadian yang menimpa mereka ini terasa serupa kisah dalam film horor. Membayangkannya sudah membuat Hyorim bergidik ngeri. Makhluk seperti apa yang akan mereka hadapi nanti?

"Kudengar, kejadiannya dimulai sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Saat sebuah musibah kebakaran terjadi menghanguskan satu-satunya rumah sakit sederhana Desa yang juga menjadi satu-satunya akses kesehatan penduduk terpelosok. Meskipun aku belum yakin, apa yang terjadi, tapi—" Jeonin menjega untuk menghela napas berat. "Satu hal yang kuyakini, yaitu tulang busuk itu. Tulang belulang tua yang nyaris tertimbun tanah, tak sekali pun terjamah kepolisian yang mengevakuasi kebakaran yang terjadi. Pasti ada kaitannya."

Hyorim mencoba memahami semuanya. Garis polisi itu. Tulang belulang yang sudah lama dibiarkan di tempatnya. Barangkali itu semua memang memiliki keterkaitan. Apa yang sudah terjadi di masa lalu, sekitar sepuluh tahun yang lalu, sampai-sampai menyisakan jejak misteri serupa kutukan yang mengancam nyawa anak laki-laki muda, seperti sekarang?

"Kurasa, seseorang sempat menceritakan padaku."

Hyorim memandangnya kepalang penasaran. Mendesak, "Menceritakan apa?"

"Soal kisah seorang wanita dan dua anak itu."

"Dua anak?"

Jeonin mengangguk mantap. "Tapi, dia tidak menjabarkan detail. Bahkan dia tidak menyebutkan nama-namanya. Barangkali juga hanya mendapat potongan kisah dari mulut ke mulut."

"Mama," panggil Jiyu, berlari menyusul meski dia masih tetap menggendong Yeonha di punggungnya. "Aku tadi sempat menemukan ini, sewaktu kita istirahat. Tapi, karena tadi Yeonha tidur di pelukan Jiyu, jadinya tadi Jiyu kantongi saja dulu. Eh, malah terlupa," jelasnya, menyodorkan sepucuk surat dengan amplop.

Kertas itu terlihat sangat tua dan begitu lusuh karena tergeletak di tanah, mungkin untuk waktu yang cukup lama. Tadinya Jiyu mengambilnya hanya karena penasaran dengan isinya, sama sekali tak bermaksud mengharapkan petunjuk apa-apa. Namun barusan, mendengar konversasi rumit misteri hutan antara Jeonin dan Ibunya, membuat Jiyu merasa tak ada salahnya juga jika mengeluarkan segala benda mencurigakan yang ada.

[✓] 12 HOURS : To Bring You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang