5 AM, Take a Boy, Take a Soul

923 307 100
                                    

CHAPTER 12 | TAKE A BOY, TAKE A SOUL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 12 | TAKE A BOY, TAKE A SOUL

🦊🐻

Pacu langkah mereka semakin cepat dan lebar. Sungguh, rasanya ingin membabat habis seluruh penghalang jalan atau barangkali terbang saja. Mengapa rasanya untuk menemukan lokasi hantu itu berdiam bersama anak-anak mereka sulit sekali!

"Lebih cepat. Waktu kita tidak banyak," ucap Jeonin, makin kewalahan dengan napas tersengal-sengal.

Hyorim mensejajarkan langkah di sampingnya. Disusul oleh Jiyu yang sudah menyadarkan dari tidur kedua adiknya pada dini hari ini juga agar dapat ikut berjalan cepat di gandengan tangan kiri dan kanannya.

Yeonha yang tadinya masih sangat mengantuk sampai sempoyongan kini sudah mendapat kesadaran mantap, apalagi keringat sudah mengucur dari dahinya. Anggap saja ini adalah jogging. Bedanya ini jogging yang membawa ransel, jogging di tengah hutan, jogging dalam gelap dan agak lebih melelahkan. Begitulah yang diucapkan Jiyu guna meyakinkannya.

"Kak!" pekik Yeonha, mendadak berjongkok guna mengambil sesuatu di bawahnya. "Ini handphone punya Yeonjun!" katanya lagi, hampir menangis kala menunjukkan belakang casing transparan ponsel kembarannya yang terdapat foto selca Yeonjun tersenyum. Jangan lupakan pose tangan "V" andalannya.

Jiyu langsung merampasnya agresif. "Ini ponsel adikku! Mereka mungkin tak jauh dari sini!"

Jeonin menganggukinya. Makin yakin dengan instingnya. "Apalagi tadi kita juga menemukan kalung Beomgyu. Paling tidak, mereka pasti melintasi area ini." Detakan tak nyaman di dada wanita itu kemudian membuatnya reflek melihat jam di pergelangan tangannya. "Oh, gawat! Hanya sekitar 10 menit saja untuk sampai pukul 5 tepat!"

Detik itu juga, burung gagak dari seluruh hutan beterbangan serentak di atas mereka. Menuju langit, berkoak seakan menyerukan tanda bahaya. Burung-burung yang terbang ke satu arah itu menyuguhkan pemandangan ganjil, merinding sudah meliputi seluruh tubuh kelima kaum hawa yang mendongak melihatnya di sana.

"Kita harus mencari mereka lebih cepat. Ayo lari!"

***

"AAAHKK! MAMA! INI SAKIT!" keluh Yeonjun saat tangannya sudah dicengkeram di kiri dan kanan. Keterlambatan mereka berdua untuk kembali ke ranjang pada pukul empat membuat para Molocha murka dengan memberi hukuman serta menyeret keduanya tak manusiawi. "Kak Jiyu takkan memaafkan kalian, jika tahu apa yang kalian lakukan padaku!"

"Diam!" satu Molocha memukul keras kepalanya. Membuat Yeonjun kontan terdiam dengan pandangan buram, sakit luar biasa. Memang dasar para wanita tidak punya hari nurani!

"Aishh! Pelan-pelan, tolong! Ini sakit!" Beomgyu tak jauh berbeda. Mereka berdua kini sudah dibawa pada ranjang bersebelahan di ruangan itu. Dipakaikan gesit dengan kalung tulang belulang dan diikatkan daun panjang pada pergelangan tangan dan kaki mereka. Sungguh, perawakan mereka sudah tampak persis seperti tumbal persembahan.

[✓] 12 HOURS : To Bring You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang