Part 6 : Missunderstanding

22 1 0
                                    

Overly excited from last chap and Baekhyun drop his comeback schedule.

So, here a gift for u, enjoy!❤️

20200315

###

Mungkin, ini pertengkaran terbesar mereka selama lima tahun Jeffrey dan Sabrina berpacaran. Cukup besar hingga mereka sudah empat hari tidak pernah terlihat bersama di kampus. Padahal, himpunan hukum dan BEM sedang tidak ada acara apapun.

Jeffrey dan Sabrina selalu terlihat bersama ketika tidak sedang ada acara kampus itu suatu hal mutlak. Setidaknya mereka terlihat berangkat atau pulang bersama. Hal ini tentu saja membuat banyak rumor mulai menguar.

Hubungan Jeffrey dan Sabrina selalu menjadi perhatian seluruh bagian kampus. Bahkan termasuk jurusan dan fakultas selain hukum dan teknik. Maka ketika untuk pertama kalinya terjadi hal ini, Sabrina sudah memperkirakan bahwa dirinya akan menjadi pembicaraan semua orang.

Termasuk pagi ini, ketika ia membutuhkan ketenangan di perpustakaan untuk menyelesaikan esainya, tapi konsentrasinya terganggu oleh bisikan rendah dari belakangnya.

"Fix tengkar deh, apa jangan-jangan putus? Gue lihat Jeffrey di kantin tadi, makan sendirian sambil nugas kayaknya. Kalau nggak ada masalah kan pasti mereka kerja tugas sama-sama."

Sabrina menggerutu dalam hati. Ini masih setengah sembilan pagi. Bukankah masih terlalu pagi untuk membicarakan orang lain?

Spot ini merupakan tempat favorit Sabrina, berada di daerah pojok perpustakaan yang jarang dilewati orang lain. Sialnya, sepertinya daerah ini juga merupakan spot yang cocok untuk menggosip.

"Iya deh, tapi kenapa ya? Kira-kira Sabrina ngapain sampai bikin Jeffrey marah?"

"Eh-eh, tapi menurut gue nih, Jeffrey tuh lebih cocok sama Cassandra. Dari perspektif cowok nih ya, Sabrina cantik, tapi Cassandra itu kayak boneka. Manisnya nggak tanggung-tanggung. Lebih lagi lo pernah coba dessert-boxnya nggak? Gila enak banget! Asal kalian tahu aja, kunci menangin hati cowok tuh mata sama perut. Lagian kalau gue jadi Jeffrey, gue lebih milih cewek yang pulang kuliah bawain gue makanan daripada cewek yang susah dihubungin karena sibuk dengan kegiatan kampus."

Gerakan pensil ditangan Sabrina terhenti, ia tidak menoleh, menggenggam pensilnya erat guna menahan emosinya. Ia bisa merasakan air mata mulai berkumpul di kedua matanya.

Topik ini, selalu sensitif bagi dirinya.

Stereotipe tentang apa yang harus dilakukan sebagai perempuan, dan... Cassandra.

Sabrina menyalahkan hormonnya, jadwal bulanannya yang akan datang membuat dirinya mengalami mood swing, dan rasa frustasi karena tugasnya yang tidak kunjung selesai juga sama sekali tidak membantu.

"Ngomong-ngomong soal Cassandra, katanya sih doi sempet naksir Jeffrey kan?"

"Yang gue denger Cassandra tuh kenal sama mamanya Jeffrey! Tapi jangan bilang siapa-siapa ya, takutnya malah bikin rumor yang nggak-nggak."

Sabrina menghela nafas, hendak beranjak dari sana sebelum pikiran
buruknya mengganggu akal sehatnya ketika sebuah deheman menghentikan pembicaraan sekelompok orang dibelakangnya.

"Menjaga ketenangan di dalam perpustakaan itu basic manner. Jadi kalau kalian hendak mengobrol, kalian bisa mencari tempat lain."

Sabrina membeku. Kalau suara itu belum familiar di telinganya hingga ia bisa mengetahui siapa orang yang berbicara tanap berbalik badan, maka kata-kata 'basic manner' itu sangat segar diingatannya hingga ia langsung mengetahui bahwa dosennya, Brandon Alexius, sedang berada di belakangnya.

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang