Pertemuan selanjutnya sudah tak terhitung lagi sebab Mean dan Plan menjadi terlalu sering bertemu baik secara kebetulan atau memang disengaja melalui kakaknya itu.
Pada suatu kesempatan, Mean dan beberapa temannya tengah berjalan menuju tempat bowling di dalam mal dan ia dikagetkan oleh seruan Blue yang mendadak antusias saat melihat Plan di arena skating. Sayangnya, Plan tidak sendirian. Ia bersama dengan seorang lelaki dan mereka tahu siapa lelaki itu.
"Perth Tanappon, anak musik," ujar Tle sambil menatap Mean dan Blue penasaran. Keduanya begitu fokus pada Plan yang antusias dan terlihat sangat bahagia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mereka pacaran?" tanya Blue dengan nada agak sedih.
"Jika lihat dari sikap mereka, kemungkinan iya," ujar Tonnaam yang tiba-tiba ada di samping mereka juga.
"Patah hatiku!" ujar Blue dengan nada lemas. Ia pergi meninggalkan mereka dan berjalan ke arah tempat bowling.
Mean hanya diam. Ia lebih tertarik melihat Plan dengan wajah sumringah dan terlihat sangat lepas saat bermain skating dengan tawanya yang begitu renyah dan sikapnya yang lebih santai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biasanya ia mendapati Plan dalam keadaan wajah yang diam dan tenang dan menahan dirinya sebab ia berada di depan seniornya.
Kesempatan lain datang saat Fah mengundang semua anggota klub memasaknya ke rumahnya dan memasak bersama di halaman belakang. Dan ini termasuk anggota baru tingkat satu. Artinya, Plan datang juga. Anggota lain tentu saja bahagia saat diundang Fah ke rumahnya sebab ia bisa bertemu dengan Mean, adik Fah yang meskioun dingin dan datar itu, tapi aura tampannya tak bisa tertahankan.
Semuanya ingin mencoba mendekati Mean, Pangeran Es yang tampan dan karismatik itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Plan juga termasuk di dalamnya. Ia juga salah satu pengagum rahasia Mean. Namun, tak seperti yang lainnya, ia tak menunjukkam antusiasmenya sebab ia sudah tahu Mean tak menyukainya.
Mean beberapa kali melewati kerumunan mereka di halaman belakang. Setiap kali Mean lewat, beberapa anggota pasti langsung berteriak kegirangan. Fah dan senior lainnya hanya menggelengkan kepalanya dam kembali pada kegiatannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Plan yang kebagian tugas untuk menyiapkan makan siang tengah berkonsentrasi dengan beberapa teman lainnya, Sammy dan Love dan mereka tengah membersihkan ikan dan daging untuk barbekyu serta sayur-sayuran untuk menu pelengkapnya.
Plan pamit sebentar ke kamar kecil guest house yang juga terletak tak jauh dari halaman belakang. Namun pintunya terkunci. Meskipun terdengar sepi dari dalamnya, ia pikir mungkin seseorang tengah menggunakannya. Ia berjalan ke kamar lain, berharap ada kamar kecil lainnya atau kamar apa saja yang bisa ia gunakan untuk membersihkan bajunya.
Plan menaiki tangga menuju lantai dua. Ia kemudian berjalan di lorongnya dan beruntung mendapatkan satu kamar kosong yang saat ia buka tak dikunci dan cukup terang. Plan memasukinya. Ia membuka celemeknya dan membuka bajunya pula. Yang tersisa hanyalah bra kuning bunga-bunganya menempel mengantongi buahnya yang sintal.
"O, bagaimana ini! Ini kotor sekali dan bau juga. Kenapa celemeknya tak berfungsi menahan kotorannya. Plan mencium bajunya sendiri.
Mean yang tengah berada di kamar mandi kaget saat ia melihat pintunya mencoba dibuka, tapi usaha itu tak lama, selanjutnya ia mendegar suara langkah kaki menuju lantai dua. Ia pikir seseorang menggunakan kesempatan untuk mengambil sesuatu di sana. Jadi, seusai menggunakan kamar mandi, Mean tidak langsung keluar dari Guest House dan bermain lagi dengan anjingnya yang menunggu tak jauh di gazebo di dekat guest house, melainkan menaiki tangga secara perlahan berniat untuk menangkap basah sang pelaku yang ia pikir akan mencuri sesuatu.
Mean berjalan jinjit dan ia melihat sebuah pintu kamar terbuka sedikit. Ia mengintip dari celah pintu yang terbuka itu, alih-alih mendapatkan sang pencuri, ia menangkap sebuah pemandangan yang membuatnya meneguk ludah.
Plan tengah membuka branya juga yang ternyata terkena kotoran dari bumbu barbekyu ikan sehingga berbau amis dan tak menyenangkan.
"Astagaa! Ini sulit sekali!" ujar Plan lagi berbicara sendiri sambil masih membersihkan branya dengan tisu basah yang ia keluarkan dari tasnya. Ia tak menutupi bagian atasnya karena ia pikir tak ada orang di sana.
Setelah cukup lama membersihkan, ia akhirnya memakai kembali branya dan kemudian memakai bajunya dan celemeknya yang sudah ia bersihkan. Ia mencium rambutnya dan ia menutup hidungnya.
"O, rambutku juga ikut bau! Astagaa!" bisik Plan lagi. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencepolnya dan Mean semakin membelalakkan matanya sebab Plan tetiba erlihat seksi dan sensual di matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Plan membereskan kembali barang-barangnya dan kemudian merapikan ranjang yang agak kusut karena kegiatannya. Mean yang tahu bahwa Plan akan segera keluar memasuki ruang lain dan bersembunyi di sana.
Plan keluar dari sana dan kembali ke kerumunan dan melanjutkan memasaknya. Ia tak sadar dari kaca jendela sebuah kamar di Guest House, Mean memperhatikannya.
"Sial! Kenapa tiba-tiba jantungku berdebar!" bisik Mean kepada dirinya sendiri. Ia masih berdiri di sana dengan tatapan yang sama sekali tak lepas dari sosok imut dan cantik Plan Rathavit.