Prang!!!
Deg...
Deg...
Deg...
“TWICE.....hhh...hhh
“YOO JEONGYEON...hhhh....hhhh
“APA DUNIA SUDAH SANGAT KECIL...hh..hhhh
Tiba-tiba saja sendok yang di pegangnya sangat kuat itu terlepas dari genggamannya dan membuat atensi ketiga orang yang berada di ruang makan mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut secara bersamaan.
Ji Eun mulai tidak bisa mengatur nafasnya sembari menekan dahinya dengan satu tangan, batinnya berkecamuk saat ini, matanya tertutup rapat dan degupan jantungnya pun sangat kencang, seolah-olah ingin loncat dari tempatnya. Dia mencoba berpikir apakah dia tidak salah dengar.
“Sayang apa kamu tidak apa-apa?” Tanya Joo Yeong dengan paniknya sembari memegang bahunya.
“hhh....
“hhhh....
“Tolong....Aku ingin istirahat di kamar, sepertinya aku tiba-tiba saja merasa pusing.” Ucapnya dengan terbata-bata dengan nafas tersengal-sengal.
“Joo Young-ah antar kekasihmu ke kamar, sudah dari tadi dia seperti ini, Ji Eun-ssi jangan kamu paksakan, Paman dan Bibi memahami kondisimu hmm.” Ucap Paman Chang Joon.
“Iya Ji Eun-ssi jangan di paksakan ya, Bibi tidak mau kalau kamu jatuh sakit dan mempengaruhi program kalian besok.” Ucap Bibi.
“Aku minta maaf Paman..Bibi..tidak bisa menemani kalian lebih lama lagi.” Ucap Ji Eun.
“Sudahlah jangan kamu pikirkan, sebentar lagi anak-anak Paman akan datang, sekarang yang terpenting adalah kesehatanmu hmmm...” Ucap Paman dengan lembut dan penuh perhatian.
“Iya benar....Jeongiku akan datang kesini....hhh...hhh...”
“Paman dan Bibi memang sama persis dengannya, senyuman dan perhatian mereka berdua.” Batin Ji Eun yang berusaha untuk tersenyum dengan pikiran yang sangat kacau.
Ji Eun pun tersenyum manis mendengar ucapan Paman Chang Joon namun beda dengan hatinya yang berkecamuk tidak karuan saat ini. Dia tidak habis pikir kenapa semua ini terjadi kepadanya, harus berada di lingkaran keluarga besar jeongyeon dan menjalin kasih dengan sepupunya sekaligus dalam waktu yang bersamaan, apa tidak ada orang lain lagi di Korea ini selain dia.
“DARI SEMUA ORANG KENAPA HARUS JEONGYEON...
“BAGAIMANA CARAKU MENGHINDARINYA NANTI...
“PAMAN DAN BIBI ORANG TUA DARI MANTAN KEKASIHKU....
“TAKDIR SUNGGUH MENYESATKAN DAN SELALU MENCOBA MEMBUATKU BINGUNG....”
Batinnya lagi-lagi bergejolak sembari beranjak dari ruang makan itu bersama kekasihnya, berjalan di sepanjang koridor dan menuju ke tangga lantai atas kamar mereka berdua.
.
.
.
.
.
.
.
WARNING ALERT 18+!!“Sayang kalau kamu tidak enak badan kenapa harus memaksakan diri, Paman dan Bibiku pasti akan paham dengan kondisimu.” Ucap Joo Young yang berjalan sepanjang anak tangga secara perlahan sembari merangkul kan lengannya ke Ji Eun.
“Sayang aku tidak enak harus meninggalkan Paman dan Bibi, aku merasa mereka menyukaiku meskipun baru pertama kali kita bertemu, sangat tidak sopan jika aku tidak berlama-lama dengan mereka yang sudah kamu anggap sebagai pengganti orang tuamu.” Ji Eun berkata sembari menjatuhkan kepalanya di bahu kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Never Ending ( Season 2 ) 💞🌹
FanfictionWARNING CONTENT !!! 🔞 THIS IS POLYAMORY RELATIONSHIP !!!👰👰👰 "Dia semakin cantik dengan rambut panjangnya." "Bukankah itu Joo Young Unnie, untuk apa dia berada di sini?" "Mommy...aku sangat merindukanmu."