Kring!
"Permisi, apa benar ini minimarket asrama?"
Petugas itu membalasnya dengan senyuman hangat. "Benar, nak." Jawabnya.
Karina menyusuri deretan makanan-makanan cepat saji tepampang rapi di rak putih minimarket. Menggugah selera, berkali-kali ia menelan ludah. Muncul khayalan betapa nikmatnya tekstur lembut makanan berwarna cokelat keemasan itu dengan bunyi 'kresss' ketika digigit, pasti meledak-ledak di mulut.
But, hey. Lihat harga mereka. Lenyap sudah senyum gadis itu setelah melihat harga yang tercantum senilai dengan setengah dari jumlah uang pegangannya selama sebulan.
₩20,000? Yang benar saja.
Ia merogoh kantung jaketnya—ada selembar uang kertas disana. Tak akan cukup, pikirnya. Mata kerenya kembali menyapu sudut rak putih, mencari-cari label makanan dengan harga bersahabat.
삼각김밥 (Samgak Kimbap) = ₩500
"Penyelamatku." Batinnya. Itu terletak di pojok rak—bersinar terang bak mentari meski tersempil diantara makanan-makanan mehong lainnya.
Tanpa pikir panjang, ia segera meraih 2 gumpalan nasi kepal segitiga dengan rumput laut yang menyelimuti permukaannya itu.
"Minjeong pasti suka."
Awal pertemuan mereka tak berjalan dengan baik, Karina berharap makanan ini bisa mengulang kembali hubungan awalnya dengan musim salju. Karina tak mau bermusuhan dengan roommate-nya selama 4 tahun kedepan atau mentalnya turut rusak.
08.15 KST, masih ada waktu sebelum kelas pertama. Karina menyusuri lorong asrama sembari mengakrabkan diri dengan suasana asrama barunya. Sinar mentari pagi menerpa wajah, angin segar menembus kulit, kicau burung bernyanyi merdu. This is life.
Rumor Kyunghee University merupakan sekolah bagi kaum elit Korea itu benar, fasilitas disini tidak main-main mewahnya. Asrama yang seharusnya terlihat biasa-biasa saja malah menyerupai apartemen pejabat negara. Bagaimana aku bisa bertahan di tempat seperti ini?
Jangankan kawasan asrama, kamarnya pun tak kalah mewah—lebih dari cukup untuk anak kuliahan. Kamar bernomor W01 yang dikenal akan dekorasi yang apik, pintu dewa dengan teknologi fingerprint, dan luasnya yang tidak main-main itu menjadi tempat tinggalnya selama bersekolah di Kyunghee. Tak perlu pusing mencari kamar ini—cukup lihat pintu yang warnanya emas dan walaa~ itulah kamar W01.
Semuanya nampak begitu sempurna sebelum ia menyadari keberadaaan kawan sekamarnya yang tak lain dan tak bukan ialah Kim Minjeong."Gue penguasa koridor ini. Semua penghuni asrama tunduk sama gue. Saran gue ikutin aja apa kata gue atau masa depan lo yang jadi bayarannya."
Terngiang-ngianglah kalimat Minjeong semalam. Karina mendengus kesal. Memangnya dia siapa? Pede sekali berucap seperti itu.
Pikirannya terus berputar hingga ia tak sadar dirinya sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Roommate (HIATUS)
FanfictionKarina harus sekamar dengan penguasa kampus yang luar biasa gilanya. Entah berapa kali ia mengajukan surat pindah kamar, namun permohonannya selalu ditolak. Tidak hanya kesabaran Karina yang diuji tapi seluruh aspek hidupnya otomatis menjadi milik s...