05

2.1K 332 72
                                    

Kyunghee's Cafetaria

Dua jam Karina beradu kening dengan Mrs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua jam Karina beradu kening dengan Mrs. Kim. Wanita itu memberikan banyak wejangan kepada Karina dalam menghadapi sikap Winter. Sementara Karina tak lagi mampu berpikir rasional. Otaknya hanya dipenuhi oleh satu nama.

Kim Minjeong.

Gadis itu ada di depannya. Duduk bersila sambil menebar wink  ke gadis-gadis cantik yang berkeliaran di sekitar cafetaria. Karina mendengus kesal.

"Minjeong, listen to me."

Ia menjatuhkan tatapan tajam pada Winter. Gelagatnya kaku macam kayu, perasaannya campur aduk macam bubur ayam.

"Sekarang lo murid gue." Pernyataan pahit namun fakta yang Karina lontarkan.

Tak ada respon dari Winter. Ia mengacuhkan pernyataan itu.

Karina mengguncang tubuh gadis mungil, "Denger gak sih? Mulai sekarang lo murid gue." Ulangnya. 

Masih belum ada tanggapan. Tatapan ambigu Winter membuat Karina semakin frustasi. Entah kenapa semua tindakan yang Winter lakukan terasa sangat menyebalkan di mata Karina.

"Jangan diem doang dong!"

Pada akhirnya gadis mungil itu menoleh seraya menatap remeh Karina.

"Lo disuruh Mrs. Kim kan?"

Tebakannya benar. Lucunya, tebakan itu tak lagi terdengar seperti tebakan, seolah hal itu sudah pernah terjadi sebelumnya. "Gue udah tahu," ujarnya.

Bajingan.

Kalau sudah tahu, kenapa tidak bilang!? Itu artinya Mrs. Kim dan Winter sudah bekerja sama sebelumnya. Kalau begini kondisinya, Karina lebih baik mati saja.

"Sekarang gue tanya sama lo. Tutor itu memberatkan lo gak?" Tanya Winter. Bisa dilihat wajahnya yang sok berkuasa itu. Tangan Karina sudah siap menjotos wajahnya hingga babak belur.

"Selama tingkah lo gak brengsek, semuanya akan baik-baik saja."

Winter terkekeh. "Brengsek?"

"Gue tahu lo suka buat onar. Orang tua lo berkuasa disini, makanya lo bisa seenaknya pecat banyak dosen. Gue gak mau lo bertingkah seenaknya disaat kita nanti sedang belajar." Jelas Karina. Tangannya sudah gatal ingin menghajar gadis mungil.

"Kalau begitu, ayo buat perjanjian."

Winter mengambil selembar kertas kosong dari dalam tasnya. Menulis judul besar disana.

PERATURAN BELAJAR!

"Kita bikin dua peraturan. Satu dari gue, satu dari lo. Deal? "

Karina pun berpikir. Peraturan ini bisa mempermudah atau mempersulit sistem belajar, dan ini berlaku selama ia menjadi tutor belajar Winter. Ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Ayo Karina, buat peraturan yang tidak menyulitkan dirimu.

My Crazy Roommate (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang