Senja menyapa langkah gontai gadis Sekolah Menengah Atas keluar kelas. Pinggang nya sedikit nyeri dirasa setelah berjam-jam duduk di kursi.
Mengganti uwabaki putih nya dengan sepatu luar di depan loker. [Name] kembali berjalan malas sambil menghembus nafas lelah sedikit kasar keluar gerbang sekolah.
"Yo!" Jalan nya tercekat kala pria asing kemarin, muncul dari balik dinding gerbang mengejutkan nya. Menunjukkan sebelah telapak tangan terbuka menyapa nya riang.
"Kau lagi. Kenapa disini? Sepertinya kau itu pengangguran ya?" Celetuk asal [Name] sambil mengernyit. Tak lantas membuat Gojo merasa terganggu.
Sang kawan sekelas bersurai hitam pendek yang setia menyertainya, menyenggol bahu [Name] pelan.
"Siapa? Pacar mu?" Bisik si surai hitam pendek, panggil saja Suzu.
"Dia? Om-om ini?" Sahut [Name] balik bertanya. Ia yang tengah fokus ingin menjawab Suzu, matanya teralih pada Gojo yang kini memajukan bibir bawah nya. Menggenggam tangan nya sendiri di depan dada seraya tengah memohon.
Jika penutup matanya dibuka, mungkin manik biru nya tengah berbinar, memperlihatkan mimik seekor anjing yang merintih ingin di beri makan. Membuat [Name] dan Suzu sweatdrop melihatnya.
"Aku tidak kenal."
"He?"
Ucap [Name] irit lalu berlalu melewati Gojo yang masih menunduk padanya serasa dikacangi. Namun tak lama Gojo berdiri tegap dan tersenyum miring, menaruh sebelah tangan nya di saku sambil menatap [Name] yang mulai menjauh.
"Apa kau sudah punya pacar?"
Kedua nya menoleh, melihat Gojo yang tiba-tiba sudah ada di samping Suzu. Iya, yang Gojo tanyai bukanlah [Name], melainkan teman nya.
"E-eh.. etto.. ano.."
"Tak usah dijawab. Nanti kau tertular kekonyolan nya." [Name] meraih bahu Suzu mendekat, meminta nya segera melanjutkan jalan nya.
Seketika Gojo meraih pergelangan [Name] seenaknya, menarik nya berlari menjauh dari Suzu sambil berteriak, "Tolong jaga [Name] baik-baik ya!" Kata Gojo melambaikan tangan pada Suzu.
Dirasa ganjal, [Name] mencoba menghentikan langkah nya. "Bodoh, harus nya Suzu yang bilang begitu padamu kan? Ah tidak, untuk apa Suzu bilang begitu. Kau menculik ku seenaknya. Lepaskan! Aku akan pulang dengan Suzu!" Pekik [Name] memberontak.
"Jadi nama teman mu itu Suzu? Kau mau pulang dengan nya? Boleh saja. Tapi kau harus membayar hutang mu dulu gadis muda." Jawab Gojo sambil terus menarik [Name] untuk ikut dengan nya.
"Sudah ku bilang aku tak punya hutang padamu!"
"Harusnya kemarin itu ku foto saja ya sebagai bukti."
Ucapan Gojo membuat [Name] terdiam, mulut nya tak sempat mengatup. Namun langkah nya tetap dipaksa mengikuti Gojo. Jika saja saat rok nya tersangkut kemarin sempat Gojo abadikan, mungkin malu nya akan menjadi dua kali lipat untuk nya.
"Te-terserah lah." Pasrah [Name].
Entah sudah seberapa jauh mereka sedikit berlari, hingga matahari tak lagi tampak. Digantikan oleh lampu-lampu jalan menyinari sebagian kota dengan cahaya putih dan kekuningan.
Kruyukk
Perut kosong sang gadis menginterupsi. Namun Gojo tak menoleh. Syukurlah, sepertinya ia tak mendengar nya, pikir [Name].
"Sampaaiiii..." Gojo melepas genggaman nya di depan kedai-kedai jajanan kaki lima. "Hmm coba kita lihat.." lanjutnya seraya mengamati tiap barisan kedai sambil menyentuh dagunya dengan ibu jari dan telunjuk yang membentuk huruf 'V'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsanpo [Gojo X Reader]
Fanfiction❝ Jangan gunakan Ryoiki Tenkai hanya untuk menyatakan cinta padaku Sensei! ❞ -[Name] Kalian tahu kenapa Gojo jarang ada di Sekolah? Iya, sesuai judulnya. Jalan-jalan Jujutsu. Anggap saja ini OVA Jujutsu yang sering kalian lihat di akhir anime. Tapi...