10. Wrong Target

6.6K 1.1K 213
                                    

Kurang lebih sudah 14 putaran malam berganti, dan selama itu pula [Name] menjadi penonton setia untuk si cepak merah jambu dan guru idiot.

Begitu surya datang, pengajaran Yuuji pun dimulai. Lalu sang gadis hanya bisa duduk manis hingga matahari tergantikan bulan. Walaupun Gojo mengusahakan diselingi kegiatan lain agar tak membosankan.

Lambat laun [Name] mulai jengah, ia lebih sering berselancar dalam sosial media ketimbang memangku tangan. Tertawa sendiri menatap ponsel hingga Gojo tak fokus dan Yuuji berhasil menghantam kaki sang guru sekali.

Ini pertama kali nya dalam 2 minggu.

Gedebuk!

Namun, sekali mendapat balasan, Yuuji langsung terjungkal.

"Ada apa sensei?" Tanya Yuuji sambil meringis kesakitan.

Sang guru kini berdiri andalan, memasukkan kedua tangan seperti biasa kedalam saku celana dengan kepala miring beberapa derajat.

Menatap [Name] yang masih fokus dengan ponsel pintar nya. Ia mengepal sebelah tangan, lalu menepuknya diatas tapak tangan satunya, layaknya mendapat sebuah lampu penerang.

"Bagaimana kalau kita latihan di luar?" Serunya antusias mendapat ide, membuat mata [Name] beralih fokus padanya.

"Latihan dimana?" Tanya Yuuji dan [Name] bersamaan.

***

"Kau itu hampir mirip dengan teman sekelas ku senpai." Cuap Yuuji seraya menjilat tangan kanan nya yang berlumur es krim meleleh.

"Sudah di bilang jangan panggil aku senpai!" Titah sang gadis.

"Tapi serius kau mirip dengan Kugisaki." Ucap Yuuji lagi.

Jadi benar, tentu saja ada murid lain di Jujutsu tak mungkin hanya aku dan Yuuji. Pikir [Name].

"Kugisaki? Perempuan kah?" Tanya [Name] setia berjalan di samping Yuuji sambil menghisap es krim buah milik nya.

"Iya. Kugisaki itu, saat marah mirip Gorilla. Lalu wajah nya pasti akan berubah drastis dan bicara nya meledak-ledak seperti preman pasar. Etto.. semacam.. ada aura kutukan yang keluar dari tubuhnya." Jelas Yuuji tanpa rem.

"Jadi maksud mu aku juga mirip Gorilla?" Balas sang gadis dengan wajah datar.

"Bukan.. yang mirip itu tinggi dan postur nya. Hanya saja bedanya, kurasa senpai itu manis. Biarpun sama-sama berteriak saat marah." Terang Yuuji polos tanpa ekspresi lalu kembali mengunyah es krim nya.

"Itta! Gigi ku jadi ngilu.."

[Name] hanya bisa menatap bisu, serasa bunga layu hatinya disiram dan diberi pupuk. Padahal hanya dikata manis. Tapi berjaya membuat senyum nya mengembang pada sang junior.

Pikirnya, Yuuji itu pemuda yang jujur dan supel. Pintar namun tak besar kepala apalagi senang mengumbar kelebihan nya. Bicara nya pun selalu tulus tanpa niat mempermainkan lawan bicara nya.

Sepertinya, [Name] dibuat sedikit jatuh cinta.

"Kau juga manis Yuuji." Gumam [Name] tak sengaja bicara terus terang.

"Hm?" Tengok Yuuji.

"A-ah tidak, es krim nya manis."

Begitulah mereka menghabiskan waktu latihan diluar tanpa latihan. Iya, mereka hanya berkeliling Tokyo tanpa tujuan dan membeli beberapa camilan.

Jujutsanpo [Gojo X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang