Hembusan angin lembut dari pendingin mobil menerpa kulit sang gadis. Jemari lentik menurunkan pengarah nya agar tak terlalu memapar tubuh bagian depan.
"Kenapa? Dingin?" Tanya sang pria lembut.
Tak dijawab, retina sang gadis masih saja fokus pada pepohonan beruntun di trotoar sepanjang perjalanan sambil menopang dagu.
"Aku ini.. penyihir terkuat lho. Tapi, kenapa harus menikahi gadis kecil seperti mu?" lanjutnya pada sang gadis, berniat memulai pembicaraan.
Masa bodo dengan mobil yang sunyi, [Name] tak perduli dengan perkataan Gojo apapun itu.
"Tanyakan dong.. kau masih belum mengerti percakapan ku dengan ibu mertua kan?" desak Gojo mengerucutkan bibir agak merajuk. Membuat sang gadis menghela nafas.
"Kenapa?" tanya [Name] mengalah.
"Tanyakan lebih jelas.." pinta Gojo lagi.
"Ck. Kenapa kau harus menikahi ku..." Tanya nya terpaksa.
Gojo menyimpulkan senyum, menjelaskan beberapa alasan yang sudah diketahui oleh ibu sang gadis lebih dini. [Name] menyimak sambil menatap Gojo dengan begitu lekat.
Beberapa kali sang pria menoleh lalu kembali fokus pada kemudi. Sesekali sang gadis memberengut, sesekali juga menahan tawa sebab gaya bicara sang pria yang agak nya lucu.
"Lalu.. aku bisa saja menikahi mu dengan paksa dan membunuh ibu mu jika menolak nya lho." Terang Gojo mengacungkan satu telunjuk nya.
"HAH?! KAU-"
"Tapi.. ibu mertua bilang jika keputusan tetap ada di tangan mu. Dengan artian, dia tak menolak tapi tak menerima nya juga. Iya kan?" Sela Gojo menyekat keterkejutan sang gadis.
"Dan sampai sekarang kau belum menjawab 'Ya' atau 'Tidak'. Lalu.. kenapa aku tak memaksa mu saja agar menjawab iya.." Lanjut Gojo. "Tanyakan don-"
"Kenapa?" [Name] mendengus, peka sebelum Gojo memerintah nya untuk bertanya.
"Karena.. ini ikatan pernikahan seumur hidup, aku ingin kau bisa cinta padaku dengan tulus. Bukan dengan paksaan. Ahhh, romantis nya Gojo Satoru~" Puji nya pada diri sendiri.
"Tapi kau sudah membawaku untuk tinggal dengan mu. Bukan kah ini artinya kau tak memberi ku pilihan untuk menolak mu?" Jelas sang gadis.
Netra Gojo sekejap menatap langit-langit, "Sudah kujelaskan kan, kau ikut denganku untuk mengenal Jujutsu. Kau akan jadi murid ku. Disana kau akan lebih aman. Ibu mertua tak punya energi ataupun teknik kutukan kan, yang bisa melindungi mu hanya aku. Paham?" Terang Gojo.
"Lalu, bagaimana jika aku menolak lamaran mu sampai umur ku genap 17, apa aku akan mati? Apa kau tak akan melindungi ku dari serangan kutukan?"
"Yup!" Sahut Gojo mantap.
"Perhitungan sekali. Kau bercanda kan?" Tanya [Name] lagi.
"Apa aku pernah bercanda?" Jelas Gojo.
"Kau itu tipe orang yang saat orang lain bicara serius, kau akan bercanda. Lalu saat orang lain bercanda, kau juga ikut bercanda." Tutur [Name] dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsanpo [Gojo X Reader]
Fanfic❝ Jangan gunakan Ryoiki Tenkai hanya untuk menyatakan cinta padaku Sensei! ❞ -[Name] Kalian tahu kenapa Gojo jarang ada di Sekolah? Iya, sesuai judulnya. Jalan-jalan Jujutsu. Anggap saja ini OVA Jujutsu yang sering kalian lihat di akhir anime. Tapi...