13. Pillow Talk?

6.3K 1K 136
                                    

"Ngh.."

Gadis muda tengah melenguh kecil tersadar dari bunga tidur nya, tubuh telungkup menghadap samping, memeluk guling empuk yang merangkap sebagai bantalan kepala.

Netra nya terbuka satu, menangkap roman si surai putih yang masih terlelap disamping nya. Sang pria terbaring melipat kedua tangan di depan dada, menghadapkan wajah pada si jelita.

"Gojo.. sudah ku bilang jangan tidur denganku kan, dasar guru mesum..." gumam [Name] dengan lemah dan malas. Sungguh lelah untuk memulai drama pagi yang percuma. Sudah hatam, meladeni tak akan ada gunanya.

Mata rapat terpejam, tapi lisan Gojo menjawab lirih sedikit parau, "lalu tidur dimana?" Tanya nya. Pria ini, sudah membuka mata 5 menit lalu namun tak kunjung bangkit dari ranjang.

"Aku tak peduli kau tidur dimana, yang penting jauh-jauh dari ku.." sebelah kaki mendorong lunglai tubuh Gojo menjauh. Sang pria yang tak terima, merubah posisi menjadi terlentang bebas dengan sebelah kaki dan tangan menindih tubuh si gadis.

"Ck berat.. ku bilang jauh-jauh..." [Name] menahan kantuk, matanya kembali ia pejamkan.

Pagi ini, salahkan cuaca penyebab kemalasan. Hujan yang menari hebat diatas tanah Jujutsu, udara memaksa bulu kuduk keduanya untuk upacara walau kulit satunya terbalut selimut.

"Dingin.. setidaknya biarkan aku masuk selimut dong..." Sang pria kembali meringkal bak ulat bulu. Menatap dengan kantuk, wajah sang gadis yang surai nya acak-acakan. Paras pagi yang natural nan cantik terpantul di retina biru langit Gojo.

Cup

[Name] mengerutkan dahi, benda basah apa gerangan yang menyentuh kening nya barusan. Serasa kepala terlalu berat dan berkarat untuk berpikir di hari malas ini. Masa bodo lah, lebih baik tidur lagi, pikirnya.

Ia singkirkan guling dari tindihan, berbaring membelakangi sang pria lalu kembali memeluk guling nya.

Ranjang sedikit berderit, pertanda sang pemakai tengah bergerak. Gojo setengah bangkit dan menarik kasar guling dari pelukan sang gadis. Membuat sang empunya mau tak mau membuka matanya dengan jengkel.

"Gojo kembalikan..." rengek nya malas seraya merebut kembali si tuan guling berisikan dakron.

Guling di buang sembarang oleh Gojo. Selimut yang menggumpal kusut, ia jambret dari tubuh sang gadis hingga terbentang sempurna. Lalu ia kembali berbaring, namun kini dalam satu balutan kain hangat dengan si jelita surai (h/c).

[Name] hanya bisa mendengus pundung, menatap pria yang kembali memejam disampingnya, "kembalikan guling kuu!!!" Pekiknya.

Ia pukul dua bilah bidang sang pria berkali-kali, tak ada reaksi apapun. Kepalan mungil nya sama sekali tak ber-damage untuk Gojo.

"Kau kesini tak membawa guling, itu guling milik ku. Bahkan kamar ini milik ku. Ah, termasuk yang ini juga deh." Telunjuk Gojo ia ciumkan pada kening si gadis, mendorong kepalanya mundur beberapa senti.

Pukulan dihentikan seketika, [Name] tertohok sebuah kalimat yang terlontar dari lidah menyebalkan calon pasangan hidup nya.

Memang nya siapa yang sudah menjemput nya secara tiba-tiba hingga membuat sang gadis bersiap dengan terburu, dan hanya menyempatkan nya berbenah satu koper pakaian.

"Batal ya?" Tanya Gojo tiba-tiba.

"Apanya?"

Ctakk

"Aw!! Kau ini kenapa sih?! Sakit bodoh!" Mengusap dahi yang baru saja di jentik keras oleh jari tengah Gojo, ia kembali memukul bidang sang pria bertubi-tubi.

Jujutsanpo [Gojo X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang