Irfan hakim dan sowimah siapa yang tak kenal mereka, ya mereka adalah keluarga bahagia keluarga tepandang dan kaya raya.
Tapi suatu hari Irfan dan sowimah harus tinggal di luar negeri dan meninggalkan anak anak nya tapi mereka tak melupakan kewajiba...
"Put putri tunggu"ucap rara tapi sayang putri sudah melaju "Ayo kita kejar dia pasti pulang ke rumah"ucap rara lalu mereka mengejar putri menggunakan mobil meli
Percepat sesampainya di rumah putri langsung masuk ke kamar dan membanting pintu sekeras kerasnya Tak lama rara dan gengnya datang menyusul ke kamar putri "Put buka pintunya jangan seperti ini put"ucap rara sambil gedor gedor pintu "Ada apa ini ra putri kenapa"ucap mama show yang mendengar ada keributan "Mah pa rara tidak bisa jelasin sekarang apa mama papa ada kunci cadangan buat pintu ini"ucap rara panik "Ada ada tunggu sini papa ambilkan dulu kalian tenang"ucap papa irfan "Cepet pah"ucap rara "Tenang lah ra"ucap meli menenang kan rara "Ini kuncinya"ucap papa hakim dan papa membuka pintu kamar putri tapi di dalam tidak ada putri "Om mungkin di dalam kamr mandi ini lihat kamar mandinya kekunci"ucap nia "Sini papa lihat"ucap papa irfan lalu mendobrak pintunya sampai beberapa kali namun belum kebuka lalu rara ikut mendobrak, "Yaallah putri banggun sayang jangan seperti ini nak"ucap mama show membangunkan putri dari pingsan nya sedangkan rara dia sudah lemas melihat putri tergeletak "Ayo angkat putri ke kasur om biar aul periksa"ucap aulia "Ngga jangan ada yang sentuh putri biar aku yang saja yang periksa"ucap rara lalu putri diangkat ke kasur dan rara tidak langsung memeriksanya dia membelai rambutnya dan memeluknya "Mput banggun lah janggan seperti ini" ucap rara "Tenang ra mungkin dia sanggat syok saat ini biar dia istirahat"ucap nia "Iya biarkan dia istirahat dulu ra"ucap meli sambil memegang bahu rara Baru meli bilang putri pun sadar "Mahh"ucap putri yang baru sadar "Ya sayang mama di sini kenapa nak" ucap mama show "Arnold ma kurang apa putri ma sampai dia tega menghianati putri"ucap putri "Sayang tenang lah mungkin tuhan ingin menunjukan jalan yang terbaik buat kamu"ucap mama show "Tapi ma itu sangat sakit bagi putri"ucap putri sambil menanggis "Lihatlah sayang disana masih ada teman teman kamu yang setia mendampingimu disaat sedih dan senang" ucap mama show lalu putri melihat ke arah teman temanya dan mereka berpelukan "Tenang lah put dia akan mendapat balasanya"ucap rara "Jangan macam macam aku baik baik saja aku hanya tidak menyangka akan seperti ini"ucap rara "Udah dong masak adek kak aul yang selalu ceria sekarang jadi seperti ini"ucap aulia "Iya yah mput harus kembali ceria kan ada kita yang selalu ada untuk mu"ucap nia "Kita semua akan ada selalu untukmu mput kita semua mencintaimu"ucap meli lalu mereka berpelukan sekali lagi "Pelukan mulu apa ngga ada yang lapar ni"ucap papa irfan mengalihkan suasana "Tante"ucap aulia nia meli sambil muka memelas "Hmm iya iya mau makan apa kalian biar tante masakin ya"ucap mama show "Nasi merah aja tante lauknya mah terserah yakan man teman"ucap aulia "Iya tante apapun makanan yang dimasak tante rasanya ah mantap"ucap meli "Iya tante apa lagi kue keringnya tante omaygat rasanya nggak akan bisa di lupakan"ucap mama "Rayuan tok akj ramempan"ucap mama show "Ihh jawanya kumat deh"ucap rara "Lah yo kudu iso boso jowo to anak anak orang mak e ne iki orang jowo lo"ucap mama show "Mending mama masak buat kita"ucap papa irfan hakim
Mereka pun berkumpul di meja makan menunggu masakan mama show Saat makanan sudah siap mereka semua makan kecuali putri yang hanya memainkan nasinya "Kenapa put nga dimakan"ucap nia "Ngapapa nia putri belum lapar nanti aja putri makan ya" ucap putri berlalu pergi "Sudahlah kalian makan aja dulu biarkan dia sendiri dulu"ucap papa irfan hakim "Baiklah"ucap mereka kompak Saat selesai makan aulia meli nia pamit
Putri sedang santay berada di taman pribadinya yang tempat nya berada di samping kamar duo rusuh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.