8

1.6K 336 32
                                    

Yanti harus check up rutin ke rumah sakit. Dewa sudah meminta supir menjemput Yanti dan membawa Yanti ke rumah sakit.  Setelah itu Dewa meminta mamanya untuk menginap satu malam di rumah sebelum kembali ke vila.

Yanti keluar dari mobil dia bantu supir dan perawatnya. Yanti duduk di kursi roda dengan tenang. Bukannya Yanti tidak bisa berjalan tapi lebih aman baginya menggunakan kursi roda agar tidak terjatuh saat berjalan.

Perlahan perawat mendorong kursi roda Yanti dan menuju ke ruang periksa. Janji temu dengan dokter sudah di buat. Yanti segera di periksa untuk memeriksa kondisi kesehatannya.

Selesai di periksa, Yanti harus menunggu hasilnya sebentar. Dia menunggu di depan ruang periksa bersama perawatnya.

Saat itulah tanpa di sengaja, Yasinta melihat Yanti. Sudah puluhan tahun dia tidak pernah melihat Yanti. Wajah Yanti tidak banyak berubah.

"Mbak" Panggil Yasinta ketika dia sudah mendekati Yanti.

Yanti mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Yasinta. Wajah Yanti langsung berubah dan dia mengenggam erat tangan perawatnya.

"Mbak, apa kabar?" Tanya Yasinta. Dia tahu sudah bersalah pada kakaknya dan dia mencoba menyapa kakaknya itu.

"Yana, bawa aku pergi" Ucap Yanti. Dia tidak ingin bertemu Yasinta atau Heriawan lagi. Sudah cukup dia merasa sakit dan sekarang dia sudah mulai melupakan mereka.

"Mbak jangan pergi dulu" Ucap Yasinta.
"Ibu Yanti, Dokter sudah menunggu anda" Ucap seorang perawat.

Yana segera mendorong kursi roda Yanti dan masuk ke dalam ruangan dokter. Yanti berharap Yasinta tidak menunggunya. Dia malas mau berbicara dengan Yasinta lagi. Terlalu menyakitkan kenanangan buruk antara dia, Yasinta dan Heriawan.

Dia dulu bekerja keras untuk hidup bersama Yasinta setelah kedua orang tua mereka meninggal. Apapun keinginan Yasinta akan usaha dia penuhi. Yanti kenal dengan Heriawan dan menjalin kasih. Mereka akhirnya memutuskan menikah dan Yanti mengajak Yasinta tinggal bersamanya.

Siapa yang menyangka jika Yasinta dan Heriawan mencurangi dirinya. Bermain di belakang dirinya. Saat akhirnya dia tahu, Heriawan malah tidak mencoba berubah. Dia pergi kepada Yasinta tepat di depan matanya.

Setiap pagi Yanti harus menahan hatinya saat melihat Heriawan keluar dari kamar Yasinta. Sekarang sudah cukup semuanya. Dia hanya ingin bahagia bersama anaknya dan melihat anaknya menikah kemudian dia ingin melihat cucunya.

***

"Ini magang hari pertamamu, jangan terlalu tegang. Makan siang nanti ke ruangan mas ya kita makan siang bareng" Ucap Dewa saat mereka sudah sampai diparkiran kantor.

"Iya mas" Ucap Dewi sambil tersenyum

Dewa mengecup kening dan bibir Dewi singkat setelah itu Dewi keluar dari mobil dan menuju ke ruangan manajer keuangan.

"Selamat pagi pak" Ucap Dewi.
"Selamat pagi" Ucap Michael. Dewi mengenal Michael sebagai sahabat Dewa dan menjadi manajer keuangan di perusahaan Dewa.

"Pak Dewa sudah memberitahu saya untuk memperlakukan kamu sama seperti karyawan lain".

"Iya pak" Ucap Dewi.

"Ayo saya tunjukkan meja kerja kamu" Ucap Michael.

Dewi mengikuti Michael menuju ke ruangan lain di mana karyawan berkumpul untuk bekerja.
"Selamat pagi semua" Ucap Michael
"Ini Dewi Senja Aryani, dia akan magang selama tiga bulan di sini. Semoga kalian semua bisa bekerja sama ya" Ucap Michael.

Sebagian karyawan ada yang mengenal Dewi ada juga yang tidak terutama karyawan baru. Mereka menyambut Dewi dengan senang hati karena mereka tahu siapa Dewi. Jika mereka baik pada Dewi maka akan menguntungkan bagi mereka.

DEWA & DEWI (Sudah Ada Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang