Dewi mematut dirinya di cermin dan puas saat melihat hasilnya. Dia sudah berdandan dengan riasan yang natural tapi dia tetap terlihat sangat cantik apalagi gaun yang Dewa belikan menunjang kecantikannya.
"Mbak Dewi" Panggil Ima
"Ada apa?".
"Supir udah menjemput mbak Dewi atas permintaan pak Dewa" Ucap Ima
"Supir? Kenapa bukan mas Dewa aja yang jemput ya" Ucap Dewi bingung.
Dewi memakai sepatunya dan mengambil tasnya. Tidak ada waktu untuk bertanya-tanya karena nanti yang ada Dewa akan marah padanya. Dewi masuk ke dalam mobil dan supir segera membawa Dewi ke suatu tempat di mana Dewa sudah menunggunya.
Dewi melihat keluar jendela dan mobil menuju ke sebuah hotel berbintang. Di sini pasti pesta pernikahan teman Dewa. Sesampainya di basement, supir segera membukakan pintu untuk Dewi. Di sana ada seorang wanita yang sudah menyambut Dewi.
"Mbak Dewi, Pak Dewi sudah menunggu di rooftop hotel" Ucap Wanita itu.
"Iya" Ucap Dewi sambil mengikuti wanita itu masuk ke dalam lift. Lift berdenting pertanda mereka sudah sampai di atas. Dewi keluar dan menuju ke rooftop hotel. Saat dia di sana, musik instrumental terdengar menyambutnya.
Jalan yang Dewi lalui di penuhi kelopak bunga mawar dan Dewi merasa takjub sekaligus bingung. Jika ini pesta pernikahan teman Dewa maka dia tidak melihat ada tamu seorang pun. Dewi melihat ke sana kemari mencari sosok Dewa.
Setelah mencari akhirnya Dewi melihat Dewa sedang berdiri tidak jauh darinya. Dewa memegang sebuah bucket bunga mawar berukuran besar. Dewi masih terlihat bingung bahkan saat dia sudah berada di hadapan Dewa."Mas Dewa, ada apa ini?" Tanya Dewi masih dengan raut wajah bingung.
"Ini untuk kamu sayang" Ucap Dewa sambil memberikan bucket bunga yang ada di tangannya. Dewi mengambil bucket bunga itu dengan perasaan bahagia.
"Mas ini ada apa? Bukannya kita mau ke pesta pernikahan teman mas ya?" Tanya Dewi.
"Sayang, sore ini di sini mas mau mengatakan sesuatu sama kamu. Mas mencintai kamu dan mas gak mau kehilangan kamu. Kamu tahu bagaimana perasaan mas sama kamu karena itu mas mau meminta kamu satu hal" Ucap Dewa dan dia mengambil kotak kecil di sakunya dan membukanya di hadapan Dewi.
"Dewi Senja Aryani, maukah kau menjadi istri seorang Dewa Putra Anggara?" Tanya Dewa dengan tulus.
Dewi terdiam, dia tidak menyangka jika Dewa akan melamarnya dengan cara manis seperti ini. Dewi tentu saja mau menerima lamaran Dewa.
"Aku mau mas" Ucap Dewi
Dewa tersenyum dan dia mengambil cincin dan menyematkannya pada jari manis Dewi. Dewa mengecup punggung tangan Dewi dan meminta Dewi duduk di kursi. Dewa juga menyiapkan makan malam romantis untuk dia dan Dewi.
"Mas kenapa lakukan ini? Mas gak lakukan ini, Dewi tetap akan mau menikah dengan mas" Ucap Dewi.
"Mas ingin lamaran ini berkesan untukmu sayang, mas mau kenangan indah ini selalu kita kenang" Ucap Dewa"Terima kasih mas" Ucap Dewi dan Dewa tersenyum manis pada Dewi.
Mereka menghabiskan malam itu bersama, tertawa dan merencanakan masa depan mereka. Mereka berdansa bersama, merasakan kedekatan dan kebahagian ini.
***
Heriawan hanya bisa diam saat melihat Yasinta terbaring lemah di atas tempat tidur. Selama ini dia menyembunyikan fakta bahwa Yanti yang sudah menyelamatkan hidupnya. Dia bahkan menutup matanya atas semua perbuatan Yasinta pada Yanti karena dia terlalu marah pada Yanti akibat ego dan kecemburuannya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA & DEWI (Sudah Ada Versi Ebook)
RomanceDewa adalah sosok pria yang posesif, keras, tidak terbantahkan dan kejam. trauma masa kecilnya membuat dia berubah menjadi seperti itu. dia mengenggam orang-orang yang dia sayangi dalam genggamannya. tanpa dia sadari semakin erat dia mengenggam mak...