15

131 25 15
                                    

Happy Reading. Don't scroll too fast!




Kyungsoo akhirnya keluar dari optik dengan penampilan baru. Kacamata menjadi penambahnya. Langkahnya menapak secara pelan seiring dengan fikirannya yang masih tertuju pada hasil pemeriksaan. Meski sementara namun berhasil membuatnya merasa aneh dan bingung.

Kacamata itu sengaja dilepas sejenak. Satu tangan menggosok kedua mata secara pelan dan bergantian lantas memakainya lagi. Pandangan sengaja diarahkan kesegala arah untuk sekedar menguji coba. Tatapan mata berhenti. Kyungsoo menghela nafas pelan.

"Mempekerjakan seseorang dengan status anda akan sangat....Maafkan aku. Perusahaan lain juga akan merasakan hal yang sama".

Perkataan itu cukup mengecewakan bagi Jongin. Dan sekarang Jongin masih memikirkan perkataan seorang manager yang baru saja menolaknya. Bukan karena tidak layak. Hanya saja masalah pemecatannya yang tersebar. Dugaan lain datang dari ibunya. Penolakan itu bisa jadi karena sangkut paut ibunya yang tidak membiarkan dirinya mendapat pekerjaan dengan mudah. Atau lebih tepatnya sebagai hukuman karena berani membangkang dan meninggalkan perusahaan.

Akhibatnya cukup menyulitkan sekalipun Jongin adalah lulusan Amerika. Semua tidak memberikan keuntungan apapun. Sekarang Jongin mulai merasakan apa yang namanya kesulitan. Semua benar-benar berubah dalam hidupnya. Menyesal mungkin tidak karena ada seseorang yang membuatnya tidak akan menyesalinya.

Tidak jauh dari perusahaan yang baru saja menolaknya, Jongin berhenti sejenak didepan sebuah penjual koran. Ada yang membuatnya tertarik disana. Wajahnya terpampang jelas didalam koran hari ini.

Seseorang yang sedang membaca tiba-tiba menoleh kearah Jongin. Sedikit terkejut dan merasa tidak asing, ekor matanya mulai memicing memastikan jika orang disampingnya adalah orang yang sama dengan orang yang berada didalam koran. Begitu pasti dia memutuskan pergi.

Jongin mengambil satu koran lantas membacanya dalam hati.

"GRUP GLOBAL SEDANG GOYAH".

Lagi-lagi kabar buruk menambah daftar lara hatinya. Meski tak tau pasti apa penyebab detailnya, Jongin cukup menyadari jika hal itu mungkin berkaitan dengannya.

Jongin meletakan kembali koran tersebut lalu berlari menuju bus yang berhenti dihalte. Karena terburu-buru Jongin sampai melupakan sesuatu yang seharusnya dilakukan.

"Tunggu. Kau harus membayar". Tegur sang sopir.

Jongin menghentikan langkah lalu menoleh dengan tatapan bingung.

"Berapa harganya?". Tanyanya kikuk.

"70 sen".

Jongin memasukan uang koinnya kedalam mesin kemudian mengambil duduk didekat jendela. Dompet itu dikeluarkan kembali lantas memeriksa penghuni yang masih tertinggal.

Hari ini akan menjadi kencan kedua mereka diGlobal Land. Jongin memutuskan pulang untuk berganti pakaian terlebih dahulu sebelum menemui Kyungsoo.

Setibanya di Global Land Jongin langsung berlari tergesa-gesa menuruni jalanan bertangga. Pandangan mengedar kesegala arah mencari keberadaan Kyungsoo diantara pengunjung lainnya. Tepat saat menoleh matanya menemukannya. Jongin tersenyum. Namun beberapa saat mendadak diam. Dahinya berkerut melihat Kyungsoo memakai kacamata. Tanpa ingin membuang waktu dengan rasa penasarannya, Jongin pergi menghampirinya.

"Mengapa memakai kacamata?". Seru Jongin seraya melepaskan kacamata itu dari Kyungsoo.

Kyungsoo yang terkejut langsung menoleh kebelakang. Bibirnya mencebik dan tangannya meraih kembali kacamatanya lantas memakainya.

STAIRWAY TO HEAVEN (REMAKE DRAMA) KAISOO VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang