"Hati-hati".
"Oppa juga".
Keduanya tersenyum miris dalam diam. Tatapan mata kembali bertemu untuk beberapa sesaat. Tidak cukup lama namun berhasil membuat keduanya enggan mengalihkan pandangan ke arah lain meski bibir telah sama-sama mengucapkan sapaan perpisahan.
Rasanya masih terlalu berat untuk diakhiri walau sudah dipaksa. Pada dasarnya mereka tahu, berakhirnya tatapan tersebut akan menjadi awal bagi mereka.
Sebesar apapun keinginan untuk tetap bertahan melihat satu sama lain, mereka akan tetap dipisahkan oleh kenyataan. Kaki yang tadinya berpijak kuat perlahan mulai terkikis oleh kesadaran yang menampar agar mereka segera melangkah pergi ke arah berlawanan sama halnya jalan yang akan mereka tempuh.
'Baiklah, Mari kita berteman. Mari setidaknya kita berteman'. Batin Jongin.
Kyungsoo berjalan pelan menuruni setiap anak tangga dijembatan penyebrangan yang menghubungkan dua sisi jalan besar menuju suatu tempat. Langkahnya mulai ia percepat dengan berlari kecil ketika hampir sampai dirumah yang dulu pernah ia tinggali bersama Hanbin.
Sesampainya disana ia dihadapkan pada kekecewaan. Rumah itu kosong dan terkunci, bahkan pintunya sudah tergembok dari luar. Kyungsoo menghembuskan nafas pelan. Tujuannya untuk bertemu Hanbin gagal. Awalnya ia mengira Hanbin masih menempati rumah tersebut karena beberapa hari yang lalu Hanbin masih menampakkan dirinya.
Akhirnya dengan berat hati Kyungsoo menjauh dari rumah itu. Tidak benar-benar pergi, Hanya mendudukan diri didepan rumah. Setidaknya ia berniat akan menunggu Hanbin jika saja Hanbin tiba-tiba kembali.
Dugaan itu benar. Sebenarnya Hanbin masih menempati rumah tersebut. Ia terlihat baru saja dari luar dan sekarang akan pulang. Langkahnya terhenti kala penglihatannya tak sengaja menangkap seseorang yang ia kenali duduk didepan rumah. Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mulutnya. Tak membutuhkan waktu lama kedua matanya mulai memerah dan basah hanya karna perasaannya pada orang itu kembali datang.
Hanbin tidak bisa menampik rasa rindu yang datang pada Kyungsoo. Usaha melupakan gadis itu selalu berakhir gagal. Kyungsoo sudah terlalu banyak mengambil hatinya. Cara melupakan adalah hal sia-sia. Ia sadar jika selama ini hanya raga langkahnya dan yang pergi tanpa mau meninggalkan perasaannya pada gadis itu.
Ada hal yang tidak ia mengerti dari Kyungsoo. Mengapa gadis itu bersikeras menemuinya dan mencarinya saat dia tahu dengan jelas pria seperti apa dirinya.
Hanbin memutuskan menunda kepulangannya. Ia mendudukan diri di atas anak tangga jembatan penyebrangan. Memperhatikan gadis itu dari kejauhan tanpa berniat menemuinya. Ia akan menunggu sampai Kyungsoo pergi.
Hal kejam lainnya yang ia sadari adalah membiarkan Kyungsoo kedinginan diluar mengingat hari sudah malam dan hujan sebelumnya turun. Alasan pastinya tetap sama. Ia hanya tidak bisa bertemu dengannya.
"Mari kita makan". Ajak Hyoyeon ketika Jennie datang membawa beberapa piring berisi potongan buah yang baru saja di ambil dari dapur. "Makanlah". Pintanya menyuguhkan buah itu pada Jongin.
"Aku rasa aku makan terlalu banyak hari ini". Kata Jongin.
"Mari kita makan satu-satu. Kalau tidak, dia akan memarahiku nanti". Siwon menimpali.
"Baiklah". Jongin menurut. Pandangannnya beralih kelantai atas. "Hari ini Kyungsoo sangat terlambat". Serunya tiba-tiba membuat Jennie dan Hyoyeon sama-sama menatap kikuk dan tidak suka kala Jongin tiba-tiba menanyakan Kyungsoo.
"Lihatlah jam. Kau harus pergi sekarang kan?". Hyoyeon mengalihkan pembicaraan.
"Tidak. Biarkan aku minum". Pinta Jongin.
![](https://img.wattpad.com/cover/198059106-288-k496212.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAIRWAY TO HEAVEN (REMAKE DRAMA) KAISOO VER
RomanceMungkin orang itu mencintai perempuan itu lebih dari aku.Namun meski aku berkata seperti itu,aku tidak bermaksud aku tidak terlalu mencintai perempuan itu. Aku benar-benar suka jongin oppa. Aku benar-benar suka do kyungsoo.