Happy Reading
👇"Hiks~~hiks~~".
Isakan tangis disertai bahu bergetar membangunkan Jongin dari tidurnya. Masalah menonton film, Jongin melupakannya. Dia justru terlelap dipundak Kyungsoo.
Kedua mata malu-malu terbuka. Dari setengah mata yang terbuka, Jongin menatap gadis disampingnya.
"Apa kau menangis?". Tanyanya parau.
"Y-ya. Hiks~~".
"Aku tidak tau kau sangat sentimentil".
"Sedih Hiks~~ Apa oppa tidak sedih?".
"Apanya yang menyedihkan dari itu? Mereka akan bertemu lagi di surga". Jawabnya santai. Kali ini dengan menengok film.
Tidak sulit menebak jalan ceritanya. Sepasang kekasih yang saling mencintai harus menunggu waktu perpisahan mereka dengan kematian kekasih wanitanya.
"K-kalau begitu, hiks~~ Aku pikir kau tidak akan menangis saat aku meninggal?".
Jongin menoleh. Seutas senyum jail tersemat dibibirnya.
"Tentu tidak. Aku tidak akan menangis sama sekali. Kita akan berkumpul lagi disurga". Jawabnya tenang.
"Hiks~~ K-kalau b-begitu kau tidak akan sedih meski kita berpisah?". Kali ini dengan sesenggukan. Jongin mendongak memperhatikan. "J-Jika aku meninggal, kau tidak akan meneteskan satu airmatapun?". Kyungsoo mengulang pertanyaan.
"Tidak, aku tidak akan pernah bersedih". Jawabnya lalu meletakkan kembali kepalanya dipundak Kyungsoo dan memejamkan mata.
"K-kau bersungguh-sungguh? Hiks~~".
Jongin membuka mata jengah. "Baiklah, teruskanlah menangis".
Setelah itu Jongin kembali keposisi semula. Membiarkan Kyungsoo melakukan apa yang dia suka.
"Huwaaa~~~".
Sontak Jongin terkejut dan terbangun. Menoleh kearahnya yang sedang menangis kencang.
"Kyungsoo". Panggilnya panik. Jongin menolehkan wajah Kyungsoo agar menghadapnya. Satu tangan terentang melewati belakang leher untuk memeluknya dari samping. "Do Kyungsoo. Apa kau anak kecil. Aku pikir kau sudah dewasa. Ternyata aku salah". Jongin menggodanya. Mengusap pipi Kyungsoo yang basah lalu menarik kepalanya agar bersandar pada pundaknya.
Karena terlalu banyak menangis, air dalam hidung Kyungsoo ikut keluar. Kyungsoo mengusapnya dengan tangan kosong. Melepas kacamata kemudian Jongin ikut menyambut dengan sapu tangannya. Menghapus aliran sungai pada pipi Kyungsoo yang basah. Setelah itu menarik kembali kepala Kyungsoo agar bersandar pada pundaknya. Membiarkannya menangis hingga merasa lega. Senyum kecil tersemat dibibir Jongin. Tidak bermaksud mengejek, hanya saja terlalu gemas melihat Kyungsoo seperti anak kecil.
Malam semakin gelap. Udara semakin dingin dan suasana tak seramai sebelumnya. Tidak ada pergerakan dari kendaraan karena bus ternyata sudah tiba didepan gerbang rumah Kyungsoo. Jongin menggenggam erat tangan Kyungsoo lalu mengajaknya turun.
"Apa sekarang kau sudah tidak apa?".
Kyungsoo mengangguk. "Ya".
KAMU SEDANG MEMBACA
STAIRWAY TO HEAVEN (REMAKE DRAMA) KAISOO VER
RomantikMungkin orang itu mencintai perempuan itu lebih dari aku.Namun meski aku berkata seperti itu,aku tidak bermaksud aku tidak terlalu mencintai perempuan itu. Aku benar-benar suka jongin oppa. Aku benar-benar suka do kyungsoo.