3

229 32 0
                                    


"Sikap apa itu terhadap ibumu!? Ayah..ayah benar-benar kecewa padamu!" ucap siwon dengan dada yang naik turun serta sorot mata marah.

Rasa panas dan perih menjalar dipipi kyungsoo setelah siwon menamparnya dengan keras.

Kyungsoo menatap nanar ayahnya dengan kedua matanya yang basah karena menangis. perasaannya sakit dan kecewa. Ia tidak menyangka ayahnya akan menamparnya demi kesalahan yang tidak ia lakukan. Kyungsoo berlari meninggalkan semua orang yang ada didalam kamarnya.

"Dasar!" ucap siwon saat kyungsoo berlari keluar.

"Sayang, tenanglah" cegah Hyeyeon.


Kyungsoo berlari keluar tanpa memperhatikan jalan hingga ia menabrak hanbin yang berdiri di depan kamarnya. Hanbin yang melihat kyungsoo menangis langsung mengejarnya.

Ia kini sedang berada di dalam box telepon untuk menenangkan diri dengan menelpon jongin. Kyungsoo ingin mendengar suara dari orang yang ia rindukan selama ini. Dan Jongin adalah satu-satunya orang yang dapat menghiburnya disaat sedih. Hanbin duduk menunggu dan memperhatikan kyungsoo dari kejauhan.

"Halo?".

Suara yang kyungsoo rindukan terdengar dari telepon seberang. Namun Kyungsoo belum menjawabnya.

"Apa ini kyungsoo?".

"Oppa!" ucap kyungsoo.

"Kyungsoo ya, mengapa kau tidak memberiku kabar? Ada yang salah kan?".

"Ti-dak, apanya yang salah? Jangan khawatir oppa" bohong kyungsoo.

"Kyungsoo ya, apa saat ini kau sedang menangis? Kau menangis kan?" tebak jongin.

"Ti-dak...Aku merindukamu oppa".

"Kyungsoo ya".

"Oh tidak, aku sudah menggunakan uangku. Oppa ,aku akan meneleponmu lagi. Sampai nanti oppa".

Kyungsoo cepat-cepat mengakhiri teleponnya dengan jongin dan berbohong telah menggunakan semua uangnya. Ia hanya tidak ingin jongin tau jika sekarang ia sedang menangis.

"Hiks...hiks..."

Kyungsoo mengambil kembali uang koinnya yang tersisa banyak. Ia tidak sanggup menahan rasa sakit di hatinya dan meluapkan semuanya dengan menangis.

Setelah merasa lebih baik kyungsoo keluar dari box telepon itu. Langkah kakinya terasa berat. Ia bersandar pada pintu lalu mengadahkan kepalanya menatap langit malam dengan memegang kalung pemberian jongin.


Malam semakin dingin, Kyungsoo berjongkok didepan rumah dengan menundukan kepalanya dan memeluk tubuhnya sendiri. Ia mengangkat kepalanya dan menoleh kebelakang kearah rumah, hatinya masih belum sepenuhnya membaik untuk pulang. Ia menunduk kembali dan membenamkan wajahnya dengan lengannya.

"hiks..hiks...".

Hanbin yang sedari tadi mengikuti kemana kyungsoo pergi hanya dapat bersembunyi tanpa berani mendekatinya dan membuat situasi lebih buruk. Ia melihat kyungsoo menangis. Hanbin tahu perasaan kyungsoo saat ini, karena ia jugalah yang menyebabkan kyungsoo menangis.
Setelah beberapa saat hanbin memperhatikan kyungsoo dari kejauhan, ia memberanikan diri untuk mendekatinya dan berdiri disampingnya yang tengah berjongkok. Hanbin membuka jaketnya dan mengenakannya pada kyungsoo. Namun dengan cepat Kyungsoo menepisnya dan berdiri menatap hanbin dengan sorot mata marah dengan airmata yang masih membasahi kedua pipinya.

"Hiks..mengapa oppa melakukan ini kepadaku. Oppa tidak seharusnya melakukan ini... aku ini adikmu. Tidak peduli seberapa besar oppa menyukaiku, kau tidak boleh melakukan ini. Mengapa semua orang membuatku menderita seperti ini?! Mengapa!? MENGAPA!? Hikss.."

STAIRWAY TO HEAVEN (REMAKE DRAMA) KAISOO VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang