Satu-satunya pandangan Jisoo saat ini adalah Jongin yang baru saja keluar dari balik korden. Jisoo tidak menunjukan keterkejutan yang berarti saat melihat kehadiran Jongin. Ia tidak ingin berbasa-basi lagi dan ingin segera menyelesaikan semuanya dengan cepat lalu keluar dari perusahaan. Alasan terbesar Jisoo keluar adalah, karena ia tidak ingin lagi berhubungan dengan Jongin dan merasa dipermainkan oleh orang yang sama sekali tidak ia kenal sebelumnya.
"Aku datang karena ada yang ingin kuberitahukan kepadamu. Aku tidak bisa menjalankan kontrak ini. Aku akan membayar kembali dendanya secara perlahan. Aku pasti akan membayarnya".
Sudut bibir Jongin terangkat menciptakan seringai tipis. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Jisoo. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Jongin berdiri tepat dihadapannya dengan kedua tangan memegang bahu Jisoo.
Jisoo menoleh kearah tangan Jongin yang berada di bahunya sebentar. Lalu kembali menatap dengan bingung pada Jongin yang masih diam.
Tubuh Jisoo didorong mundur lalu didudukkan di salah satu kursi dengan satu meja. Di meja itu ada beberapa lilin, sebuah kue yang cukup besar dan sebotol anggur. Tatapan Jongin tidak pernah lepas sedikitpun, bahkan sepasang matanya itu seolah tidak pernah lelah memandang perempuan yang ada di hadapannya. Jisoo benar-benar tidak mengerti dengan Jongin. Dalam benaknya ia bertanya-tanya apa lagi yang akan Jongin lakukan.
Jongin menurunkan tangannya lalu menegakkan badannya. Ia berjalan ke arah belakang kursi yang Jisoo duduki dengan langkah pelan. Sudut mata Jisoo memicing was-was mengikuti pergerakan Jongin yang kini berhenti di sisi kirinya dengan satu tangan yang di letakan kembali pada bahunya.
Untuk kesekian kali Jongin masih membungkam mulutnya dan hanya berdiri disebelah Jisoo. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk duduk di kursi dan mereka saling berhadapan.
Keduanya beradu saling tatap namun tetap dalam kondisi diam. Jisoo semakin tidak mengerti dengan tatapan Jongin yang terus menatapnya lekat-lekat dengan kedua tangan yang bertautan didepan wajah. Hanya sorot mata yang terlihat menelisik dari tatapan itu.
Untuk kedua kalinya Jongin memperhatikan setiap bagian wajah Jisoo seolah ingin memastikan dengan jelas sekali lagi.
Ditempat lainnya, Haechul tak hentinya melihat kearah ponsel. Tubuhnya bergerak gelisah dan perasaannya menjadi gusar saat panggilan telponnya tidak juga mendapat jawaban. Fikirannya melayang kemana-mana. Ada perasaan takut kala Jisoo tidak kunjung mengangkat telfonnnya.
Tanpa berfikir panjang Haechul segera turun dari tangga dan meninggalkan pekerjaannya begitu saja untuk memastikan keberadaan Jisoo. Ia secepat mungkin mengenakan jaket dan berlari meninggalkan area Global Land.
Suasana masih dalam keadaan gelap dan hening di dalam kamar hotel bagai tak berpenghuni. Jisoo duduk diam memperhatikan Jongin yang sedang memasang beberapa lilin kecil di atas kue. Kedua matanya bertemu dengan mata Jongin saat Jongin menyadari jika Jisoo sedang menatapnya. Lagi-lagi Jongin hanya tersenyum tipis namun tersirat kesedihan.
"Jangan hanya duduk disana. Bantulah aku. Hari ini adalah hari ulang tahunku". Ucapnya dengan mengulurkan beberapa lilin.
Jisoo cukup tercengang mendengar fakta bahwa hari ini adalah ulang tahunnya. Dan sekarang ia tahu mengapa ada kue diatas meja. Jisoo mengambil lilin itu dari tangan Jongin dan membantu memasangnya. Setelah selesai, Jongin kembali memberikan sebatang korek api. Korek api itu di sulutkan pada lilin besar yang sudah terlebih dahulu menyala diatas meja. Jisoo pun mengikuti apa yang Jongin lakukan.
Suasana kembali pada keheningan. Satu persatu lilin itu mulai menyala diatas kue. Cahayanya cukup untuk menerangi kedua wajah mereka hingga memperlihatkan dengan jelas. Tatapan mata mereka kembali bertemu untuk beberapa saat dan berakhir ketika keduanya meniup korek api bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAIRWAY TO HEAVEN (REMAKE DRAMA) KAISOO VER
RomantikMungkin orang itu mencintai perempuan itu lebih dari aku.Namun meski aku berkata seperti itu,aku tidak bermaksud aku tidak terlalu mencintai perempuan itu. Aku benar-benar suka jongin oppa. Aku benar-benar suka do kyungsoo.