Entah mengapa, mentari bersinar cukup panas hari ini. Selain itu, musim semi juga belum berlalu.
"Nii-san, percayalah padaku. Queen tidak sebaik yang kau kira!"
Seorang gadis dengan surai hitam sebahu tengah menatap seorang pria yang tampak marah. Mimik gadis itupun menampakkan ekspresi memohon pada pria itu, yang tidak lain tidak bukan adalah kakaknya sepupunya sendiri.
"Omong kosong! Queen turut pada peraturan yang telah lama ayah kita buat. Apa buktinya jika ia melanggar?" balas pria itu.
"Suatu saat, kau akan melihatnya sendiri, Nii-san," ucap sang gadis yang kemudian angkat kaki dari mansion mewah itu dengan isak tangis yang tidak bisa ia tahan lagi.
*****
"Tsukasa, mengapa tampilanmu jadi keren begitu?" tanya Yuusuke, salah satu teman seperjuangan Tsukasa Kadoya.
"Entahlah, mungkin sesuatu yang menarik akan terjadi lagi," jawabnya dengan malas.
Kaus hitam yang berbalut kemeja kotak-kotak tidak dikancingkan, celana jeans hitam dan sepatu hitam bercorak putih membuat kesan kasual. Tidak lupa, model rambut Tsukasa juga berubah menjadi layaknya seorang model ternama.
Namun, kekaguman itu berhenti saat mereka mendengarkan suara biola yang tampak tidak asing ditelinga mereka dan mencoba menghampirinya.
Tanpa disangka, mereka menemukan seorang gadis berjaket putih tipis tengah bermain biola. Natsumi ingin mendekatinya, namun gadis itu berhenti bermain secara mendadak.
"Decade ya?"
Suaranya tampak terdengar putus asa dan kelelahan. Ia pun berbalik dengan senyuman tipis, "Selamat datang di duniaku. Namaku Kurenai Neko."
"Kurenai ..."
"Um, aku anak dari Kurenai Wataru."
"Oh, Kiva lagi ya. Jadi, apa yang terjadi pada dunia ini, hm?" ucap Tsukasa yang membuat Neko kembali menatap pemandangan sebelumnya, aliran sungai yang cukup tenang.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Natsumi dengan mimik penasaran.
Neko pun menggelengkan kepalanya, "Tidak terjadi apapun."
"Kurenai-san, tolong katakan yang sejujurnya," tukas Yuusuke, namun gadis itu hanya berbalik dan mengemas kembali biolanya lalu berlalu begitu saja.
"Tunggu!"
Natsumi merasa penasaran dan ia memutuskan untuk mengikuti gadis itu bersama dengan Yuusuke. Sementara Tsukasa, ia memilih untuk mencari tahu seorang diri sembari menunggu informasi dari Natsumi dan Yuusuke.
*****
Natsumi dan Yuusuke terus mengikuti Neko hingga masuk ke tempat yang tidak asing bagi mereka. Bahkan mereka pun pernah melihatnya.
Ya, Kastil Doran. Kastil dengan perpaduan antara naga dengan kastil kuno. Naga itu sangat senang saat melihat Neko kembali.
"Masuklah," ucap Neko yang membuat Natsumi dan Yuusuke juga mengikutinya.
Didalam, Jiro menyajikan teh serta kue dan duduk bersama mereka. Ramon pun menjadi ceria, ia kembali bertanya-tanya akan kembalinya Decade ke dunia Kiva setelah peperangan besar itu.
"Biasanya kami ke dunia tertentu karena dunia itu ada masalah besar. Apakah terjadi sesuatu di dunia ini?" tanya Natsumi dengan tampang berhati-hati.
Entah mengapa, ekspresi Ramon menjadi sebuah kesedihan. Jiro menjadi serius, dan Riki tetap tenang seperti biasa.
"Apa ada sesuatu yang disembunyikan Neko?" ulang Yuusuke.
"Itu ..."
"King dan Hime-sama sedang dalam hubungan dingin. King yang dulunya selalu mendengarkan dan mempertimbangkan semua ucapan Hime-sama, sekarang ia tidak melakukannya lagi," jelas Jiro yang memotong ucapan Ramon.
"Hubungan dingin ...," gumam Natsumi.
"Mereka bertengkar karena apa?" tanya Yuusuke.
"Queen. Hime-sama bilang jika Queen berbuat sesuatu yang melanggar dari aturan yang telah dibuat oleh Kurenai Wataru dan King sebelumnya," jawab Riki.
"Aturan?" tanya Natsumi.
"Kurenai Wataru dan King sebelumnya, Nobori Taiga membuat aturan baru jika manusia dan fangire bisa hidup bersama. Dan Hime-sama tanpa sengaja melihat Queen menghukum fangire yang melakukan itu. Hime-sama berusaha memperingatkan King, tetapi King justru memusuhi Hime-sama," jelas Ramon dengan tampang sangat sedih.
"Begitu ya ...," gumam Natsumi.
"Hei, kau juga seorang Kiva, bukan? Kata Kurenai Wataru, kau yang memegang Kivala," ucap Ramon dengan semangat.
Natsumi pun mengangguk dengan hati-hati, "Itu terjadi saat aku menghentikan Tsukasa."
"Omong-omong, dimana Neko?" tanya Yuusuke yang menyadari jika ada sesuatu yang kurang.
"Hime-sama, biasanya ia akan mengurung diri di kamarnya dan bermain biola sepuasnya," jawab Jiro dengan tampang serius.
"Tapi, aku minta kalian untuk tidak terlalu mencampuri urusan ini. Meskipun kalian sudah bertarung dan mengalahkan Dai Shocker serta Neo Shocker, tetap saja kalian tidak boleh terlalu mencampuri urusan Neo Fangire," sambung Jiro.
"Kenapa? Kami disini untuk membantu," ucap Yuusuke.
"Kalian akan tahu sendiri, nantinya," jawab Jiro.
*****
Disisi lain, Tsukasa tengah melakukan aktivitasnya seperti biasa. Mengambil foto dari dunia yang ia kunjungi, sebagai memori bahwa ia pernah kemari.
"Yo, Tsukasa!"
"Masih ingin mencuri lagi, Kaito?"
Kaito Daiki, rekan Tsukasa yang selalu menghilang dan muncul sesukanya. Ia juga seorang rider, hanya saja ia sedikit berbeda dari Tsukasa.
"Kali ini aku mencari sesuatu milik Queen Neo Fangire. Atau bisa juga milik Hime-sama," jawabnya dengan santai.
"Neo Fangire?"
Kaito bersandar di pembatas sungai, "Terobosan baru dari Fangire. Dan bisa kau tebak siapa King nya? Nobori Hiiro, anak dari Nobori Taiga yang merupakan King sebelumnya. Dan Nobori Taiga adalah kakak dari Kurenai Wataru."
"Jadi, Kurenai Neko juga terlibat dalam urusan Neo Fangire?"
"Secara garis besar, seharusnya dia ikut. Tapi, entahlah. Aku kemari hanya untuk mencari harta. Sisanya, urusanmu, Tsukasa. Sampai jumpa lagi."
Kaito pergi sebelum Tsukasa mengajukan pertanyaan lagi. Dan pada akhirnya, semua yang ia hadapi hanyalah sebuah misteri.
Ia harus mencari tahu siapa Nobori Hiiro, Kurenai Neko, dan Neo Fangire. Ia juga harus mendekati salah satu diantara mereka.
"Urusan Kiva memang selalu sulit," gumam Tsukasa yang kemudian memutuskan untuk kembali ke rumahnya sembari menunggu informasi tambahan dari Natsumi dan Yuusuke.
![](https://img.wattpad.com/cover/261248484-288-k180216.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Panorama (Kamen Rider Diend ver.)
FanficMenjadi seorang kamen rider yang berkeliling dunia rider untuk mencari harta adalah hal yang biasa bagi Kamen rider Diend. Bak yin dan yang, ia bisa menyempurnakan seluruh gerakan rekannya, Kamen rider Decade. Tetapi, ada suatu kejadian dimana tempa...