03

272 55 4
                                    

Niall's POV~

"Hey, Bro!" Ucap Louis dengan suara cemprengnya itu

"Hey." Ucapku singkat seperti bersikap normal, semenjak peristiwa gadis itu mengerjaiku.

"Kau tak seperti biasanya, ada apa? Ceritakanlah kepada kami." Zayn yang merasa peka dengan keadaankupun bertanya.

"Haha. Mungkin ya." Aku mengeluarkan nervous laughter ku untuk mencairkan suasana tapi sepertinya tidak.

"Hey ada apa mate? Beritahu kami lah." Liam sekarang ikut-ikutan bertanya sama seperti yang lain, selalu ingin tahu, tapi sepertinya jika aku memberitahu tentang hal ini yang ada mereka akan tertawa.

"Aku tahu." Ucap Harry yang ternyata sudah ada disini, dan berkata dengan wajah emotionless nya itu, sangat aneh.

"Harry?" Sapa Liam yang sepeti tak menyangka Harry tiba-tiba datang kemari tenpa menyapa seperti 'hey'.

"Apa?" Jawab Harry dengan nada malas

"Kau berkata tadi kau tahu?" Tanya Zayn yang to the point cirikhas Zayn yang tak pernah dilupakan

"Jika bukan seorang wanita menolak date nya." Ucap Harry sambil menatap Niall dengan smirk menyebalkannya itu.

"What?" Ucapku kaget, bagaimana Harry bisa tahu apa yang terjadi, wow ini ajaib, Harry penyihir.

Namun itu hanya garis besar, aku tidak mengajak gadis itu untuk kencan, aku hanya meminta nomor telefonnya karena kebodohan mulutku.

Tapi tetap saja memalukan.

"Kau mengajak kencan seseorang?" Louis menggodaku karena aku sangat jarang mengajak seorang perempuan ngedate

"Tidak! Aku hanya bertemu dengan Kiernan tadi." Ucapku spontan, dan ekspressi Harry sangat kaget.

Louis berdiri dan memegang pundakku. "Apakah ada yang terluka?.. Lagi?" Tanya Louis yang tengah panik atau tidak akupun tak mengerti

"Louis!" ucapku menenangkan Louis atau dalam artian 'aku tak apa sudahlah'

"Ceritakanlah kejadiannya, you were met her again, it's a disaster." Ucap Liam

"Twice?" Harry membulatkan matanya mengarah Liam.

"Aku sedang berjalan ingin menemui kalian, and then I crashing her, yah, kau tau semua orang takut akan gelagatnya yang menyeramkan, Jadi aku berlari dan langsung kesini... Dan setelah kelas Aljabar aku bertemu dengannya lagi untuk meminta maaf masalah itu, dan.. Ugh aku terlanjur bertanya berapa nomornya dan ia menuliskan nomornya di ponselku dan ternyata itu adalah tulisan.. Ejekan untukku." Aku menceritakan panjang lebar dan kulihat satu-persatu wajah mereka, mereka terbengong membuka sedikit mulut mereka.

"Wow" ucap Zayn

"Bagaimana bisa?" Tanya Louis

"Itu sangat aneh!" Ucap Liam

"Almost same as I said." Ucap Harry

"Tapi demi Tuhan aku jadi ingat kejadian sewaktu kita masih Freshman." Louis berucap dan otakku mulai berfikir.

Flashback POV on ~

Aku selesai masa orientasiku dan aku resmi menjadi freshman. Aku berjalan menuju meja cafetria yang terdiri atas teman-teman dekatku di High School sekarang, banyak yang berkata High School adalah masa-masa yang terberat sekaligus terindah. So I must make it worth

"Hey Niall!" Harry menyodorkanku sekaleng botol coke. Aku mengambilnya dan membuka penutup kalengnya.

"Cheers for being Freshman!" Ucap Louis setengah teriak, kau pasti tahu bagaimana suara cemprengnya saat menyuarakan suara itu.

Then and Now // n.h short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang