09

192 38 8
                                    

>>> GDFR - Flo Rida | Niall's play it on radio

Kiernan's POV~

Di mobil si pirang yang sedang membeli nando's itu aku mengerjakan tugas remedial sejarah Mr. Burris, ya, nilaiku tidak cukup karena aku terlalu sering tidur dikelas. Soal remedial itu dikerjakan di web sekolah jadi tentu saja aku mengerjakannya dengan Laptop. Dan juga aku memakai kacamata minus-ku yang baru saja ditemukan walaupun sudah sedikit rusak, setidaknya masih bisa dipakai. Dan demi Tuhan, Niall meledekku tanpa ampun karena aku memakai kacamata.

Dan sesungguhnya Niall dan Harry baru saja tanding basket disekolah lain, karena Katty adalah pacar si Keriting sialan itu, mengharuskan aku menemaninya menonton pertandingan itu, dan sekarang malah ia meninggalkanku, dan untungnya ada si pirang ini yang bersedia menawari tumpangan juga karena perjanjian konyol, yaitu 'jika ia menang aku akan mentraktirnya, tetapi jika ia kalah ia akan mentraktirku' tetapi positifnya aku juga bisa meledeki Niall karena sekolah kita kalah.

Sebenarnya aku sedikit menyesal karena aku dulunya berlata pada Katty bahwa aku 'menyukai' Niall, karena kupikir aku lebih nyaman dengan aku dan Niall sebagai frenemy, karena itu menyenangkan dan aku rasa rasa suka ku kepadanya sudah lenyap begitu saja. Aku cukup senang sudah begitu dekat seperti ini, kami saling membenci, kami saling meledeki, kami bertingkah bodoh, kami memperlihatkan sisi asli dari kami. Is like I have siblings

Kubisa lihat dari sini ia keluar dari Nando's dan ia menuju mobil. Ia sudah mengganti seragam basketnya dengan pakaian biasa.

Dengan tangan kanan penuh kantong plastik Nando's yang kuyakini makanan sebangsa pizza & chicken perry perry ada dilalamnya. Ia membuka pintu mobil. "Lemon tea?" Ia menyodorkan satu cup besar yang kuyakini isinya adalah lemon tea. Ya karena ia berkata itu lemon tea.

"Thanks." Aku mengambil cup yang ada di tangannya, dengan kata lain menerimanya. Lalu aku minum, dan menaruhnya.

Ia memasang seat belt dikursi pengemudi. "Apa kau masih lama?" Ia menunggu dengan meletakkan kepalanya di stir mobil, ia lelah aku tahu itu.

"Ya pastinya bodoh."

"Kerjakan dirumahmu saja ayolah, lagian mengapa kau bisa remedial padahal kau kan cukup pintar wahai ex-nerd." Dan belum ada 5 menitpun ia sudah menampakkan sifat menyebalkannya itu.

"Seperti kau tidak remedial saja."

"Sudah selesai minggu kemarin wleee." Ia menjulurkan lidahnya yang membuat wajahnya seperti anak kecil.

Aku memutar mata. "Beri aku 20 menit lagi."

"Kau seperti nenek-nenek jika memakai kacamata." Dan lagi

"Diamlah sebentar Horan, kau bisa kan?" Aku masih fokus dengan soal ke-23 dari 50 soal.

"Tidak."

"Ergh kubunuh kau sialan."

-/+20 minutes later ~

"Sudah?"

"Ya." Aku memasukkan Laptopku kedalam backpack yang kutaruh dibawah kursi penumpang. Lalu memasang seat belt.

Ia menjalankan mobilnya menjauh dari Nando's.

Matahari sore yang sudah berada disisi barat sangat terlihat dari sini, dan pemandangan ini sangat indah sesungguhnya, jika boleh, aku akan berhenti disini untuk sekedar melihat dan refreshing dari penatku, karena sekolah sudah selesai, maksudku hanya tinggal seminggu lagi.

Then and Now // n.h short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang