Firasat 6 'Siapa sebenarnya?'

3.1K 282 77
                                    

"Uh… oh, tidak… aku tidak kuat lagi. Jangan digerakan… huh… ah ah…."

.

.

"Ah.. huh.. huh.. hah!!" Aku terbangun dari tidurku. Selangkanganku basah sama seperti dalam mimpi, badanku juga terasa lelah, jantungku berdebar dengan kencang, seolah-olah semua kejadian itu nyata.

Aku terbaring dengan hampa menatap langit-langit putih.. mimpi itu tidak berubah

Ya, bagaimana aku bisa mengubahnya? Sejak aku tinggal di kedai milik P'Phu, dia selalu menghabiskan uangnya untukku walau dengan alasan pekerjaan. Jadi apa yang dia lakukan semakin banyak dan banyak untukku, jika aku terus menikmati hal ini, suatu saat nanti aku pasti akan jadi istrinya.

Setelah menenangkan diri, aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku lelah kalau harus mencuci celanaku setiap pagi. Ugh… apapun yang terjadi tidak seharusnya aku bermimpi memiliki hubungan intim dengan seorang pria setiap malam.

Hari ini hari Sabtu, aku tidak ada kelas. Setelah selesai membersihkan tubuhku, aku berencana mencari sesuatu untuk dimakan. Sekarang hidupku sangat nyaman, karena di area ini memiliki dapur kecil juga. Aku pikir aku akan membuat makanan untuk diriku sendiri, seperti orang yang biasanya makan tiga kali sehari. Aku akan membuat sup atau kari merah, atau sesuatu yang seperti itu. Tapi aku pikir membuat sup akan jauh lebih mudah, aku sudah membeli sayuran dan beberapa daging giling yang telah aku taruh di dalam lemari es. Aku juga memasak nasi, karena aku telah membeli rice cooker kecil untuk di sini. Adapun peralatan lainnya di kedai ini serba ada, bahkan alat pencuci piring juga telah tersedia. Sangat nyaman.

TING!!... suara lift terdengar sebelum pintunya terbuka. Aku memandang ke arah pintu lift dengan waspada. Sebenarnya ada dua cara untuk mencapai lantai ini, cara pertama yaitu melalui tangga. Tapi kamu perlu kunci untuk membuka pintunya, lalu cara kedua menaiki lift, tapi jika naik lift harus mengetahui kata sandi terlebih dulu. Aku tahu orang yang dengan mudah keluar masuk ke lantai ini adalah P'Kin dan P'Phu. Dan aku berharap kali ini adalah salah satu dari mereka.

Kemudian sosok pria tinggi, kalem dan tampan keluar dari dalam lift… P'Phu.

P'Phu terlihat berbeda hari ini. Dia mengenakan kaos berwarna putih lengan panjang dan celana jeans, tadi dia sudah terlihat seperti tuan muda yang keluar dari drama di TV. Aura P'Phu sangat unik, sepertinya memang dia ditakdirkan untuk menjadi seorang pangeran dari lahir.

"P'Phu, Sawadi khrab."

Aku buru-buru keluar dari dapur dan menyapanya. Walaupun pada kenyataannya, ketika kamu keluar dari dalam lift, kamu masih bisa melihat dapur dan meja makan karena tanpa penghalang apapun. P'Phu menganggukan kepala dan tersenyum kecil sebagai balasan sapaanku. Dan sepertinya P'Phu membawa sebuah tas tangan berwarna coklat yang cukup besar dan aku tidak tahu apa isinya.

"Nong Thai, maafkan aku pagi-pagi sekali datang ke sini."

"Tidak apa-apa, P'Phu tidak menganggu. Lalu ada apa P'Phu datang sepagi ini?"

"Bibiku datang membawa banyak buah-buahan. Jadi aku ingin memberikannya padamu, ada stroberi, jeruk dan apel. Apakah kamu menyukainya?"

"Aku suka Phi, tapi aku jarang memakannya karena harganya terlalu mahal."

Wah…GOD (พ่อพระของ), ada barang gratisan juga untukku pagi ini…

Aku mengangkat tangan dan ingin membantu membawakannya, tapi P'Phu mengangguk ringan dan membawa buah-buahan itu lalu meletakannya di atas meja.

"Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu pandai memasak? Mmm.. hebat!!" P'Phu masuk ke dapur dan menemukan beberapa sayuran yang akan aku potong dan daging giling yang baru dikeluarkan dari freezer untuk aku masak menjadi sup.

Deja Vu สังหรณ์รัก (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang