WARNING!!!
Harap bijak membaca karena chapter ini mengandung adegan 18+."P'Song…" Aku berusaha bangun dan duduk lalu menatapnya dengan curiga.
Meski wajahnya tersenyum seperti itu, aku tetap masih merasakan ada bahaya.
"Huh, maaf, Phi sedikit terlambat. Ai'Seol banyak meracau, Apa kabar? Kamu baik-baik saja, kan?" ucapnya padaku dengan senyuman di wajahnya. Tapi aku tahu itu hanya sandiwaranya.
"Phi… apa yang Phi lakukan? Apa yang Phi berikan pada minumanku? Lalu Miu-Miu…."
"Pertanyaan macam apa itu? Yah, bukankah kamu yang membuat janji untuk bertemu dengan Phi, bukan? Phi juga sudah tidak sabar untuk melepas pakaianmu," kata P'Song santai. Seolah-olah aku yang telah membuat janji untuk bertemu dengannya…. Uh, aku sama sekali tidak melakukan hal itu.
"Aku.. aku tidak membuat janji dengan Phi. Pasti ada beberapa kesalahpahaman. Phi, bisakah kamu membawaku keluar? Aku tidak enak badan," kataku padanya dan mencoba memakai bajuku.
"Huh… kamu sangat polos little boy, kamu tidak perlu malu dengan Phi. Phi tahu apa yang kamu lakukan dengan anak kecil macam Ai'Phu, berapa uang yang dia berikan padamu eoh? Dan apakah kamu mendapatkan kepuasan dari anak kecil seperti dia? Coba kamu melakukannya dengan Phi, selain mendapatkan uang yang banyak, Phi jamin akan melakukannya dengan gaya yang hebat. Phi yakin kamu akan menyukainya."
P'Song berjalan ke arahku dengan tenang. Dan ketika aku mendengar kata-katanya tadi, aku mulai merasa bahwa aku dalam bahaya. Aku mulai panik dan mencoba mundur dari tempat tidur. Aku mencoba turun dari kasur dan berharap setelah turun aku bisa melarikan diri melalui pintu, namun ketika aku mencoba berlari, P'Song menarik lenganku ke belakang sehingga aku terhempas kembali pada tempat tidur.
"Mau lari kemana Little boy? Jangan keras kepala, aku akan membuatmu bahagia." P'Song meletakkan tangannya pada pipiku dan mendekatkan wajahnya seolah ingin menciumku. Aku memalingkan wajahku, aku tidak ingin dia menyentuhku sama sekali.
"Kenapa kamu keras kepala, hah? Semakin keras kepala, semakin aku menjadi emosional. Apakah kamu menyukai hal yang menyakitkan?" Katanya, dan itu terdengar sangat menakutkan.
Kemudian dia membuka kemeja yang aku kenakan dan dengan terampil kemeja itu dia gunakan untuk mengingat kedua tanganku pada kepala ranjang, aku mencoba berontak, namun tenagaku sudah sangat lemah. Setelah kedua tanganku terikat P'Song bangun dari tempat tidur dan tak berapa lama dia kembali duduk diatas tubuhku sehingga aku tidak bisa bergerak.
"Puting merah muda milikmu sangat menggugah selera. Biasanya, aku tidak pernah tertarik dengan seorang pria. Tapi kulitmu halus seperti ini, dan sepertinya aku akan sangat agresif. Jika kamu merasa sakit, kamu bisa menangis sekeras-kerasnya, aku sangat suka itu," ujarnya seperti psikopat. Itu membuat tubuhku gemetaran, dia benar-benar membuatku takut.
Aku mencoba menendang-nendang kakiku di udara dengan keras untuk membuatnya bangun. Tapi sebaliknya, dia menggunakan tubuhnya yang kuat untuk memelukku dan mulai mengusap bagian atas dadaku. Tubuhku berkedut, air mata mengalir karena takut dan jijik.
Aku merasa benar-benar jijik, tubuh ini, jika bukan karena Kin aku tidak ingin siapapun menyentuhnya. Tapi saat lidahnya menjilat putingku dan menggigitnya, sensasi kesemutan menyebar ke seluruh tubuhku, tubuhku berkedut dan merasakan kesakitan yang tak terbendung.
"Ah… tidak, Ah… tidak, aku… tidak mau. Aku lepas…ah.." karena efek obatnya membuat tubuhku panas dan sensitif. Ketika dirangsang oleh lidah dan mulutnya, aku menjadi lemah dan tanpa sengaja mengeluarkan sebuah erangan. Tidak dapat disangkal bahwa itu membuatku merasa sedikit lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu สังหรณ์รัก (Terjemahan Bahasa Indonesia)
FantasíaOriginal novel from MAMAMON Deja Vu สังหรณ์รัก, Pernahkan kalian mengalami dengan apa yang di sebut Deja Vu? Sebuah firasat dalam mimpi atau perasaan ketika, hal yang baru kalian alami, tapi seperti merasa sudah mengalami hal ini sebelumnya. Aku ber...