Happy reading!!!
Caca kembali - 11
"CACA?!!" kata Yujin kaget.Dia lagi mau buang sampah didepan, eh ternyata ada Caca yang mau nyentuh gagang pintu. Udah lama gak liat Caca. Padahal baru ditinggal seminggu.
"Hehe, halo teh." sapa Caca. Yujin langsung meluk Caca.
"Utututu, kangen teteh sama adek yang satu ini. Kemana aja lu heh." kata Yujin. Caca cuma cengengesan.
"Kan lagi ada urusan. Maaf baru gabung sekarang." kata Caca.
Sekarang anak Karsa kebetulan lagi ngumpul di markas. Tapi yang ngeh kalo Caca dateng itu cuma Yujin. Yujin mah hafal bau parfum nya Caca, gak Caca doang sih, semua Yujin hafal baunya. Sampai bau kentut pun dia hafal.g
"Loh Caca? Kapan pulang?" tanya Mark. Semua yang awalnya fokus main UNO langsung noleh ke depan pintu. Caca senyum. Terus dia jalan kearah mereka.
"Halo semuaa, maaf ya aku baru gabung sekarang." kata Caca.
"CACAA AA' KANGEN BANGET HUHUU. SINI PELUK DULUU." teriak Hekal, padahal Caca berdiri didepannya. Nala yang ada disebelah Hekal langsung mukul Hekal.
"Heh malika, kalo teriak jangan keras-keras doong. Pas ditelinga gue lagi." kata Nala, dia ngelusin telinganya.
"Mana ada teriak gak kenceng bego." kata Juna. Caca ketawa. Dia kangen sahabat-sahabatnya ini. Dia langsung meluk Hekal.
"Nih udah Caca peluk." Hekal girang. Dia melet-melet ke Nala, pamer kalo dia dipeluk cecan.
"Udah jangan lama-lama, ntar ketularan bego nya." kata Nala. Hekal menye-menye. Terus dia lepasin pelukannya Caca.
"Iri bilang sahabat." ejek Hekal.
"Udah doong. Sini bang Nala kupeluk, kangen juga sama Naladilanku." kata Caca, Nala diuyel-uyel sama dia.
"Kangen juga sama Caca huhuu." kata Nala. Terus pelukannya di lepasin sama Caca.
"Gimana kabarnya semua?" tanya Caca.
"Baik kok." kata Jihan. Yang lainnya ngangguk.
"Oh iya, duduk Ca. Daritadi berdiri aja." kata Raka. Caca nyengir, yang lain juga ikut nyengir soalnya lupa nyuruh Caca duduk.
"Ikut main gak?" tanya Jisung. Caca menggeleng, dia nuangin minum di gelas kosong yang ada di meja.
"Gimana urusan kantor ca?" tanya Jihan, dia udah gak ikutan lagi main UNO.
"Ya gitu deh. Papa nyuruh buat ambil alih, tapi aku gak mau." kata Caca. Seketika semuanya melotot. Kaget mereka.
"Demi? Anjir Ca, ngapain lu tolak coba. Kesempatan tuh." kata Hekal.
"Aku masih kuliah kali. Masa pegang perusahaan sambil kuliah. Capek. Kemarin ngurusin seminggu full ngantor aja udah capek, apalagi sambil kuliah." jelas Caca.
"Iya sih.." gumam Hekal. Semuanya setuju sama Caca. Kerja sambil kuliah itu emang bikin capek pake banget. Belum lagi tugas bejibun bikin nyebut berkali kali.
Semuanya langsung diem. Lanjut sama kerjaan masing-masing. Ada yang main hp, ada yang bersih-bersih kayak Jihan. Ada yang masak mie. Pokoknya pada mencar deh.
"Udah lama aku ga ngisi. Besok malming aku yaa yang ngisi." kata Caca. Mark yang disebelahnya lagi main hp ngangguk aja.
Sebenernya besok sabtu yang ngisi podcast itu si Juna, tapi berhubung Caca lagi pengen ngisi yaudah biarin aja.
"Bang Nala, Caca bikinin mie juga doongg." kata Caca.
"IYA CA BENTAR." teriak Nala. Padahal kalo gak teriak juga masih denger. Orang penghuninya pada mode silent.
"Ini kenapa pada diem-diem bae dah." kata Juna yang gak terbiasa sama mode ini.
"Elah Jun, berisik salah, diem salah. Emang serba salah Hekal tampan ini." kata Hekal.
"Ya gak gitu. Tumben aja pada diem, biasanya juga heboh banget gak berhenti-berhenti." jelas Juna.
"Yaudah si biarin aja." kata Reno menimpali.
Caca ketawa liat Juna sama Hekal yang pasti gelud kalo ketemu. Dan pasti ditengahi sama Reno. Dih jadi kangen kakak-kakaknya ini. Dia ngedeketin Hekal. Terus meluk Hekal.
"Duh Caca kangen banget sama aa'." kata Caca. Hekal senyum girang. Dia bales meluk Caca.
"Duh kangen juga sama adek Caca." kata Hekal. Terus mereka berdua ketawa.
Gak cuma mereka berdua yang ketawa, semuanya juga ketawa. Jadi rame markas sekarang. Caca ngulurin tangannya ke yang lain. Nyuruh buat gabung dalam acara peluk-pelukan ini. Nala yang baru selesai masak mie langsung loncat meluk mereka semua.
Reno mukul tangan Nala. Soalnya dia ada dibawah Nala pas. Yang artinya Nala loncat diatas tubuhnya. Semuanya ketawa lagi, sedangkan Nala meringis ngelus tangannya.
----PODCAST----
"Sini bun, aku bantuin beres beres." kata Caca. Dia udah ngelipet lengan bajunya, siap-siap mau nyuci piring.
"Oke. Kamu cuci piring aja, sisanya bunda yang beresin." kata Jihan. Masih inget kan Jihan dipanggil bunda sama anak Karsa?
"Gak gak, nanti habis Caca cuci piring aku bantuin beresin yang lain juga." kata Caca. Jihan menggeleng.
"Tinggal dikit kok. Udah sana cuci piring. Yang bersih." kata Jihan bercanda. Caca ketawa terus lanjut cuci piring.
Jihan lanjut beresin ruang tengah. Beuh, ini mah gak bisa disebut rumah. Berantakan banget. Sampah cemilan ada dimana-mana, kaleng minuman juga. Belum lagi bantal sofa pada kececeran. Jihan geleng-geleng. Kok bisa dia temenan sama orang yang sukanya berantakan rumah.
Tanpa ngeluh lagi, dia langsung ambil sampah-sampah yang berserakan, terus ditaruh di tas kresek. Terus dia ambil bantal sofa dan ditata di sofanya lagi. Habis itu dia sapu sisa cemilan yang dilantai. Terakhir, dia buang sampah didepan. Nah kalo gini kan enak dipandang.
"Mau kemana Kal?" tanya Jihan pas liat Hekal udah rapi, terus wangi pula.
"Ngapel dong bun, gini-gini Hekal punya doi ya." kata Hekal, dia naik turunin alisnya.
"Emang punya doi?" kata Jihan ngeledek.
"Punya ya. Cantik lagi. Kapan-kapan Hekal bawa deh kesini." kata Hekal. Jihan cuma ngangguk aja.
"Iya udah sana." kata Jihan. Hekal ngangguk terus pamit sama Caca yang baru selesai cuci piring.
"A' Hekal mau kemana?" tanya Caca, dia duduk disofa.
"Mau ngapel katanya."
"Hah? Serius? Emang a' Hekal punya pacar?" tanya Caca, Jihan mengangkat bahu tanda tidak tau. Terus dia balik ke kamar buat istirahat, capek juga beresin satu rumah.
Caca buka hpnya. Terus dia nyalain data. Banyak chat masuk. Kebanyakan grup sih. Caca kan jomblo jadi gak ada yang nyariin dia. Dia ngescroll chatnya sampai ada satu chat yang bikin dia melotot.
'Ca?'
----PODCAST---
Jangan lupa votmennya:)
See you next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PODCAST
FanfictionKisah 11 remaja bersahabat yang terinspirasi untuk menginspirasi remaja lain diluar sana agar keluar dari zona nyamannya. Meskipun menginspirasi orang lain diluar sana, pastinya mereka sendiri juga punya kehidupan masing-masing yang tidak kita ketah...