Kisah 11 remaja bersahabat yang terinspirasi untuk menginspirasi remaja lain diluar sana agar keluar dari zona nyamannya. Meskipun menginspirasi orang lain diluar sana, pastinya mereka sendiri juga punya kehidupan masing-masing yang tidak kita ketah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Podcast si bontot - 08
"Woi capek gila." ucap Hekal. Dia mulet-mulet di sofa markas pas habis pulang dari mall.
"Padahal cuma nonton bioskop terus beli sepatu sama makan doang udah capek." sindir Lia, dia sibuk ngerapihin barang yang dia beli.
"Heh mall itu besar ya Li. Butuh tenaga buat jalan jalan di mall tau. Apalagi lo masih singgah ke tempat lain juga, tapi akhirnya ga jadi beli apa-apa. Capek tau." cerocos Hekal.
Memang mereka tadi sempet singgah di toko aksesoris di beberapa tempat yang ada di mall karna Lia yang minta. Tapi hasilnya Lia gak jadi beli apa-apa. Katanya,
'Nggak dulu deh mahal.'
'Ngga deh gue udah punya yang ini, eh tapi lucu gimana dong. Ngga deh'
'Beli yang ini aja ya? Tapi gue buat apa? Skip deh'
Gitu aja terus sampe Jisung ngerengek gara-gara capek. Hekal juga sama capeknya. Makanya habis dari toko terakhir Hekal maksa buat pulang yang akhirnya Lia mau pulang.
"Li, sekarang ada podcast ngga?" tanya Hekal. Dia lagi mejemin mata.
"Iya. Nanti Yuna yang ngisi." jawab Lia. Dia udah selesai beres-beres belanjaannya.
"Gue ke kamar dulu ya. Mau mandi." ucap Lia ke Hekal yang pasti gak bakal dijawab sama dia.
Akhirnya Lia ke kamar. Yang tersisa cuma Hekal di ruang tengah. Jisung tadi di suruh mamanya buat pulang kerumah. Jadi sebelum pulang ke markas, Hekal nganterin Jisung pulang kerumah.
Hampir aja Hekal mau tidur otw mimpi, suara Yujin mengganggu indra pendengaran nya.
"HEKALL SAYANG. LU BALIK DARI MALL BAWA APAAN NIH?" teriak Yujin.
"Apasih teriak-teriak. Capek nih." kata Hekal ketus. Yujin menye-menye.
Dia duduk di sofa sebelah Hekal. Padahal Hekal lagi rebahan di sofa. Jadi kepala nya Hekal diangkat sama Yujin terus dia duduk, nah kepalanya Hekal ditaruh dipahanya.
"Jadi lo gak bawa apa-apa gitu?" tanya Yujin, wajahnya dibuat sedih. Tapi Hekal bodo amat. Dia meremin matanya lagi.
"Kal, masa tadi ada yang nembak gue." kata Yujin.
"Siapa? Emang ada yang mau sama lo?" kata Hekal enteng. Yujin langsung nabok dahi Hekal.
"Mulut lo ya." Hekal cuma cengengesan aja.
"Dia anak administrasi." Yujin ngelanjutin ceritanya.
"Terus lu terima?" tanya Hekal.
"Ya nggak lah." Hekal melotot. Dia nepuk pipi Yujin.