[12]

13.7K 2.2K 229
                                    

"Ren beli makanannya mau naik mobil atau jalan kaki?" Tanya Jay.

"Jalan aja ah. Ribet parkirnya kalau make mobil"

"Oke deh"

Lauren dan Jay pergi menuju tempat kuliner yang berada di jalan raya dengan berjalan kaki. Tempatnya tidak terlalu jauh dari villa, hanya memakan waktu sekitar 8 menit untuk tiba di sana.

Di sepanjang jalan menuju tempat makan, Jay terus-menerus mengoceh, bahkan kata-kata random sering muncul sebagai bahan obrolan.

"Ren, gue cakep gak?" Tanya Jay tiba-tiba.

"Enggak" balas Lauren.

"Dih gue cakep anjir"

"Enggak!" Sahut Lauren.

"Gue bisa bikin lo muji gue cakep" sambung Jay.

"Coba aja" balas Lauren.

"Jalan-jalan ke Bekasi"

"Cakep!!!" Sahut Lauren.

"Makasiii"

"Ihhh enggak!! Ulang-ulang!! Gak adil!!" Ujar Lauren dengan ekspresi tidak setuju.

Jay tertawa melihat wajah kesal Lauren "Gak bisaa wlee" ledeknya.

"Nyebelin banget ih" jutek Lauren.

"ngomong-ngomong kita mau beli apa? Ada banyak pedagang di sini" Tanya Lauren sambil melihat sekeliling.

"Nasi goreng aja yuk" usul Jay.

"Boleh! Kayanya enak malem-malem begini makan nasi goreng abang-abang"

"Ayok! kita langsung pesen!" Seru Jay.

Lauren dan Jay langsung memesan dua bungkus nasi goreng untuk dimakan di villa nanti. Mereka tidak memesan untuk Sunghoon, karena Sunghoon tidak menyukai masakan yang berminyak.

Saat makanannya sedang dimasak oleh si penjual, tiba-tiba Lauren berdiri dan pergi meninggalkan Jay tanpa sepatah katapun.

"Eh Lauren lo mau kemana?" Tanya Jay.

"Gue mau nyari makan buat Sunghoon!" Balas Lauren sambil berjalan menjauhi Jay.

"Jangan jauh-jauh!" Seru Jay.

Lauren mengacungkan jempol tangannya.

Jay akhirnya menunggu nasi goreng yang dipesannya sendirian, aroma nasi yang sedang dimasak membuatnya ingin cepat-cepat kembali ke villa untuk memakannya.

Jay semakin lama merasa penasaran dengan cara pemasakan nasinya, ia-pun menghampiri si pembuatnya. Jay terus melihat cara memasaknya tanpa sepengetahuan abang-abang nasi goreng tersebut.

"Satu dua Irfan Bachdim, Astaghfirullahaladzim" ucap abang-abang yang terkejut melihat Jay yang sedang berdiri di belakangnya.

"Kenapa bang?"

"Kaget aing, ngapain maneh berdiri disitu? Kirain jurig"

"Santuy bang kaki saya masih nepak, saya disini cuman mau liat aja"

"Owh bilang atuh"

Jay terus melihat cara memasaknya sambil curhat dengan si abang nasi goreng, mereka terlihat asik mengobrol hingga nasi goreng yang dipesannya matang.

"Btw bang saya duduk disini dulu ya, masih nungguin Lauren"

"Lauren saha? Pacar kamu?"

"Bukan, temennya sepupu, anaknya rese banget gak mungkin saya punya pacar begitu"

30 Days with Sunghoon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang