[25]

10.3K 1.7K 262
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul tiga pagi dan Lauren masih menunggu kabar dari Sunghoon, padahal matanya sudah sangat berat untuk tetap terbuka.

"Lauren kamu tidur aja biar ayah yang nunggu kabarnya. Besok kamu juga harus ujian kelulusan kan? Nggak boleh sampe sakit" ucap ayah Lauren.

Lauren menganggukkan kepalanya lalu berdiri, ia segera masuk ke dalam kamarnya dan tidur di sana.

🐧🌈

Matahari pagi telah menyinari bumi. Lauren yang sudah bersiap-siap untuk bersekolah langsung diantarkan oleh ayahnya.

"Ayah, Sunghoon udah ada kabar?"

"Belum, nanti ayah ke rumah Tante Park biar tau situasi di sana"

"Oke"

"Kamu yang semangat ujiannya, jangan lemes kaya gitu"

"Iya"


Setelah lima belas menit, Lauren turun dari mobil ayahnya. Ia berjalan lemas dari gerbang sekolah menuju kelasnya.

"Woi Lauren!" Sapa Sunoo yang tiba-tiba muncul.

"Hm?" Balas Lauren singkat.

"Dih lemes banget lo kaya cicak. Ada masalah?"

Lauren mengabaikan pertanyaan Sunoo, ia hanya berjalan tanpa sepatah kata, hingga akhirnya mereka berdua tiba di ruang ujian.

"Semua buku-buku dan handphone dikumpulkan di depan!" Suruh pengawas ujian.

Seluruh murid yang ada di ruang ujian langsung meletakkan buku dan handphone mereka di meja pengawas. Lalu, lembaran-lembaran kertas ujian pun mulai dibagikan.

"Jangan ada yang curang! Yang curang nanti tidak lulus!" Ancam si pengawas.

Ruangan menjadi hening, murid-murid mengerjakan soal ujiannya masing-masing.

Jungwon yang merasa sedikit kebingungan langsung melirik ke arah Sunoo, kemudian menunjukan enam jarinya.

Sunoo yang melihatnya langsung peka. "Oh nomer enam" batinnya.

Karena pengawas terus berkeliling, Sunoo tak bisa menengok ke arah Jungwon. Akhirnya Sunoo memberikan jawabannya dengan cara kreatif.

Uhuk uhuk uhuk

Otak Jungwon langsung connect mendengar suara batuk Sunoo, "tiga kali, berarti jawabannya yang C" batinnya.


Setelah dua jam, seluruh murid mengumpulkan lembaran jawabannya lalu keluar dari ruang ujian.

Lauren kini berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu ayahnya yang akan menjemputnya di sana.

Di sela-sela menunggu, Lauren tak sengaja melihat Heeseung sedang berjalan bersama Niki. Kebetulan sekali mereka adalah murid kelas A, jadi Lauren bisa menanyakan kehadiran Sunghoon.

"Heeseung! Niki!" Panggil Lauren.

Mereka menoleh, kemudian Lauren berjalan mendekatinya.

"Lauren? Kenapa?" Tanya Hesseung.

"I-itu, tadi Sunghoon ikut ujian nggak?"

"Sunghoon? Nggak tau deh, nggak liat" balas Hesseung.

"Kalau lo liat nggak ki?"

Niki berpikir sebentar kemudian mengangguk "Dia ikut ujian tadi. Tapi baru tiga puluh menit udah ngumpulin. Nggak biasanya dia buru-buru gitu"

Lauren menghela nafasnya yang panjang, ia merasa lega karena Sunghoon tidak kenapa-kenapa.

30 Days with Sunghoon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang