Untuk chap ini kemungkinan ngga bisa dikomen, WP lagi ngambek sama aku😭💔
Sebelum berangkat ke kantor papahnya, Sunghoon sarapan bersama Tante Park dan Yeji di meja makan rumahnya.
"Mah, papah udah mendingan?" Tanya Sunghoon.
Tante Park menggelengkan kepalanya, "Kondisinya makin nggak stabil. Kamu gapapa kan tunda kuliah dulu sampe papah sembuh?"
Sunghoon tersenyum "gapapa."
"Oh iya Lauren gimana?"
"L-lauren? Dia baik-baik aja"
"Oh bagus deh kalau gitu, ngomong-ngomong....."
Tante Park mengunyah makanannya hingga tuntas, lalu melanjutkan pembicaraannya.
"......ngomong-ngomong kamu tau nggak si Hoon, di malam waktu kondisi papah kritis, ternyata Lauren bergadang semalaman buat nunggu chat kamu. Khawatir banget dia sama kamu sampe nggak bisa tidur"
Sunghoon hanya mengunyah makanannya dengan tempo yang semakin melambat.
"Kata ayahnya, Lauren juga sering senyum-senyum sendiri setiap abis jalan sama kamu. Gemesin banget tuh anak"
Sunghoon benar-benar diam, ia tak merespon Tante Park sama sekali.
"Kamu masih pacaran kan sama Lauren? Kok nggak ada ekspresi sama sekali buat bahas Lauren" Sambung Tante Park.
"Masih. Tapi-"
Drrtdrrtdrrt
Handphone Sunghoon yang ada di sakunya tiba-tiba berbunyi. Asisten kantor menghubunginya.
"Ada apa?"
"Eliza menunggu tuan di kantor, dia mengajak tuan untuk sarapan bersama"
"Baik, baik, saya segera ke sana"
Sunghoon menutup panggilannya. Kemudian ia langsung pergi meninggalkan meja makan.
"Hati-hati Hoon!" Seru Tante Park.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Darimana saja? Saya sudah menunggu kamu hampir satu jam di sini" tanya Eliza.
"Maaf, lalu lintas tadi macet"
"Yasudah kalau gitu, mari kita berangkat ke restoran milik ibu saya"
Sunghoon hanya mengangguk, kemudian ia berjalan mengikuti Eliza.
Karena kebetulan Restoran ibu Eliza berada tepat di depan perusahaan om Park, jadi Sunghoon dan Eliza tidak perlu berkendara untuk tiba ke sana, mereka cukup berjalan kaki.
