[17]

13K 2.2K 229
                                    

15 menit sebelum kedatangan Lauren.

Setelah mengetahui kabar bahwa Sunghoon dan Lauren tinggal bersama, Clara si cantik sekolah tidak terima dengan berita yang beredar. Ia ingin melihat buktinya sendiri.

Tanpa ragu, ia-pun pergi ke rumah Sunghoon dan langsung menekan belnya.

"Hoon gue boleh masuk nggak?" Tanya Clara sambil melirik-lirik isi rumah Sunghoon.

"Kenapa emangnya?" Tanya Sunghoon.

"Bokap gue mukul gue lagi, gara-gara nilai try out gue turun" alibi Clara sambil memasuki rumah Sunghoon.

Clara memang sering mendapatkan perlakuan tidak pantas dari orang tuanya. Ia harus menjaga nilai sekolah demi reputasi kedua orang tuanya. Sunghoon terkadang merasa simpati dengan Clara. Tapi rasa simpatinya itu justru membuat Clara jatuh hati dengannya.

Clara kemudian duduk di sofa ruang tamu sambil menaruh tasnya di meja. Sunghoon hanya menatap perempuan itu dari ujung pintu dan perlahan berjalan mendekatinya.

"Lo gapapa?" Tanya Sunghoon sedikit khawatir dengan kondisi Clara.

"G-gapapa kok. Ngomong-ngomong lo sendirian di rumah?"

"Iya"

"Yeji ada les?"

"Nggak, dia lagi tour sama nyokap"

"Owh"

Kreeeek

Suara pintu terbuka, seseorang masuk ke dalam rumah.

Clara berpikir orang yang memasuki rumah adalah Lauren. Ia langsung memikirkan cara agar dirinya terlihat benar-benar dekat dengan Sunghoon.

"Hoon" panggil Clara sambil menoleh ke arah Sunghoon.

"hm?"

"Gue boleh minta sesuatu gak?"

"Apa?"

Clara langsung memeluk Sunghoon.

"Please jangan dilepas, gue butuh banget" bisik Clara.

Sunghoon terlihat begitu terkejut, sebetulnya ia ingin menolak, tapi terasa begitu sulit. Rasa simpatinya telah mengalahkannya.

Jay yang baru saja masuk langsung membuka mulutnya, ia terkejut sampai-sampai tidak berkedip, bisa-bisanya mereka berpelukan di saat sepi seperti ini, kan dosa.

Ting nong

Bel rumah Sunghoon berbunyi. Jay yang ingin keluar segera membukakan pintunya.

"L-lauren? Lo ngapain di sini?"

Jay tak menyangka Lauren akan datang di situasi seperti ini. Pasalnya ada hal yang tidak boleh dilihat Lauren di dalam sana.

Jay sudah mencoba untuk mencegah Lauren agar tidak masuk, tapi tetap saja tidak berhasil.

Akhirnya Jay mencoba menghibur Lauren dengan menawarkan ice cream.

"Mau ice cream rasa apa?" Tanya Jay.

"Apa aja asal jangan cokelat"

Jay kemudian mengambilkan ice cream rasa vanilla dari lemari pendingin.

"Nih makan biar gak sedih lagi" ucap Jay sambil memberi ice creamnya.

"Bayar dulu kali"

"Oh iya ya astaga. Begini nih jadinya kalau kebanyakan makan micin, bayar aja lupa" ucap Jay meledek dirinya sendiri.

30 Days with Sunghoon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang