[26]

10.2K 2K 245
                                    

Ini aku nulis sambil nugas, cape tauu😪 awas aja kalo ngga ngevote😡


Sunghoon kembali ke ruangannya, kemudian ia melihat sebuah tas kecil yang berisi kotak makan di depan sana.

"Ini punya siapa?" Tanya Sunghoon.

"Oh itu punya cewek tadi, yang nungguin kamu selama tiga jam" balas penjaga ruangnya.

Sunghoon membawa masuk tas kecil tersebut. Kemudian ia melihat sticky notes yang tertempel di dalamnya.

____________________

'Semangat sunghoon! Lo pasti bisa!
Oh iya jangan lupa Makan! Nanti sakit!

-Lauren'

__________________

Sunghoon meremas sticky notes tersebut menjadi gumpalan kecil, kemudian ia memejamkan kedua matanya. Perasaannya benar-benar campur aduk, ia merasa bersalah terhadap Lauren.

"Akh... gue harus gimana lagi?" Gumam Sunghoon.

Saham perusahaan papahnya kini sedang turun drastis, mau tidak mau Sunghoon harus menjalani hubungan dengan salah satu pemegang saham terbesar agar perusahaannya tetap bertahan.

Drrt drrt drrt

Handphone Sunghoon berbunyi, terlihat sebuah notifikasi chat dari om James, alias papahnya Jay.

____________________
Om James
____________________

|Sunghoon
|Jay sakitnya makin parah
|Om harus ke Amerika
|Kamu bisa kan jagain perusahaan om sementara?

Tenang aja om|
Aku bisa|

|Ok makasih ya Hoon

Sama-sama om|

____________________

"Bisa, pasti bisa" ucap Sunghoon untuk dirinya sendiri.

Sunghoon menghela nafasnya yang berat, kemudian ia meminta bantuan asistennya.

"Kenapa tuan?"

"Tolong ambilkan dokumen-dokumen perusahaan om James"

"Baik tuan, ada lagi?"

"Oh iya sekalian ambilkan buku sekolah saya untuk ujian besok"

"Baik tuan, saya segera ke sana"

Sunghoon menunggu kedatangan asistennya sambil menyandarkan kepalanya di atas kursi. Ia juga sedikit demi sedikit memakan makanan yang telah dibawakan oleh Lauren.

Setelah menunggu selama sekian menit, akhirnya asistennya datang sambil membawakan setumpuk dokumen.

Sunghoon mulai membaca dokumen tersebut sekaligus membaca buku catatannya untuk ujian besok. Tapi, pikirannya tidak fokus kali ini, Sunghoon terus memikirkan perasaan Lauren.

Jarum jam kini sudah menunjukkan pukul empat pagi, Sunghoon yang merasa sangat ngantuk langsung tertidur pulas di atas meja kantor. Ia tertidur bersama setumpuk dokumen yang telah ia baca.

30 Days with Sunghoon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang