[13]

13.4K 2.1K 386
                                    

Lauren terbangun dari tidurnya karena teringat surat yang ia tulis untuk Sunghoon dua tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lauren terbangun dari tidurnya karena teringat surat yang ia tulis untuk Sunghoon dua tahun yang lalu.

Benar-benar memalukan.

Lauren terus melamun untuk memikirkan cara agar Sunghoon bisa melupakan isi suratnya tersebut. Ia terus menatap langit-langit rumah dengan masker tidur yang masih tertempel di wajahnya.

Tok tok tok

Jay mengetuk pintu kamar Lauren.

"Lauren! Bangun! Jangan kaya kebo!" Teriak Jay.

Lauren langsung berjalan membukakan pintu kamarnya untuk Jay.

"Gue udah bangun kali, kenap–"

"ASTAGA KAYA TUYUL HAHAHA" ledek Jay yang melihat Lauren yang masih mengenakan masker putihnya.

"Ah diem lo Jaylangkung, gue maskeran kaya gini biar makin cantik" ucap Lauren.

"Yaelah gaya banget biar makin cantik. Percuma kalau masih jomblo"

"Ish kaya tampang lo cakep aja, muka lo kan gak jauh beda dari panci gosong" sahut Lauren.

Jay melotot setelah mendengar perkataan Lauren, ia sedikit emosi. Tapi karena Jay tidak ingin ada keributan di pagi hari yang indah ini. Akhirnya ia menarik nafasnya dan menenangkan emosinya.

"Lo udah kemasin barang-barang lo? kita kan hari ini pulang" ucap Jay untuk mengalihkan keributan.

"Udah"

"Yaudah cepet sana mandi, sebelum pulang kita jalan-jalan dulu"

"Kemana?" Tanya Lauren.

"Ke rumah sakit"

"Mau ngapain kesana?"

"Mau ngobatin akhlak lo"

"Ih seriusan Jaynudin!!"

"Lagian lo nanya, udah tau di sini pegunungan, ya kita pasti jalan-jalan ke gunung lah!!" Ucap Jay emosi.

"Yaudah si santai, jangan marah-marah mulu, nanti cepet tua" balas Lauren sambil mengambil handuk dan pakaiannya.

🌈🐧

Lauren, Jay dan Sunghoon memindahkan kopernya ke dalam mobil milik Jay. Setelah itu, mereka masuk dan duduk dengan posisi Jay sebagai penyetir, Sunghoon di kursi depan dan Lauren sendirian di kursi belakang.

Disepanjang perjalanan, mereka hanya terdiam, tidak ada obrolan sama sekali. Lauren terlihat sangat canggung karena ada Sunghoon di depannya. Sedangkan Jay tidak ingin suasananya hening, ia pun memikirkan sebuah tebak-tebakan.

"Guys, gue ada tebak-tebakan" ucap Jay dengan antusias.

"Apa?" Balas Lauren.

"Nih jawab ya. Orang.. orang apa yang kalau tenggelem rambutnya gak basah?"

"Ayo jawab" sambung Jay.

Lauren di belakang tampak memikirkan jawabannya.

"Manusia anti air?" Tanya Lauren.

"Mana ada manusia anti air! Emangnya jam tangan!" sahut Jay.

"Terus apaan dong?"

"Nyerah?" Tanya Jay.

"Iya gue nyerah" balas Lauren.

"Hoon lo tau gak jawabannya?"

"Tau"

"Apa?"

"Orang botak" ucap Sunghoon.

"Anjay yang IQnya 200 mah tau jawabannya, gak kaya yang di belakang, masa jawabannya manusia anti air" ledek Jay.

"Dih emangnya lo pinter? Masak mie aja lo gampang lupa, apalagi pelajaran" balas Lauren.

"Gapapa lah gue gak pinter, yang penting ganteng"

"Idih ganteng darimana, gantengan juga orang yang gue suka" ucap Lauren tanpa sadar.

"Emangnya orang yang lo suka kaya gimana?"

"Pinter, jago olahraga, dingin kaya pangeran es, alisnya tebel, senyumnya manis"

"Tinggi banget selera lo, siapa namanya?" Tanya Jay.

"Namanya Su–" Lauren reflek menutup mulutnya, ia tidak sadar dengan ucapannya, ditambah lagi Sunghoon terus memperhatikan dirinya melalui kaca spion.

Lauren menelan ludahnya kemudian berpura-pura untuk batuk.

"Su siapaa?" Tanya Jay.

"Su.. Su... S-Supriyanto" alibi Lauren.

"Supriyanto siapa? Gue malah keinget lagu Tiktok, Ichi ni san nyah Supriyanto"

"Itu Arigato Jay!" Sahut Lauren sebal.

🐧🌈

Tak terasa 1 jam berlalu dan mereka semua tiba di tempat tujuan. Tempat wisata dengan pemandangan pegunungan dan perkebunan teh di sekitarnya.

Lauren berlari mengelilingi perkebunan teh sambil memotret beberapa gambar melalui handphonenya, tak lupa juga ia memotret Sunghoon dari kejauhan.

"Sunghoon lo ganteng banget sumpah. Andai lo gak baca surat gue, pasti gue gak setakut ini buat motoin lo"

Tak lama setelah Lauren memotret Sunghoon, ada seseorang perempuan yang tampak tak asing mendekati Sunghoon.

"Clara? Dia ngapain kesini?" Ucap Lauren.

Sunghoon dan Clara tampak mengobrol bersama sambil berjalan mengelilingi perkebunan teh berduaan, Lauren hanya bisa memperhatikannya dari jarak jauh dengan hati yang potek.

"Yo Lauren! lo kenapa cemberut gitu?" Tanya Jay.

"Enggak, gue gak cemberut, liat nih" ucap Lauren sambil tersenyum lebar.

Jay berdebar melihat senyum Lauren. Sangat tidak mungkin dirinya terkesima melihat senyuman orang yang paling menyebalkan selama beberapa hari ini.

"Jangan senyum! jelek lo!" sahut Jay sambil menutup wajah Lauren dengan tangannya.

Lauren langsung menyingkirkan tangan Jay dari wajahnya "Ish jangan sentuh muka gue, tangan lo kotor!"

"Ngomong-ngomong Sunghoon lagi sama siapa? Cantik banget sebelahnya" sambung Jay.

Lauren langsung down mendengar perkataan Jay. Tapi karena kegigihannya, ia masih tidak ingin kalah dari Clara.

"Cantikan dia atau gue?" Tanya Lauren.

"D-dia lah" sahut Jay sedikit ragu.

Mendengar jawaban Jay, Lauren menjadi semakin cemberut. Akhirnya ia duduk di kursi yang ada di dekatnya sambil melamun.

"Make cara apalagi ya biar Sunghoon suka sama gue" batinnya.

[13]

Next gak nih??



30 Days with Sunghoon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang