成化十四年 (The Sleuth Of Ming Dynasty, Detektif Dinasti Ming)

Entering the Ministry of Justice 45

Detektif Dinasti Ming

Author: Meng Xi Shi

Penerbit Mandarin : http://www.jjwxc.net/onebook.php?novelid=2221448

Chapter 45

Sui Baihu Menunjukkan Betapa Tidak Berdayanya Ia di Hadapan Tang Daren

🏮🏮🏮

Tang Fan sedang memikirkan permasalahan yang ia hadapi. Meskipun saat ini ia sedang berjalan di tengah jalan, hatinya masih dalam keadaan kebingungan. Ketika sebuah tinju muncul di hadapannya, ia tanpa sadar mundur dua langkah dan tumitnya mengenai keranjang kecil yang berisikan jeruk di jalan. Tang Fan pun kehilangan keseimbangannya dan jatuh ke arah belakang.

Namun, sebelum hal itu terjadi, seseorang mengulurkan tangannya untuk meraih ikat pinggang Tang Fan dan menariknya ke samping. Pada akhirnya Tang Fan tidak jadi jatuh ke tanah.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Mendengar suara ini, Tang Fan berbalik dan menyadari bahwa yang menolongnya adalah Sui Zhou.

Pria itu tengah mengenakan seragam dinasnya dan sepertinya dia baru saja kembali dari Pengadilan Administratif Utara atau justru sedang dalam perjalanan menuju kesana.

"Tidak apa-apa." Tang Fan melambaikan tangannya. Meskipun dia tidak setangguh Sui Zhou atau Wang Zhi, dia tetaplah seorang pria dewasa. Bagaimana mungkin hal sekecil ini bisa membuatnya ketakutan? Ia hanya tidak menyangka bahwa akan ada kejadian seperti tadi, jadi ia pun cukup terkejut.

Setelah kembali tenang Tang Fan menyadari bahwa tinju yang mengarah kepadanya tadi sebenarnya tidak lah kuat. Orang itu tidak sengaja mendekatinya. Ternyata ada dua pejalan kaki yang sedang berkelahi. Tang Fan secara tidak sengaja terjebak di antara mereka karena ia sedang berjalan tanpa memperhatikan jalan.

Kedua orang itu bertengkar cukup sengit. Suasana cukup panas dan ada banyak orang yang menonton di sepanjang jalan.

Setelah mendengarkan cerita lengkapnya, Tang Fan pun memahami permasalahannya.

Di setiap penghujung tahun sampai hari kelima belas di tahun baru adalah waktu yang cocok untuk memberikan persembahan dupa. Pada saat itu pula, jalanan ibukota menjadi semakin ramai dan sangat padat.

Dua orang yang terlibat dalam pertarungan ini adalah pejalan kaki yang berjalan saling beriringan.

Jarak antara mereka yang begitu dekat membuat orang yang berjalan di depan tiba-tiba merasa pinggangnya disentuh dan hatinya pun mencelos. Ia buru-buru menyentuh pinggangnya dan ternyata benar saja, yang disentuh adalah tas tempat ia menaruh uang.

Ketika ia menengok ke belakang, seseorang yang kebetulan terlihat sedang mengikuti di belakangnya tersenyum padanya.

Orang yang uangnya baru saja dicuri tentu saja menjadi curiga. Ia segera menangkap orang di belakangnya tadi dan menuduhnya sebagai pencuri tanpa alasan yang jelas.

Pria di belakangnya pun tidak mau kalah. Dia mengaku tidak bersalah dan tidak melakukan apapun kepada orang yang ada di depannya.

Mereka berdua kemudian bertengkar dan berkelahi. Si pria yang ada di depan mengatakan bahwa ia akan membawa pria tadi menemui petugas. Namun, pria yang mengikutinya tadi menolak. Ini membuat si pria yang baru saja kecopetan menjadi semakin yakin bahwa pria yang ada di belakangnya ini bersalah.