O5

1.2K 250 52
                                    

9 september 2017 | tahun ketiga



Setelah masalah terselesaikan malam itu, baik Jihoon maupun Raya tetep jarang ketemu. Nggak heran sih, mereka beda jurusanㅡyang mana artinya beda lantai juga koridor. Selain itu, mereka juga sibuk sama dispen, ngejar materi, dan bimbel.

Maklum udah di tahun ketiga, jadi sibuk.

Raya pernah dengar bisikan-bisikan dari bigos (biang gosip) katanya dia sama Jihoon udah putus ㅡpadahal mah, belum. Kesimpulan itu diambil karena ngeliat mereka yang jarang bareng. Jihoon yang mengurangi kebucinannya juga terlihat dekat sama Bella, sementara Raya sendiri terlihat lebih dekat dengan Bomin.

"Gak tau juga aslinya kayakmana tapi gue udah jarang liat mereka bareng lagi."

"Sama! Kata gue sih putus, lo tau kan sebucin-tolol apa yang cowok? Terus sekarang malah jarang bareng."

"Yang cewek akhir-akhir ini deket sama Bomin kan? Terus yang cowok deket sama Bella."

"Hah? Ini lagi ngomongin siapa?"

"Si you know who, masa lo dari tadi gak paham?"

"You know who siapa anjir? Si pesek Voldemort? Oh! Paham paham."

"Keliatannya gitu. Iya sih temen dispen, tapi kan makin ke sini kok kayak calon temen hidup."

"Fix, putus."

Lagi, Raya sudah mendengar gosip itu untuk yang kedua kali di pekan ini. Helaan napas pelan keluar, kemudian Raya ngambil earphone dari saku dan menyumpalkan si kecil itu ke telinga. Sebenarnya ia sendiri tidak terlalu mempermasalahkan mereka mau menjadikannya bahan gosip atau tidak. Tapi sebelum menjadikan objek, bisa tidak mengecek sekitar dan memastikan yang mereka omongi tidak ada di sana?

Temen hidup temen hidup, congor lu temen hidup. Hardik Raya dalam hati.

Demi apapun Raya saja tidak mau ambil pusing. Alih-alih berpikiran negatif, Raya justru berpikir jika wajar Jihoon dekat dengan Bella dan ia dengan Bomin karena mereka memiliki urusan yang bisa dibilang penting.

"Raaaaaa!!!! Ayo, udah ditungguin Pak Baekhyun." Ajak Giselle yang sudah berdiri di depan Raya.

Yang mana itu berhasil membuat meja biang gosip senyap seketika.




::🐊::



17.05 WIB

"Hoon!" Seru Bella sembari berjalan menghampiri Jihoon.

Yang dipanggil noleh sebentar, kemudian lanjut memasuki atribut ke ransel, "Kenapa?"

Bella tidak langsug menjawab, melainkan membantu temannya membereskan atribut. "Lo ikut kumpul apa langsung pulang?"

"Pulang gue, mau jemput Raya."

Lawan bicaranya mengangguk saja.

Jihoon menutup resleting lantas memutar tubuh menghadap Bella, "Kenapa emang? Lo ikut kumpul?"

Perempuan itu memberikan gelengannya, "Mau nebeng lo, tapi lo mau jemput Raya?"

"Yah, gak ngomong dari awal lo." Jihoon melanjutkan, "Yaudah bareng aja, rumah lo kan searah sama apart gue, gak jauh dari Stadion juga."

"Jadi nyamuk dong gue?"

"Gak mau?"

"Ya nggak lah," Bella mengeluarkan ponselnya, "Pesen ojol lebih baik daripada jadi nyamuk." Ia baru saja ingin memesan Ojol tetapi tidak jadi karena Jihoon lebih dulu merebut ponselnya.

Promise ; Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang