24

783 92 36
                                    

"... flashback to my mistakes, my rebounds, my earthquakes. even in my worst lies, you saw the truth in me." ㅡDress, Taylor Swift



11 Desember 2020 | semester 4

•••

"Liatin apa sih, senyum-seyum gitu."

Raya refleks mematikan handphone, kepalanya terangkat mencari dari siapa tanya itu tersuara.

"Apaan? Lo nanya-nanya gitu udah kayak nyokap gue tau gak?" balasnya untuk Shuhua ㅡteman kuliahㅡ yang baru duduk di hadapannya.

"Ya elunya sus banget?" Shuhua menyeruput vanila latte sebentar, "Gue denger-denger kemarin ada yang nolak adik tingkat." Sindirnya.

Yang mana itu berhasil membuat Raya berdecak malas diiringi gerlingan mata jengah, "Yaa, thanks sindirannya."

"Heeseung lu tolak, Ra? Yang bener aja. Maunya yang kayamana sini kasih tau gue biar ada gandengan."

"Gue tau generally dia ganteng, tapi kalau guenya gak suka mah bisa apa? Dah ah, gue gak mau ngomongin itu lagi."

"Ya habisnya gue bingung maunya lo yang kayakmana buset? Sini kasih tau gue biar ada gandengan. Gue punya banyak kenalan, mau anak FK? FEB? FISIPOL? apa teknik jaya jaya jaya yang isinya kayak red flag berjalan?"

Lagi, Raya berdecak malas. "Gak ada. Anak UYG gak ada yang menarik." balasnya terus terang.

Giliran Shuhua yang merotasikan mata jengah, "Ya terus yang menarik yang kayakmana? Yang buat lo senyum-senyum tadi ya? Siapa sih, beneran kepo nih gue." tudingnya.

"Bukan siapa-siapa." Raya mulai memasukkan buku dan laptop ke tas, "Lo balik kapan? Gue mau balik sekarang, numpang gak?" ia menawari.

"Dih, buru-buru amat, Bu?"

"Mau ke supermarket."

"Ngapain? Udah libur njir, waktunya balik Jakarta. Duluan gih, gue ada janji sama Yangyang."

"Keluarga gue mau liburan di sini. Ya udah, duluan ya. Byeee!!" adalah ucapan Raya yang diangguki oleh Shuhua sebelum ia pergi ke parkiran.

Sebenarnya, bukan hanya karena itu ia pergi melainkan pesan singkat yang baru saja muncul di bagian atas layar.

Jiun (lagi break) :
Lagi di bandung nih

Raya menaruh asal bawaannya di kursi penumpang begitu memasuki mobil. Ia tersenyum untuk pesan yang kembali masuk setelah ia kirimi balasan.

Dan Euphoria-nya masih sama, Raya masih merasa jantungnya bertalu tidak karuan, senyumnya terbentuk tanpa arahan, juga wajahnya memerah tanpa persetujuan.

Raya dan Jihoon semakin jarang bertemu setelah permintaan setahun lalu. Walaupun Raya sedang di Jakartaㅡmereka tidak pernah membuat janji untuk menghabiskan waktu, bahkan hanya sekedar berjalan diantara keramaian. Tidak ada yang berani membahas masalah break yang sudah berjalan lebih dari satu tahun.

Raya ingin menyudahi sebenarnya, tetapi takut memilih kata; ia tidak mau merusak lebih jauh hubungan yang seharusnya berjalan dengan tenangㅡkalau saja waktu itu ia sudah berdamai dengan masa lalunya, dengan kelabilan pikirannya.

Raya :
Iyaa tadi udah liat snapgramnya

Jiun (lagi break) :
Masih di bandung gak ra?
Apa udah balik ke jakarta

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Promise ; Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang