14

1.1K 245 88
                                    

"I've been hoping somebody loves you in the ways i couldn't. Somebody taking care of all of the mess i made, someone you don't have to change." ㅡLet Me Go; Hailee, Alesso.




.


20 januari 2018 | tahun ketiga

20 januari 2018 | tahun ketiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Raya setuju sama omongan Hyunsuk beberapa hari lalu, terkadang kita memang harus merelakan sesuatu. Dan kalau boleh jujur Raya sudah merelakan apa yang Hyunsuk maksudㅡtapi tidak dengan alasannya. Lebih tepatnya belum, karena Raya lagi mengusahakannya.

Suara debuman cukup keras mengudara sewaktu sarung tinjunya beradu dengan samsak. Iya, dia ngambil kelas tinju sejak masuk semester 2. Hyunsuk yang menyarankan dan Raya rasa itu gak buruk, dia bisa melampiaskan emosinya yang kurang stabil.

"Lo ambil kelas tinju?"

Refleks Raya berbalik. Dia sedikit kaget melihat Jihoon di sini karena setaunya jadwal mereka berbeda. Kemudian gadis itu memberi anggukkan.

"Sejak kapan?" Tanya Jihoon lagi, lantas mulai melakukan pemanasan.

"Semester dua." Gadis itu membalas singkat sembari berjalan ke sisi ruangan. "Jadwal lo ganti?"

"Nggak. Besok tempatnya disewa, jadi gue disuruh latihan hari ini."

"Glad to hear that."

Raya mengambil sparring gloves dan mendekat pada Jihoon.

"Ayo." Katanya sambil menyodorkan dua benda itu.











Jihoon tidak langsung menerima tawaran sparing Raya, lamanya waktu mereka berlatih jelas berbeda dan gadis itu bukan lawan yang seimbang untuk melakukan sparing dengannya. Tetapi bukan Raya namanya kalau gak ngotot dengan kemauannya, jadi mau gak mau Jihoon menyanggupi.

Pemuda itu terus-menerus melakukan tepisan. Dia sama sekali gak memberi perlawanan karena itu yang menurutnya harus dia lakukan sekarang.

Yang mana itu berhasil membuat Raya frustasi. Dia terus melayangkan tinjunya, berharap Jihoon membalas. Sekali saja, Raya mau pemuda itu membalas agar rasa bersalah yang Raya rasakan bisa sedikit berkurang.

Kalau Jihoon gak bisa menyakiti hatinya, Raya berharap pemuda itu bisa menyakiti fisiknya. Dia juga mau merasakan sakit.

"Jangan cuma nepis!"

Raya berujar tajam waktu Jihoon kecolongan. Suaranya bisa memberitahu seberapa frustasinya gadis itu.

"Nepis lo juga udah buat capek."

Jihoon terkekeh ringan.

"Udah?" Tanyanya karena keringat Raya sudah bercucuran dimana-mana.

"Nggak, sampai lo balas gue."

Promise ; Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang