13

1K 238 88
                                    

And suddenly, we were stranger again ㅡJamieFlower

•••

17 januari 2018 | tahun ketiga

17 januari 2018 | tahun ketiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Satu, dua, tiga, empat, lima, enㅡbUSET SERIUS ADA 12?!"

Jihoon membuang napas kasar, lantas milih untuk menyusun cokelat di lokernya daripada nanggapin Junkyu si tukang hiperbola. Ada beberapa surat di sana, yang mungkin nantinya akan Jihoon buangㅡdia masih bisa menolerir cokelat, tapi kalo surat nggak.

Ya tau sendiri lah jaman sekarang. Cinta ditolak, dukun bertindak. Jihoon takud diguna-guna.

"Mau gak?"

"Ya mau lah." Kata Junkyu sambil menyomot satu cokelat.

Yoshi cuma geleng kepala, lalu ngambil salah satu surat. "Serius suratnya dikasih parfum?" Tanya dia sambil naroh surat ke loker kembali.

"Kalo diliat-liat fans lo banyak juga ya, tapi kenapa lo maunya malah sama si onoh." Junkyu memulai aksi julid.

Yang mana itu membuat Yoshi terkekeh pelan. "Gak usah dibahas, Kyu. Dicaplok sama Jihoon baru tau rasa lo."

Junkyu menoleh ke si pemilik nama, kemudian cengiran tercipta begitu saja saat menemukan wajah gak bersahabat temannya. "Hehe... maaf sahabat."

Seminggu setelah putusnya Jihoon sama Raya, beritanya menyebar. Gak tau karena ada yang ngebocorin atau pada tau sendiri karena Jihoon nge-arsip foto Raya di feeds instagram, begitu juga sebaliknya.

Jadi dari awal masuk semester baru, Jihoon lagi-lagi harus menerima lokernya diisi penuh sama barang-barang pemberian mereka. Iya, soalnya waktu dia masih pacaran sama Raya, orang-orang yang kagum sama dia sedikit mengurangi tingkahnyaㅡbisa dibilang menghargai si perempuan. Tapi kan sekarang udah putus? Jadi trabas ajalah, sayang banget kalo nggak.

"Kalo kayak gini kerasa banget gue udah putus sama Raya." Kata pemuda itu tiba-tiba.

Sebelah alis Yoshi terangkat. "Emang biasanya nggak?" Tanya dia.

Jihoon gak langsung menjawab, melainkan memberi sebungkus cokelat ke temannya itu. "Buat lo."

"Ok, thanks." Balas Yoshi yang paham kalau pemuda di hadapannya ini gak mau membahas apapun tentang Raya.

"Wooowwwww??? Banyak amat cokelatnya, Pak?"

"Eh ayam!" Junkyu melompat kecil. "Ngagetin aja lo sumiyanti!" Hardiknya.

Bella hanya mencibir, lantas kembali menoleh pada Jihoon. "Dari siapa aja tuh?"

Jihoon baju aja mau menjawab, tapi Yoshi lebih dulu menyela. Pemilik rupa pangeran itu menyenggol lengan Junkyu, "Ke kelas elu skuy?"

"Hah? Ngapain? Istirahat habisnya masih lama kalik. Ngantin ajalah." Junkyu noleh ke Jihoon. "Kuy, Ji? Gas-in ke kantin NurulㅡAAAK! Sakit bego!" Maki dia waktu Yoshi menginjak kakinya.

Promise ; Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang