1O

1.1K 240 71
                                    

15 desember 2017 | tahun ketiga

15 desember 2017 | tahun ketiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kyung. Chae." Panggil Raya satu-persatu, yang hanya dibalas deheman oleh mereka.

Nakyung dan Chaeyoung emang lagi main di rumahnya sejak sore tadi, lebih tepatnya numpang wifi. Soalnya dari awal sampai sekarang, mereka sibuk bermain ponsel.

Si pemilik rumah menghela napas panjang. "Jihoon sama Bellaㅡ"

"Weits! Sabar mbak, mau benerin posisi dulu." Potong Chaeyoung sambil merubah posisi menjadi duduk, begitu juga dengan Nakyung.

"Yok! Lanjut." Air wajah Nakyung berubah menjadi antusias.

Merasa berdosa deh Raya kalau sadar temen-temen deketnya punya hobi bergunjing gini.

"... Gak jadi lah."

Nakyung merotasikan mata, "Jangan jadi abg labil dong, nyetㅡastaghfirullah gue gagal jadi anak lugu karena lo tau gak?"

Chaeyoung menoyor kepala Nakyung, lantas kembali fokus pada Raya. "Sebenernya yang buat gue bersemangat bukan gegara Jihoon sama Bella. Tapi gegara Jihoon, jarang-jarang lo cerita tentang cowok lo. Jadi tu anak kenapa?"

"Baik."

"Hah?"

"Iya, Jihoon baik."

"Oooh." Nakyung mangut-mangut. "Walaupun kadang dia kayak setan, tapi gue tetep mengakui kalo dia baik kok."

Chaeyoung mengangguk setuju. "Apalagi di sini konteks-nya Jihoon as your boyfriend kan, Ra... He's nice, he treats you well."

"He did." Raya terdiam untuk beberapa saat, "Tapi gue gak pernah menghargai tingkahnya." Tambahnya.

"Gue setuju. Kenapa gak nyoba menghargai cowok lo? Kalau mau jujur-jujuran dan pake bahasa kasarㅡto be honest, you treat him like a shit." Cetus Chaeyoung.

"Gue gak bisa."

Nakyung mengernyit heran mendengarnya, "Kenapa?"

"Gue gak mau ngasih harapan ke dia."

"Bukan harapan, cuma menghargai." Chaeyoung mengingatkan.

"Kadang orang gak bisa bedain mana yang menghargai dan mana yang memberi. I will not comfort someone with a lieㅡgue gak suka sama Jihoon dan gue gak mau nyoba untuk hal itu."

"But that doesn't mean you can hurt him."

"I didn't mean to."

"Damn, Girl! You hurt him." Terang saja, Nakyung tidak membenarkan tingkah temannya.

Ada hening cukup panjang setelah kalimat itu. Raya bukan sakit hati, ia hanya menimang yang barusan. Hatinya berkata, ia menyakiti pemuda itu. Tapi otaknya berkata sebaliknya, Raya hanya berterus terang akan perasaannya. Ia tidak menyakiti Jihoon, ia hanya berusaha membuat Jihoon berhenti menyukainya.

Promise ; Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang