10. Perlahan Menjauh

43 21 10
                                    

Hiii! Sebelum baca budayakan vote dulu yaa!
Happy reading❤

Bukan masalah layak apa nggak kalau kita punya perasaan sama seseorang,
tapi seberapa tulus kita sama dia.
-Vano

Geby berjalan terburu-buru ke perpustakaan. Kalian tau apa alasannya? Jawabannya adalah karna jam pelajaran Fisika oleh Pak Zuki akan dimulai, sedangkan dirinya lupa meminjam buku yang dipesan untuk diambil setiap murid di kelasnya.

Teman-temannya sudah mengambil buku yang dimaksud Pak Zuki ketika istirahat, dan malangnya adalah hanya Geby sendiri yang belum. Saking asiknya dia memandangi Gevano yang diharapkannya menjadi pacarnya ketika di kantin, dia lupa memanfaatkan jam istirahat tadi untuk mengambil buku.

Sampai di perpustakaan, gadis yang rambutnya dibiarkan terurai itu langsung pergi ke jejeran rak buku yang dicarinya. Tapi karna bagian rak buku yang di lihatnya tidak meletakkan buku yang di carinya, dia beranjak ke tempat rak buku lain.

Karna saking terburu-burunya, tak sadar Geby tidak memperhatikan ada orang di depannya.

"Eh, sory!" ucap Geby meminta maaf dan mengadahkan kepalanya untuk melihat orang yang tidak sengaja ditabraknya.

"Iya nggak papa. Gue juga kurang hati-hati sampai nabrak lo."

Astagaa. Mengapa dia harus dipertemukan ketika  terburu-buru seperti ini dengan laki-laki yang disukainya. Ya, dia adalah Gevano. Tapi karna terburu-buru dia tidak bisa berlama-lama. Padahal dirinya sebenarnya ingin mangambil waktu yang lama untuk bicara.

"Kalau gitu duluan ya,Kak." Geby beranjak ke rak buku lain. Karna tidak menemukan bukunya lagi di rak buku yang tersedia buku Fisika, dia pergi bertanya ke penjaga perpustakaan.

"Bu, buku Fisika yang biasanya disuruh Pak Zuki muridnya pinjam dimana ya?"

"Itu kayaknya habis dipinjam semua, Nak. Kakak kelas kalian pakai itu juga ngebahas soal-soal untuk ujian."

"Aduh, gimana nasib saya dong, Bu."

"Makanya nak, tadi cepat datang kesini minjam bukunya." Mendengar ucapan perempuan paruh baya yang mengurus perpustakaan membuat Geby makin menyesal lama datang meminjam buku.

"Ini buku yang lo cari?"

Geby yang sedang melamun tentang nasibnya yang akan dimarahi Pak Zuki tiba-tiba tersadar ketika mendengar ucapan laki-laki dari sampingnya.

"Eh iya, Kak."

"Nih,pake aja. Gue masih besok ada kelas Pak Zuki." Gevano menyodorkan buku yang dipegangnya ke gadis yang sudah dipenuhi keringat di dahinya. Mungkin efek dari Geby berlari-lari tadi ke perpustakaan.

"Beneran nih, Kak? Nggak papa aku yang pake dulu, Kak?"

"Iya, nggak papa pake aja dulu."

"Makasih, Kak. Btw nama kakak siapa biar aku tau balikinnya nanti." Basa-basi yang cukup bagus. Padahal dirinya sudah tau nama laki-laki tersebut dan hampir sering stalking medsosnya.

"Gevano,kelas 12 IPA 2. Kalau gue nanti susah dicari langsung antar ke temen sekelas gue yang lo kenal aja."

"Siap, Kak! Makasih banyak. Nanti aku traktir sebagai ucapan makasihnya ya, Kak. Duluan." Tanpa menunggu jawaban Gevano lagi, gadis tersebut langsung berlari cepat menuju kelasnya.

Padahal Gevano sendiri tidak perlu di embel-embel traktiran, karna dia memang ikhlas meminjamkan bukunya. Iya juga lupa menanyai nama gadis itu, padahal sepertinya mereka pernah bertemu sebelumnya.

PUIPECTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang