"Astaga gue nggak kuat !" kata gadis yang bernama Geby,sambil memegang dadanya.
"Damagenya itu loh,bukan main!"
"Kenapa lo?" ujar Fio, karna melihat Geby seperti terkejut.
"Gue nggak bakal lupa hari ini,Yo. Ternyata gini rasanya ketemu pangeran di dunia nyata. Mata sama hati jadi adem."
"Udah Geb,lo nggak usah banyak ngehalu deh!"
"Gue nggak ngehalu! Tadi gue ketemu cowo di perpustakaan,ganteng banget woii!" kata Geby sambil menggoyangkan pundaknya Fio karena saking senangnya.
"Lepas ogeb! Kayaknya lo perlu di periksa ke Rumah Sakit Jiwa.”
"Iya kayaknya deh,Yo. Soalnya hati gue kayak lagi gila gitu sekarang,mungkin karna efeknya ketemu sama tuh cowo."
"Aduhh,lama-lama stres gue ngelihat lo gini. Makanya jangan kelamaan jomblo,”kata Fio mengejek sahabatnya itu.
“Tapi emang yang lo bilang kayak pangeran itu siapa sih? Paling gantengan gue juga kemana-mana.” lanjut Fio
"Idih pede! Gue nggak tau namanya sih,tapi kayaknya dia anak kelas 12 IPA yang dibilang anak murid baru itu loh,Yo."
"Udah ya ogeb,nggak usah banyak ngarep. Nanti nggak bisa dapetin dia,lo nya jadi gila."
"Nggak,Yo. Gue akan tetap berjuang menaklukkan hatinya pangeran. Walaupun banyak badai yang harus gue terjang,tapi gue akan tetap bersemangat!"
"Kalau masalah cowo aja semangat. Nanti giliran ada pelajaran susah aja,nggak pernah tuh gue dengar lo nyemangatin diri."
"Hehehe tau aja lo. Tapi ini juga termasuk salah satu bentuk penyemangatin diri dalam belajar loh,Yo.” Kata Geby pada Fio.
"Penyemangatan dari mananya ogeb? Yang ada mata lo aja yang semangat tapi otak lo makin redup!"
"Issh gitu amat sih lo! Lagipula percuma gue punya temen yang otaknya ngalir terus kayak Fionya aku." Ucap Geby yang mencubit pipi lawan bicaranya.
"Lepasin ogeb! Tangan lo bau, banyak kumannya.” Kata Fio yang berharap perempuan di depannya melepaskan cubitannya.
***********************************
Bel kesayangan yang ditunggu-tunggu para murid akhirnya berbunyi. Mendengar itu,semua yang ada di kelas Gevano mulai menyimpan buku kedalam tas agar guru yang ada didepan mereka mengakhiri pelajaran Fisika yang membuat kepala mereka pecah.
"Saya kasih satu soal. Kalau yang sudah baru boleh pulang!" Kata guru botak yang kerap namanya dipanggil Pak Zuki.
"Jangan coba-coba minta jawaban teman! Karna tiap orang Bapak kasih berbeda-beda soalnya. Ini salah satu latihan untuk bisa membantu kalian ujian nanti." Katanya memperingatkan anak-anak yang ingin curang.
"Pak nggak bisa gitu kita pulang dengan tenang. Saya harus pulang cepat loh pak," kata Arfan yang seolah tidak takut,padahal semua teman-teman nya tidak ada yang berani membantah.
"karna kucing saya ulang tahun sekarang. Dia butuh dukungan perayaan ulang tahun dari saya pak! Saya nggak boleh telat ngerayain pak."lanjut Arfan. Sungguh alasan yang sangat meyakinkan yang disampaikan Arfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUIPEC
Teen FictionIni kisah gadis yang memiliki hobi membuat puisi di senggang waktunya. Namanya Nasya Fidera Fortuna Wijaya. Hobinya itu mempertemukan dirinya dengan laki-laki yang membuatnya jatuh hati. Pertemuannya dengan laki-laki itu bukan karna memiliki hobi ya...