1.Dimulai

183 88 131
                                    

Hari ini kelas Nasya sedang jam olahraga di lapangan. Oleh karna itu para perempuan di kelasnya mengambil waktu untuk ngegibah ditengah-tengah kegiatan mereka. Karna perempuan tanpa ngegibah itu rasanya hampa.

"Guys, kalian tau nggak sih katanya ada murid baru anak kelas 12 IPA?" tanya gadis yang bernama Gesha, si pemulai gibahan mereka.

"Iya, gue tau. Murid barunya cowo, kata Kak Bella tadi waktu ngasih absen bareng sama gue." Sahut Dela yang bersemangat untuk menceritkan kepada teman-temannya.

"Ganteng nggak sih? Atau kalian udah ada pada yang ngeliat tuh cowo?" tanya Gesha.

"B aja tuh. Ganteng juga nggak. Lagipula lo punya gebetan tapi masih pecicilan." Kali ini Nasya yang menjawab.

"Hehehe. Kita tuh sebagai cewe harus punya stok banyak, biar kalau yang satu nggak jadi ada lagi yang lain." Jawab Gesha.

"Tapi demi apa sih kalau cowonya emang nggak ganteng? Soalnya ya, kak Bella bilang cowonya ganteng." Kata Dela yang tidak yakin dengan jawaban Nasya

"Udah, udah. Lo jangan tanya sama si anak satu ini. Dia matanya nggak beres. Nggak ada yang bener kalau kita tanya soal cogan." Ucap Titin karna dia mengenal Nasya dan juga selera gadis itu.

Selera Nasya itu suka cowo yang manis dan dia nggak terlalu suka yang ganteng. Alasannya, hubungannya bakal banyak orang nggak suka dan banyak cewe lain ngedeketin kalau punya cowo ganteng.

"Kan cuma mau ngasih tau pendapat gue." Kata Nasya karna kurang terima dengan yang dikatakan Titin.

"Iya Ca, iyaa. Kita lanjut nanti ceritanya,sekarang lo belajar lagi tuh main bola basket biar nggak keluar dari keranjangnya mulu." Ucapan untuk menenangkan Nasya yang sudah mulai ngegas.

Nasya yang mendengar perkataan Titin mulai kembali ke lapangan memainkan bola yang bukan keahliannya. Demi mendapatkan nilai yang walaupun hanya dapat C, tapi itu lebih baik daripada nilainya nol diantara nilai semua teman-temannya.

***************************************

"Lo nggak ngantin, bro?" tanya laki-laki yang ganteng menurut para kaum hawa yang melihatnya, kepada Gevano.

"Gue ngantin kok." Jawab Gevano.

"Kuy lah bareng kita." Sambil menunjuk dua temannya yang lain.

"By the way gue Arfan ganteng. Yang ini namanya Arga yang belum laku-laku, dan yang paling jelek kaya pantat kuda namanya Kevin." Kata Arfan yang diakhiri dengan mengejek Kevin yang sudah seperti mengeluarkan tanduk di kepalanya.

"Nggak ngerti bahasa anjim." Ucap Kevin dengan santai.

"Wahh ngajak gelut si bangke. Tapi nggak papa, gue akan membalasnya dengan kejahatan kapan-kapan. Karna cacing-cacing kesayanganku sudah lapar." Arfan bica sambil mengelus perutnya.

Keempat orang itu sudah sampai dikantin dan mulai memesan makanan "Gue bakso, lo apa No?Biar Arfan yang mesen" tanya Arga.

"Samain aja dah"

"Lo,Vin?" tanya Arga lagi.

"Samain aja semua, ribet." Jawab Kevin.

"Ok, Arfan. Bakso tiga sama jus mangganya juga tiga. Buruan lo pesen sana!" kata Arga.

"Hadeh emang bangke. Dikira gue babu apa,udah nggak nanya pesanan gue, malah nyuruh-nyuruh lagi." Celoteh Arfan sambil berjalan ingin memesan makanan Ibu kantin tercinta.

Setelah lama menunggu, Arfan kembali membawa makanan mereka yang sudah dipesan.
Lalu mereka mulai menikmatinya sambil melihat murid-murid yang juga masuk ke kantin.

"Wiih dede-dede cecan datang." Mata Arfan berbinar disuguhi pemandangan perempuan adek kelasnya.

"Kenapa sih cantik-cantik banget. Lo tau nggak Van, itu namanya Squad Dede-Dede Gemessh calon gue dimasa depan."

"Overdosis halunya, dajal." Kata Kevin yang baru meyelesaikan makanannya.

"Yah nggak papa sih. Sewot amat lo Vin. Susah emang punya muka ganteng banyak yang ngiri."
Ucap Arga dengan bangganya lalu kembali melanjutkan makanannya.

Sedangkan Gevano masih fokus menatap satu kumpulan perempuan yang ada dikantin yang seolah-olah menarik matanya untuk tidak melihat yang lain. Tapi hanya satu gadis yang sangat menarik perhatiannya.

Arga yang melihat arah pandangan Gevano berkata"Itu namanya Gesha, gebetan gue. Kalau lo mau deketin dia langkahin gue dulu."

"Sans bro, bukan dia yang mata gue lihat mulu"

"Jadi siapa? Nasya? Gue saranin jangan. Dia emang manis sih, bodygoals lagi, tapi jutek banget. Jarang banget dia ngerespon cowo kecuali ada beberapa cowo yang emang udah bisa bikin deket sama dia. Kaya Kevin."

"Iya, lagi pula dulu waktu dia masih kelas sepuluh banyak banget yang deketin dia anjir. Tapi pilihannya berkelas kayaknya, buktinya yang jadi doinya yang pertama aja ganteng terus jago main drum sama nyanyi lagi." Kata Arfan ikut berbicara.

"Dia nggak jutek sih menurut gue,ckalau misalnya cowo nya punya aura yang bikin dia nyaman plus menurut dia waras. Dia bakal ramah sama cowo yang gitu. Malah dia orangnya heboh lagi. Itu sih yang dia bilang ke gue dulu tapi emang bener gue udah ngebuktiin langsung." Sahut Kevin menjawab teman-temannya.

"Udah lo buktiin gimananya maksud lo?" tanya Gevano.

"Yah dulu waktu itu selain doinya yang dulu ada juga yang samaan deketin Nasya. Cuma dia orangnya kurang ngehargaiin cewe dan pikirannya kotor. Makanya waktu di pdkt in aja dia nggak ngerespon." Jawab Kevin

"Itu lebih baik sih, daripada kegatelan" Kata Arga

"Tapi tetep aja jutek, kalau gue lebih baik cari yang ramah, perhatian dan bucin gila."

"Kalau lo Fan,emang nyari spesies gitu biar bisa nyari mangsa yang lain." Kata Arga menyahut omongan Arfan.

"Hehehe tau aja anak kambing." Jawab Arfan yang membuat Arga mulai emosi yang ingin melakukan peperangan.

"Tapi lo emang ngelihatin siapa sih? Beneran Nasya?" tanya Kevin tanpa memperdulikan Arga dan Arfan yang perang memasukkan saos ke makanan mereka berdua satu sama lain.

"Bukan." Jawab Gevano. Cukup Gevano dan Tuhan yang tau siapa yang dimaksud dia membuat matanya tidak mengalihkan ke pandangan lain ketika melihatnya.

20171115.09

Kira-kira siapa ya yang diliatin babang Gevano?Btw semoga kalian suka bgian pertamanya cerita ini.Sampai jumpa di part slanjutnya ya,salam kecup dari aku😘

PUIPECTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang