5.Panggilan Tidak Dikenal

98 63 84
                                    


Nasya terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Lalu melihat sudah dimana bus yang ditumpanginya membawanya. Untung saja arah jalan rumahnya belum terlewat.

Seharusnya hari ini Nasya dijemput,tapi karna adiknya lebih tau memakai motor dan dirinya tidak tau mengendarai kendaraan itu.Seringkali adiknyalah yang membawa motor yang dipakai khusus untuk mereka berdua.

Bisa saja sebenarnya adiknya menjemputnya,tapi sepertinya adiknya itu sedang membalaskan dendam pada Nasya. Mungkin karna tidak meminjamkan buku yang adiknya mau dari dirinya tadi malam. Tiba-tiba dia tersadar dari lamunannya oleh karna mendengarkan suara laki-laki disampingnya.

"Kalau tidur lihat keadaan!" kata laki-laki yang disampingnya dengan tanda nama Nathan Arwiangga.

"Ehh,sory. Gue tidurnya ganggu ya,Kak? Sory ya Kak." kata Nasya merasa tidak enak.

Karna dia tau bahwa kebiasaan dirinya yang selalu bisa tidur dimana saja sering membuat membuat orang susah karna dia suka melakukan sesuatu tanpa sadar.

"Hmm. Kurang-kurangin sikap ngeganggu orang!" jawab Nathan tanpa tau bahwa Nasya kini merasa malu dan takut terhadap dia oleh karna jawabannya yang sinis. Melihat bus sudah mendekati komplek rumahnya Nasya meminta untuk turun pada sang supir.

"Gue duluan ya,Kak. Sory sekali lagi ngeganggu lo tadi." Tanpa menunggu jawaban laki-laki itu dia langsung berjalan cepat dan membayarkan ongkos kepada sang supir.

Sedangkan Nathan berpikir apa dia mengatakan sesuatu yang mengerikan sampai gadis itu terlihat pucat dan ketakutan.

**********************************

"Astaga,malu banget gue njirrr!" kata Nasya yang merutuki kebodohannya sambil berjalan masuk menuju ke kamar.

"Kenapa emang lo?" kata Leida adik Nasya yang sedang makan.

"Malu banget gue kalau nanti ketemu lagi."Untuk kedua kali nya dia mengatakan hal itu dan mengabaikan sang adik yang bertanya.

Sebenarnya Nasya tidak akan stres seperti ini jika orang yang disampingnya tadi bukan senior dari sekolahnya. Apalagi dia tidak tau apa saja tadi yang dilakukannya ketika tidak sadar sehingga laki-laki yang disampingnya bicara seperti itu tadi.

Namun Nasya akui laki-laki yang duduk disampingnya termasuk dalam kriterianya. Tubuhnya yang tinggi dengan kulit hitam manis yang mendominasi. Ditambah lagi hidung yang mancung dengan rahang tegas membuat laki-laki itu terlihat cool dimatanya. Namun sayang,
mungkin mulutnya saja sinis.

"Da,gue biasanya kalau ketiduran suka ngelakuin hal yang aneh nggak?"tanya Nasya.

"Lo pura-pura nggak tau atau nggak tau beneran ini?"kata Leida.

"Gue nanya serius anjirr."

"Ya udah gue akan jawab dengan jujur." Kata Leida sesuai dengan permintaan kakaknya.

"Lo itu kalau tidur bisa tiba-tiba nangis sendiri,ngomong sendiri apalagi suka nggak sadar bikin orang repot." Setelah mengatakan itu, Leida kembali menyuapkan makanannya ke dalam mulut.

"Suka bikin orang repot itu contohnya yang gimana maksud lo?"

"Lo nggak tau sikap gimana yang bikin orang repot?" tanya Leida yang tidak percaya dengan pertanyaan Nasya.

"Lah kan gue nanya biar tau. Lagipula gue tidur ya mana taulah apa yang gue lakuin!"

"Lo tuh ya nyusahin banget kalau nyender di kepala orang,terus kalau ketiduran parah lo bisa ngences terus mulut lo kebuka kayak gini" Kata Leida lalu mencontohkan bagaima ketika Nasya tertidur.

PUIPECTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang